Irfan dijual ke Thailand, Persema raup Rp2 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Persema Malang bisa tersenyum lega. Tim asal Malang itu menjadi klub pertama di Indonesia yang menerima transfer fee dari penjualan pemainnya. Transfer Irfan Bachdim ke klub Thailand Chonburi FC membuat rekening Persema sedikit menggembung setelah menerima kompensasi Rp2 miliar.
Nominal itu sesuai dengan keinginan Persema melepas Irfan tidak dengan gratis karena masih terikat kontrak hingga 2014. Namun, pihak Persema mempunyai alasan tersendiri di balik keputusan melepas pemain yang selama ini menjadi ikon klub.
Manajemen menyebut overbudget klub menjadi alasan Bledeg Biru melego striker andalannya itu. Besarnya gaji yang diterima Irfan Bachdim membuat Persema kesulitan menutupnya. Menjual dia dianggap solusi terbaik meringankan beban keuangan klub.
''Harga atau nilai kontrak serta gaji Irfan Bachdim terlalu tinggi untuk Persema. Musim ini kami hanya batasi salary cap maksimal Rp480 juta per musim. Gaji Irfan jauh di atas itu. Jadi kami sejak awal sudah memutuskan menjual dia ke klub lain. Soal klub baru, itu pilihan dia, baik klub dalam maupun luar Indonesia," jelas Asisten Manajer Persema Dito Arief.
Kompetisi IPL musim ini, budget kontrak pemain di Persema di kisaran Rp300 juta hingga Rp480 juta per musim atau gaji antara Rp30 juta hingga Rp48 juta. Sejatinya Irfan Bachdim, pemain blasteran Belanda-Malang, Indonesia, kelahiran Amsterdam 11 Agustus 1988 yang pertama kali direkrut Persema oleh head coach Timo Scheunemann sejak 17 Agustus 2010, kontraknya bersama tim Laskar Ken Arok baru habis tanggal 31 Oktober 2014 nanti.
Sementara itu, CEO Persema Malang Didied Poernawan Affandy saat ini tengah berada di Jakarta untuk menuntaskan proses pelepasan jebolan Akademi Sepakbola Ajax Amsterdam ke Chonburi FC.
''Betul, Irfan Bachdim resmi kita jual ke Chonburi FC dan saat ini kami masih menguruskan administratif kepindahannya, terutama International Transfer Certificate (ITC). Beberapa klub di dalam dan luar negeri sempat tertarik, akhirnya memang Chonburi FC Thailand yang tercapai kesepakatan nilai transfer dengan Persema,” urai Didied.
Namun, alasan Irfan Haarys Bachdim hijrah ke Chonburi FC Thailand sebenarnya tak jauh berbeda 10 pemain Persema lainnya yang menilai keuangan dan kinerja manajemen Persema kian serba tak jelas.
Ke-10 pemain lainnya yang merasa ’trauma’ dengan kondisi internal Persema dan memilih hengkang adalah Joko Ribowo (pg/ke Perseman Manokwari IPL), Leonard Tupamahu (ke Arema Indonesia IPL), Sukasto Efendi (ke Arema Indonesia IPL), Emile Bertrand Mbamba (ke Arema Indonesia IPL), dan Bima Sakti Tukiman (ke Persepar Palangkaraya IPL).
Juga ada Deniss Kacanovs (ke Latvia), Bertrand Guy Ngon A Mamoun (ke Belgia), Reza Mustofa Ardiansya (ke Arema Cronous ISL), Nehemiah Rumatkeuw (ke Persiss Sorong), dan Khasan Soleh (mundur).
Nominal itu sesuai dengan keinginan Persema melepas Irfan tidak dengan gratis karena masih terikat kontrak hingga 2014. Namun, pihak Persema mempunyai alasan tersendiri di balik keputusan melepas pemain yang selama ini menjadi ikon klub.
Manajemen menyebut overbudget klub menjadi alasan Bledeg Biru melego striker andalannya itu. Besarnya gaji yang diterima Irfan Bachdim membuat Persema kesulitan menutupnya. Menjual dia dianggap solusi terbaik meringankan beban keuangan klub.
''Harga atau nilai kontrak serta gaji Irfan Bachdim terlalu tinggi untuk Persema. Musim ini kami hanya batasi salary cap maksimal Rp480 juta per musim. Gaji Irfan jauh di atas itu. Jadi kami sejak awal sudah memutuskan menjual dia ke klub lain. Soal klub baru, itu pilihan dia, baik klub dalam maupun luar Indonesia," jelas Asisten Manajer Persema Dito Arief.
Kompetisi IPL musim ini, budget kontrak pemain di Persema di kisaran Rp300 juta hingga Rp480 juta per musim atau gaji antara Rp30 juta hingga Rp48 juta. Sejatinya Irfan Bachdim, pemain blasteran Belanda-Malang, Indonesia, kelahiran Amsterdam 11 Agustus 1988 yang pertama kali direkrut Persema oleh head coach Timo Scheunemann sejak 17 Agustus 2010, kontraknya bersama tim Laskar Ken Arok baru habis tanggal 31 Oktober 2014 nanti.
Sementara itu, CEO Persema Malang Didied Poernawan Affandy saat ini tengah berada di Jakarta untuk menuntaskan proses pelepasan jebolan Akademi Sepakbola Ajax Amsterdam ke Chonburi FC.
''Betul, Irfan Bachdim resmi kita jual ke Chonburi FC dan saat ini kami masih menguruskan administratif kepindahannya, terutama International Transfer Certificate (ITC). Beberapa klub di dalam dan luar negeri sempat tertarik, akhirnya memang Chonburi FC Thailand yang tercapai kesepakatan nilai transfer dengan Persema,” urai Didied.
Namun, alasan Irfan Haarys Bachdim hijrah ke Chonburi FC Thailand sebenarnya tak jauh berbeda 10 pemain Persema lainnya yang menilai keuangan dan kinerja manajemen Persema kian serba tak jelas.
Ke-10 pemain lainnya yang merasa ’trauma’ dengan kondisi internal Persema dan memilih hengkang adalah Joko Ribowo (pg/ke Perseman Manokwari IPL), Leonard Tupamahu (ke Arema Indonesia IPL), Sukasto Efendi (ke Arema Indonesia IPL), Emile Bertrand Mbamba (ke Arema Indonesia IPL), dan Bima Sakti Tukiman (ke Persepar Palangkaraya IPL).
Juga ada Deniss Kacanovs (ke Latvia), Bertrand Guy Ngon A Mamoun (ke Belgia), Reza Mustofa Ardiansya (ke Arema Cronous ISL), Nehemiah Rumatkeuw (ke Persiss Sorong), dan Khasan Soleh (mundur).
(aww)