Australia keluhkan biaya perhelatan F1
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Victoria, Australia baru-baru ini mengeluhkan biaya perhelatan kejuaraan dunia Formula One (F1) yang memakan banyak biaya. Hal ini setelah media setempat Melbourne Herald Sun, menyebutkan sebelumnya pemerintahan setempat telah capai kesepakatan dengan pihak penyelenggara F1. Namun, pada saat pembicaraan tersebut ternyata mereka harus membayar biaya sebesar AUD 30 juta atau setara dengan 302, 1 miliar per tahunnya setiap perhelatan jet darat di Grand Prix Australia.
Kini justru pemerintah Victoria kembali dipusingkan dengan kenaikan biaya sebesar lima persen mulai tahun 2011 dari AUD31 juta atau setara dengan 302,4 miliar menjadi AUD38 juta sekitar 383,1 miliar pada akhir 2015 mendatang.
Hal ini yang membuat Perdana Menteri baru Victoria, Ted Baillieu berharap perubahan dapat dilakukan, baik untuk biaya infrastruktur dan yang lainnya. Ini dilakukan jelang mencapai kesepakatan baru untuk menjaga balapan jet darat itu dalam jangka waktu yang panjang.
"Pemerintah sebelumnya mengatakan ketika kami akan memulai negosiasi untuk masa depan Grand Prix Australia. Ada sejumlah kendala yang harus di pertimbangkan dalam hal kapasitas acara. Ini untuk mengurangi biaya," jelas juru bicara Baillieu, Paul seperti dilansir Crash, Jumat (25/1/2013).
Kini justru pemerintah Victoria kembali dipusingkan dengan kenaikan biaya sebesar lima persen mulai tahun 2011 dari AUD31 juta atau setara dengan 302,4 miliar menjadi AUD38 juta sekitar 383,1 miliar pada akhir 2015 mendatang.
Hal ini yang membuat Perdana Menteri baru Victoria, Ted Baillieu berharap perubahan dapat dilakukan, baik untuk biaya infrastruktur dan yang lainnya. Ini dilakukan jelang mencapai kesepakatan baru untuk menjaga balapan jet darat itu dalam jangka waktu yang panjang.
"Pemerintah sebelumnya mengatakan ketika kami akan memulai negosiasi untuk masa depan Grand Prix Australia. Ada sejumlah kendala yang harus di pertimbangkan dalam hal kapasitas acara. Ini untuk mengurangi biaya," jelas juru bicara Baillieu, Paul seperti dilansir Crash, Jumat (25/1/2013).
(aww)