Persegres terhenti di Indrasari
A
A
A
Sindonews.com --Persegres Gresik akhirnya menelan kekalahan pertama musim ini. Bermain di Stadion Indrasari, Martapura, Kalimantan Selatan, Minggu (27/1) sore, Persegres kalah tipis di tangan Barito Putra dengan skor 1-0. Gol tunggal tuan rumah diciptakan Yongki Ariwibowo menit 52.
Peluang Laskar Joko Samudro terus menempel Mitra Kukar di puncak klasemen ISL pun terancam sirna. Kegagalan ini sekaligus memutus kolektifitas gol striker Aldo Baretto yang selalu mencetak gol di tiga pertandingan sebelumnya, termasuk ke gawang mantan klubnya Persiba Balikpapan.
Kekalahan yang mengejutkan. Persegres sebelumnya diprediksi meneruskan tren positif setelah menghancurkan Persiba Balikpapan pekan sebelumnya. Nyatanya, Barito Putra harus diakui sangat sulit ditaklukkan di kandangnya.
Secara umum pertandingan berlangsung seimbang. Peluang maupun ball possession yang dicatat kedua kubu tak jauh beda. Terlihat kedua tim sangat berhati-hati di babak pertama dan konsentrasi penuh pada pertahanan dan tak terlalu terbuka dalam menyerang.
Tak ada gol di babak pertama yang relatif kurang menarik. Di paruh kedua justru Barito yang bisa berkembang. Menit 52 Yongki Ariwibowo memecah kebuntuan lewat serangan cepat yang gagal diantisipasi pemain belakang tim tamu.
Persegres yang berupaya melakukan serangan balasan, selalu gagal di menembus barisan pertahanan Laskar Antasari. Skenario Barito memang layak diacungi jempol. Mereka mampu mengulang performa dan strategi persis seperti saat menggulingkan Arema Cronous.
Pertahanan berlapis membuat lawan frustrasi, dipadu dengan serangan cepat via Yongki Ariwibowo dan Coulibaly Djibril. Kokohnya pertahanan ini menjadi faktor krusial gagalnya Aldo Baretto menembus jala Dedy Susanto.
"Kami frustrasi karena selalu tidak berhasil menciptakan gol. Barito bertahan dengan bagus dan disiplin. Pertandingan sebenarnya seimbang, hanya saja Barito lebih efektif dalam menyelesaikan peluang. Harusnya kami bisa meraih minimal satu poin," tutur Suharno, Pelatih Persegres.
Kendati gagal meraih angka, Suharno tidak menyalahkan pemain dengan hasil tersebut. Suharno mengakui sangat sulit mengalahkan Barito yang memiliki semangat bertanding luar biasa di depan pendukungnya.
"Mungkin ada yang menilai kami rugi tidak bisa menang setelah mampu mengambil tiga angka di Persiba. Tapi memang Barito sangat solid dan tidak heran jika Arema juga kesulitan di sini. Saya rasa tiga poin dari dua pertandingan di Kalimantan tak terlalu buruk," tandasnya.
Peluang Laskar Joko Samudro terus menempel Mitra Kukar di puncak klasemen ISL pun terancam sirna. Kegagalan ini sekaligus memutus kolektifitas gol striker Aldo Baretto yang selalu mencetak gol di tiga pertandingan sebelumnya, termasuk ke gawang mantan klubnya Persiba Balikpapan.
Kekalahan yang mengejutkan. Persegres sebelumnya diprediksi meneruskan tren positif setelah menghancurkan Persiba Balikpapan pekan sebelumnya. Nyatanya, Barito Putra harus diakui sangat sulit ditaklukkan di kandangnya.
Secara umum pertandingan berlangsung seimbang. Peluang maupun ball possession yang dicatat kedua kubu tak jauh beda. Terlihat kedua tim sangat berhati-hati di babak pertama dan konsentrasi penuh pada pertahanan dan tak terlalu terbuka dalam menyerang.
Tak ada gol di babak pertama yang relatif kurang menarik. Di paruh kedua justru Barito yang bisa berkembang. Menit 52 Yongki Ariwibowo memecah kebuntuan lewat serangan cepat yang gagal diantisipasi pemain belakang tim tamu.
Persegres yang berupaya melakukan serangan balasan, selalu gagal di menembus barisan pertahanan Laskar Antasari. Skenario Barito memang layak diacungi jempol. Mereka mampu mengulang performa dan strategi persis seperti saat menggulingkan Arema Cronous.
Pertahanan berlapis membuat lawan frustrasi, dipadu dengan serangan cepat via Yongki Ariwibowo dan Coulibaly Djibril. Kokohnya pertahanan ini menjadi faktor krusial gagalnya Aldo Baretto menembus jala Dedy Susanto.
"Kami frustrasi karena selalu tidak berhasil menciptakan gol. Barito bertahan dengan bagus dan disiplin. Pertandingan sebenarnya seimbang, hanya saja Barito lebih efektif dalam menyelesaikan peluang. Harusnya kami bisa meraih minimal satu poin," tutur Suharno, Pelatih Persegres.
Kendati gagal meraih angka, Suharno tidak menyalahkan pemain dengan hasil tersebut. Suharno mengakui sangat sulit mengalahkan Barito yang memiliki semangat bertanding luar biasa di depan pendukungnya.
"Mungkin ada yang menilai kami rugi tidak bisa menang setelah mampu mengambil tiga angka di Persiba. Tapi memang Barito sangat solid dan tidak heran jika Arema juga kesulitan di sini. Saya rasa tiga poin dari dua pertandingan di Kalimantan tak terlalu buruk," tandasnya.
(wbs)