Bangkrut, Persewangi pilih jadi klub amatir
A
A
A
Sindonews.com - Persewangi Banyuwangi tak kuat dengan seretnya pendanaan. Klub yang musim lalu juga berlaga di kompetisi Divisi Utama PSSI tersebut memutuskan bakal turun menjadi tim amatir. Persoalan pendanaan yang seret membuat langkah itu terpaksa harus ditempuh.
Persewangi tidak berbeda dengan klub-klub divisi utama lain yang mengalami krisis keuangan. Menyambut musim kompetisi 2013, klub dari ujung timur Jawa Timur ini malah tidak ada modal sama sekali. Manajemen pun terpaksa harus angkat tangan.
''Kami pilih menjadi tim amatir. Musim kemarin saja kami harus bangkrut dan uang pribadi saya Rp1 miliar belum kembali. Lalu bagaimana kami akan membangun tim musim ini? Lebih baik menjadi tim amatir dan mendapat dana dari pemerintah,” ujar Ketua Umum Persewangi Nanang Nur Ahmadi.
Tidak adanya jaminan pendanaan untuk Laskar Laros, membuat Nanang enggan menjadi martir lagi. Dia menyatakan lebih baik menjadi tim amatir yang konsentrasi pada pembinaan pemain daripada mengelola tim profesional namun bangkrut.
''Kami menunggak gaji pemain, harus mengeluarkan dana pribadi. Sudah begitu sekarang harus mempersiapkan tim lagi. Dana dari mana?” tambahnya. Dia tidak peduli walau mungkin mendapat tekanan dari suporter, karena itu dianggapnya solusi paling rasional.
Persewangi tidak berbeda dengan klub-klub divisi utama lain yang mengalami krisis keuangan. Menyambut musim kompetisi 2013, klub dari ujung timur Jawa Timur ini malah tidak ada modal sama sekali. Manajemen pun terpaksa harus angkat tangan.
''Kami pilih menjadi tim amatir. Musim kemarin saja kami harus bangkrut dan uang pribadi saya Rp1 miliar belum kembali. Lalu bagaimana kami akan membangun tim musim ini? Lebih baik menjadi tim amatir dan mendapat dana dari pemerintah,” ujar Ketua Umum Persewangi Nanang Nur Ahmadi.
Tidak adanya jaminan pendanaan untuk Laskar Laros, membuat Nanang enggan menjadi martir lagi. Dia menyatakan lebih baik menjadi tim amatir yang konsentrasi pada pembinaan pemain daripada mengelola tim profesional namun bangkrut.
''Kami menunggak gaji pemain, harus mengeluarkan dana pribadi. Sudah begitu sekarang harus mempersiapkan tim lagi. Dana dari mana?” tambahnya. Dia tidak peduli walau mungkin mendapat tekanan dari suporter, karena itu dianggapnya solusi paling rasional.
(aww)