Tommy Sugiarto absen di Iran
A
A
A
Sindonews.com - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto absen di ajang Iran International Challenge 2013. Hal ini dikarenakan, Tommy ingin berkonsentrasi penuh di turnamen German Open Grand Prix Gold dan All England 2013.
“Saya difokuskan untuk dua turnamen Eropa di Jerman dan All England. Setelah superliga akan langsung latihan lagi supaya hasilnya maksimal” kata Tommy di Pelatnas Cipayung seperti dilansir laman resmi PBSI.
Sementara itu Kepala Pelatih Tunggal Putra Joko Suprianto mengatakan bahwa dirinya telah menjalankan program pelatihan khusus bagi mereka yang akan bertarung di All England pada Maret mendatang.
“All England itu kejuaraan yang bergengsi, mereka yang akan berangkat akan saya persiapkan khusus, beda dengan yang lainnya. Jadwal latihan tidak ditambah, tapi kualitas dan intensitasnya yang ditingkatkan. Tapi bukan berarti yang muda-muda bisa santai, masing-masing sudah ada program latihannya” ujar Joko.
Selain itu, Joko juga telah merancang program pemberangkatan pemain ke turnamen untuk satu tahun ini. Pemilihan wakil di tiap turnamen pun disesuaikan dengan kemampuan si pemain. Misalnya untuk level premier dan superseries, pemain elit akan diberangkatkan, sementara pemain muda akan lebih banyak berlaga di level international challenge atau grand prix.
“Tidak ada like dan dislike, mereka yang memang patut dikirim ya akan kami kirim. Dari rancangan ini, ketika mendekati turnamen akan dilihat lagi apakah si atlet siap? Dari kondisi fisiknya, cedera atau tidak dan kualitas persiapan di latihannya” jelas Joko.
“Saya difokuskan untuk dua turnamen Eropa di Jerman dan All England. Setelah superliga akan langsung latihan lagi supaya hasilnya maksimal” kata Tommy di Pelatnas Cipayung seperti dilansir laman resmi PBSI.
Sementara itu Kepala Pelatih Tunggal Putra Joko Suprianto mengatakan bahwa dirinya telah menjalankan program pelatihan khusus bagi mereka yang akan bertarung di All England pada Maret mendatang.
“All England itu kejuaraan yang bergengsi, mereka yang akan berangkat akan saya persiapkan khusus, beda dengan yang lainnya. Jadwal latihan tidak ditambah, tapi kualitas dan intensitasnya yang ditingkatkan. Tapi bukan berarti yang muda-muda bisa santai, masing-masing sudah ada program latihannya” ujar Joko.
Selain itu, Joko juga telah merancang program pemberangkatan pemain ke turnamen untuk satu tahun ini. Pemilihan wakil di tiap turnamen pun disesuaikan dengan kemampuan si pemain. Misalnya untuk level premier dan superseries, pemain elit akan diberangkatkan, sementara pemain muda akan lebih banyak berlaga di level international challenge atau grand prix.
“Tidak ada like dan dislike, mereka yang memang patut dikirim ya akan kami kirim. Dari rancangan ini, ketika mendekati turnamen akan dilihat lagi apakah si atlet siap? Dari kondisi fisiknya, cedera atau tidak dan kualitas persiapan di latihannya” jelas Joko.
(aww)