Pesona Varane tenggelamkan Ronaldo-Messi
A
A
A
Sindonews.com - Laga El Clasico pada leg pertama semifinal Copa del Rey dini hari kemarin menyajikan laga yang sedikit berbeda, jika biasanya Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi yang jadi pusat perhatian dalam pertemuan kedua tim. Kali ini sorot mata justru tertuju kepada Raphael Varane, sosok yang menyelamatkan Real Madrid dari kekalahan.
Pemuda asal Prancis ini mendadak menjadi selebritas ajang El Clasico setelah tandukannya meneruskan umpan Mesut Oezil bersarang ke gawang Barcelona yang dikawal Jose Manuel Pinto. Gol yang membuat skor akhir imbang 1-1. Di Santiago Bernabeu, Madrid pun terhindar dari kekalahan.
“Saya bahagia bisa bermain bertahan dan menyerang. Selalu sulit menghadapi Barcelona. Hasil ini menjaga peluang (Madrid) untuk lolos ke final. Saya berharap bisa terus tampil bagus seperti itu. Jujur saja, momen ini akan saya kenang untuk selamanya,” ucap Varane, seusai laga seperti dilansir Marca.
Varane mendapat berkah dari absennya sejumlah pilar Madrid. Tuan rumah tidak bisa menurunkan kiper Iker Casillas dan Pepe akibat cedera. Sergio Ramos, Fabio Coentrao dan Angel di Maria juga absen karena skorsing. Ini yang memaksa Pelatih Jose Mourinho memasukkan sejumlah pelapis, termasuk Varane.
Keputusan ini awalnya dianggap perjudian. Varane miskin jam terbang di laga krusial, terlebih ini menjadi partai perdana El Slasico pemuda berusia 19 tahun tersebut. Varane baru merumput 33 kali bersama Madrid di semua kompetisi sejak bergabung 22 Juni 2011. Selain itu, dia hanya turun sebagai pelapis dan jarang digunakan dalam partai penting.
Tapi, fakta di lapangan berkata lain. Varane justru memanfaatkan kesempatan itu untuk memamerkan kemampuannya. Pemain yang mengembangkan bakatnya di tim junior asal Prancis RC Lens ini membuat Messi tak berdaya. Kecemerlangan pemain yang dipanggil ke tim senior Prancis pada Agustus 2012 ini dibuktikan dengan sejumlah aksi penting.
Dia juga membuat gawang Madrid tidak lagi kebobolan. Paling memukau ketika menahan tendangan Xavi Hernadez dari sudut kiri. Kontribusinya semakin nyata seusai mencetak gol penyelamat. “Saya gembira bisa memberikan kontribusi kepada tim. Sekarang, saya harus lebih berkembang. Pelatih (Mourinho) meminta saya untuk tidak menyerah. Akhirnya kemampuan saya diakui,” ungkap Varane.
Varane berharap ini menjadi awal kebangkitan kariernya bersama Los Blancos. Pasalnya, dia membuktikan dirinya bisa diandalkan. Dia mampu menutup celah akibat absennya Ramos dan Pepe. Tidak hanya itu, dia juga bisa membantu Madrid saat melancarkan serangan. Keinginan Varane bisa saja terwujud mengingat kapabilitasnya sudah diakui. Pengakuan itu bukan hanya dari rekan sendiri, juga dari lawan. Determinasinya selama di lapangan mengundang pujian dari bek Barcelona Gerard Pique.
Pesona pemain yang dikontrak selama enam tahun dengan nilai transfer sekitar 10 juta euro pada laga ini pun seolah menenggelamkan Ronaldo dan Messi. Keduanya gagal menuntaskan hasrat pribadinya. CR7, julukan Ronaldo urung melanjutkan torehannya yang selalu mencetak gol di El Clasico. Sementara Messi batal menjadi pemain tersubur di El Clasico. Tapi, mereka bisa menebusnya saat leg kedua ,27 Februari mendatang di Camp Nou.
Pemuda asal Prancis ini mendadak menjadi selebritas ajang El Clasico setelah tandukannya meneruskan umpan Mesut Oezil bersarang ke gawang Barcelona yang dikawal Jose Manuel Pinto. Gol yang membuat skor akhir imbang 1-1. Di Santiago Bernabeu, Madrid pun terhindar dari kekalahan.
“Saya bahagia bisa bermain bertahan dan menyerang. Selalu sulit menghadapi Barcelona. Hasil ini menjaga peluang (Madrid) untuk lolos ke final. Saya berharap bisa terus tampil bagus seperti itu. Jujur saja, momen ini akan saya kenang untuk selamanya,” ucap Varane, seusai laga seperti dilansir Marca.
Varane mendapat berkah dari absennya sejumlah pilar Madrid. Tuan rumah tidak bisa menurunkan kiper Iker Casillas dan Pepe akibat cedera. Sergio Ramos, Fabio Coentrao dan Angel di Maria juga absen karena skorsing. Ini yang memaksa Pelatih Jose Mourinho memasukkan sejumlah pelapis, termasuk Varane.
Keputusan ini awalnya dianggap perjudian. Varane miskin jam terbang di laga krusial, terlebih ini menjadi partai perdana El Slasico pemuda berusia 19 tahun tersebut. Varane baru merumput 33 kali bersama Madrid di semua kompetisi sejak bergabung 22 Juni 2011. Selain itu, dia hanya turun sebagai pelapis dan jarang digunakan dalam partai penting.
Tapi, fakta di lapangan berkata lain. Varane justru memanfaatkan kesempatan itu untuk memamerkan kemampuannya. Pemain yang mengembangkan bakatnya di tim junior asal Prancis RC Lens ini membuat Messi tak berdaya. Kecemerlangan pemain yang dipanggil ke tim senior Prancis pada Agustus 2012 ini dibuktikan dengan sejumlah aksi penting.
Dia juga membuat gawang Madrid tidak lagi kebobolan. Paling memukau ketika menahan tendangan Xavi Hernadez dari sudut kiri. Kontribusinya semakin nyata seusai mencetak gol penyelamat. “Saya gembira bisa memberikan kontribusi kepada tim. Sekarang, saya harus lebih berkembang. Pelatih (Mourinho) meminta saya untuk tidak menyerah. Akhirnya kemampuan saya diakui,” ungkap Varane.
Varane berharap ini menjadi awal kebangkitan kariernya bersama Los Blancos. Pasalnya, dia membuktikan dirinya bisa diandalkan. Dia mampu menutup celah akibat absennya Ramos dan Pepe. Tidak hanya itu, dia juga bisa membantu Madrid saat melancarkan serangan. Keinginan Varane bisa saja terwujud mengingat kapabilitasnya sudah diakui. Pengakuan itu bukan hanya dari rekan sendiri, juga dari lawan. Determinasinya selama di lapangan mengundang pujian dari bek Barcelona Gerard Pique.
Pesona pemain yang dikontrak selama enam tahun dengan nilai transfer sekitar 10 juta euro pada laga ini pun seolah menenggelamkan Ronaldo dan Messi. Keduanya gagal menuntaskan hasrat pribadinya. CR7, julukan Ronaldo urung melanjutkan torehannya yang selalu mencetak gol di El Clasico. Sementara Messi batal menjadi pemain tersubur di El Clasico. Tapi, mereka bisa menebusnya saat leg kedua ,27 Februari mendatang di Camp Nou.
(akr)