Si Pakar Telematika tidak takut mafia sepak bola

Kamis, 31 Januari 2013 - 01:01 WIB
Si Pakar Telematika tidak takut mafia sepak bola
Si Pakar Telematika tidak takut mafia sepak bola
A A A
Sindonews.com - Menpora Roy Suryo terus berupaya keras menyelesaikan karutmarut sepak bola nasional, dengan menemui Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie. Paska menemui mereka berdua Menpora memberikan mandat kepada PSSI untuk membentuk Timnas dan KPSI segera membayar gaji pemain.

Menurut Pakar Telematika ini bertemu Nirwan sangat penting, karena dia menjadi tempat konsultasi bagi La Nyala Matalitti yang secara de facto memegang KPSI dan sudah menggulirkan kompetisi yang selama ini berjalan dengan sangat seru bahkan sudah disiarkan dua televisi nasional.

"Saya orang yang obyektif, saya tidak mau menutup mata dengan apa yang terjadi di masyarakat," ujarnya, seperti dalam rilisnya.

Dari hasil pertemuan dengan Nirwan Bakrie, Menpora mengambil beberapa kesimpulan, yakni pemerintah akan memberi waktu kepada ISL untuk segera menyelesaikan masalah tunggakan gaji pemain yang belum terselesaikan. Jika tidak bisa dipenuhi maka pemerintah sesuai undang-undang akan memiliki hak untuk menghentikan kompetisi tersebut. Dan itu akan ditunggu hasilnya pada tanggal 6-7 Febuari mendatang.

"Saya memberikan waktu kepada pak Nirwan Bakrie untuk menyelesaikan tunggakan kepada semua pemain-pemain sepak bola dan klubnya agar tidak ada keresahan pada pelaku sepak bola nasional. Saya memang belum akan menghentikan pelaksanaan ISL kecuali kewajiban terhadap pemain tidak terlaksana,"

Dan saya mohon masukan jika kewajiban itu tidak dilaksanakan dengan baik, sesuai Undang-Undang SKN pasal 13 ayat 1, maka pemerintah berhak dan wajib untuk melakukan pembinaan, pengawasan, dalam arti kami dari sisi pemerintah secara legal bisa menghentikan suatu kegiatan yang tidak sesuai undang-undang atau menyalahi aturan.

" Tapi kami masih menunggu laporan dari pemain, karena kami sementara ini sudah memiliki datanya klub dan pemain yang sudah memberikan hak nya kepada pemain. Intinya saya ingin menyelamatkan sepakbolanya, saya tidak melihat siapa organisasinya dan saya juga tidak takut siapa yang ada di balik itu. Sudah waktunya kita selamatkan sepak bola Indonesia," tegas Roy.

Sedangkan hasil pertemuan dengan Arifin Panigoro, pemerintah tidak akan mengintervensi masalah verifikasi anggota kongres yang sesuai dengan MoU yang sudah disepakati oleh PSSI dan KPSI. Namun pemerintah lebih melihat jauh kepada Timnas Indonesia.

Dalam masalah ini pemerintah akan mempercayakan kepada PSSI Djohar Arifin dalam membentuk pemain Timnas yang akan bertanding lawan Irak 6 Februari nanti. Jika hasilnya tidak baik, maka pemerintah akan mengambil langkah selanjutnya. Begitu juga dengan kompetisi IPL yang akan digelar PSSI yang janjinya Februari nanti.

" Kami tidak akan melakukan intervensi, tapi kami melihat bahwa ada kepentingan yang jauh lebih besar jika sepak bola Indonesia akan di benci. Tanggal 6 Februari Timnas akan bermain lawan Irak, saya percayakan penuh sekaligus saya target PSSI versi Djohar Arifin untuk melaksankan amanah rakyat ini sebaik-baiknya," pungkasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4420 seconds (0.1#10.140)