Stoner pensiun setelah dihantui Simoncelli
A
A
A
Sindonews.com - Mundurnya Casey Stoner dari ajang adu kebut nomor satu dunia, MotoGP sangat disesalkan banyak pihak. Usut punya usut ternyata pensiunnya pembalap asal Negeri Kanguru itu karena dihantui Marco Simoncelli.
Stoner telah pindah profesi menjadi seorang pembalap mobil V8 Supercar di Australia. Dirinya pun memberikan konfirmasi bahwa tim Red Bull akan menjadi timnya musim di depan.
Kepada Telegraph Stoner menyatakan bahwa keputusannya untuk pensiun dari MotoGP karena balapan ini semakin berbahaya saja. Terbukti kala dunia kehilangan Marco Simoncelli yang tewas saat mengalami kecelakaan di Sirkuit Sepang, dua tahun yang lalu.
"Kita kehilangan seorang pembalap beberapa tahun yang lalu dan dalam sebulan, mereka menganggap itu tidak pernah terjadi. Mereka tidak sadar nyawa kita ada di ujung tanduk," cetus Stoner.
" Ya, bayang-bayang kecelakaan Simoncelli yang terus menghantui saya, karena itu saya putuskan mundur. Kita menjadi boneka puppet di dunia dan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan balapan." jelasnya.
Memang jika dilihat dari perubahan regulasi terutama mesin, MotoGP dalam lima musim belakangan memberlakukan peraturan yang esktrim. Bisa diambil contoh ketika mereka memutuskan untuk menaikkan kapasitas mesin dari 800cc ke 1000cc yang tidak biasa.
Stoner telah pindah profesi menjadi seorang pembalap mobil V8 Supercar di Australia. Dirinya pun memberikan konfirmasi bahwa tim Red Bull akan menjadi timnya musim di depan.
Kepada Telegraph Stoner menyatakan bahwa keputusannya untuk pensiun dari MotoGP karena balapan ini semakin berbahaya saja. Terbukti kala dunia kehilangan Marco Simoncelli yang tewas saat mengalami kecelakaan di Sirkuit Sepang, dua tahun yang lalu.
"Kita kehilangan seorang pembalap beberapa tahun yang lalu dan dalam sebulan, mereka menganggap itu tidak pernah terjadi. Mereka tidak sadar nyawa kita ada di ujung tanduk," cetus Stoner.
" Ya, bayang-bayang kecelakaan Simoncelli yang terus menghantui saya, karena itu saya putuskan mundur. Kita menjadi boneka puppet di dunia dan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan balapan." jelasnya.
Memang jika dilihat dari perubahan regulasi terutama mesin, MotoGP dalam lima musim belakangan memberlakukan peraturan yang esktrim. Bisa diambil contoh ketika mereka memutuskan untuk menaikkan kapasitas mesin dari 800cc ke 1000cc yang tidak biasa.
(wbs)