P-MU tak ingin setor nyawa

Kamis, 24 Januari 2013 - 23:40 WIB
P-MU tak ingin setor...
P-MU tak ingin setor nyawa
A A A
Sindonews.com - Persepam Madura United (P-MU) terus memutar otak menyambut pertandingan berat ke tanah Papua. Maklum, lawan yang dihadapi pada Kamis (31/1) pekan depan adalah raksasa Persipura Jayapura. Bicara kekuatan, kedua jelas sangat berbeda.

Ibarat bumi dan langit, kualitas sekaligus pengalaman berlaga kedua klub belum bisa disandingkan. Persipura yang sudah bermental juara dan selalu menjadi klub papan atas, jelas memiliki pitensi untuk menghancurkan P-MU yang berstatus tim debutan dan kurang menjanjikan.

Malah di pertandingan perdana lawan Persela Lamongan, klub berjuluk Laskar Sapeh Kerap dihantam kekalahan 4-0. Nyaris P-MU tidak mempunyai bekal apa pun saat berangkat ke markas Mutiara Hitam. Kendati demikian, pelatih Daniel Roekito tak mau lempar handuk.

Dia bakal berupaya keras agar timnya tidak sekadar setor nyawa saat menantang Persipura. Walau menyadari kekuatan timnya tak sebanding dengan lawan, dirinya masih percaya semuanya masih harus dibuktikan di lapangan. Daniel optimistis timnya memiliki potensi meraih angka.

“Secara kualitas dan mental kami baik-baik saja dan tidak ada masalah. Kami sudah melupakan kekalahan di Lamongan lalu dan menjadikan itu sebagai pelajaran berharga. Saya tidak takut bertanding melawan tim bagus seperti Persipura dan tim harus tetap percaya diri,” ujar Daniel, Kamis (24/1).

Soal bek Tassio Bako yang absen di laga perdana silam karena cedera, Daniel masih belum memutuskan apakah bisa berlaga di Jayapura nanti. Kendati begitu dia optimistis kekuatan yang ada di P-MU sekarang masih layak untuk membidik target minimal mengambil satu angka.

Daniel menyatakan penampilan pemain sudah cukup bagus dan telah melalui beberapa pembenahan. “Ada perkembangan menarik, terutama organisasi tim sekaligus konsistensi dalam bermain. Itu yang menjadi titik berat saya dan semua terus berkembang,” tambah mantan pelatih yang pernah membawa Persik Kediri juara Divisi Utama 2006 ini.

Sebagai pelatih, Daniel memang dipaksa terus menggelorakan semangat bertanding serta motivasi pemainnya. Maklum, sebagai entrenador di tim debutan yang minim pengalaman, dia tidak bisa menuntut banyak karena sumber daya yang dimilikinya cukup terbatas
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0441 seconds (0.1#10.140)