Persijap tagih janji sharing anggaran
A
A
A
Sindonews.com– Klub-klub peserta kompetisi Indonesia Premier League (IPL) masih dibuat galau, oleh PT Liga Primer Sportindo (LPIS) selaku operator IPL. Pasalnya, hingga saat ini janji sharing dana dari LPIS yang akan dibagikan ke klub-klub peserta kompetisi belum juga cari. Padahal kompetisi bakal hanya tinggal menghitung hari.
Salah satu klub yang masih dibuat bertanya –tanya adalah Persijap Jepara. Klub berjuluk Laskar Kalinyamat ini menagih janji dari LPIS, untuk segera mencairkan sharing anggaran untuk membiayai klub. Selain itu, manajamen juga managih sisa tunggakan kompetisi musim lalu sebesar Rp700 juta yang juga belum dibayarkan.
Terlebih klub kebanggaan warga Kota Ukir sampai saat ini masih dilanda krisis finansial. Bahkan untuk melakukan persiapan, manajemen menggunakan dana talangan dan pinjaman. Sponsor yang diharapkan mampu menopang anggaran klub sampai saat inipun belum ada yang deal. Jika dana tersebut cair maka akan sangat membantu klub untuk mengawali kompetisi.
“Secara tim kami sudah siap, oleh sebab itu kami menagih janji LPIS mengenai pencarian sharing anggaran. Padahal kompetisi hampir mulai. Kami juga menagih sisa tunggakan tahun kemarin, Rp 700 juta dari konsorsiuim, Mitra Bola Indonesai,” ujar Sekretaris Persijap Sugiyanto.
Sharing anggaran tersebut akan sangat berguna bagi klub-klub peserta IPL, untuk memulai kompetisi dan menambal kekurangan-kekurangan. Dengan belum adanya sharing anggaran dari LPIS, klub pun akhirnya mempersiapkan tim ala kadarnya.
Diakuinya, manajemen baru menerima kabar LPIS akan memberikan sebagian dari Revenue Sharing sebesar Rp 15 juta. Dimana uang tersebut dapat digunakan untuk membiayai ticket personil yang mengikuti Workshop LPIS pada 5-9 Februari mendatang. Uang tersebut akan diberikan secara cash kepada Manager Tim pada saat workshop. "Kami mendapat kabar dari Departemen Kompetisi LPIS, akan memberikan sharing sebesar Rp15juta. Padahal yang kami inginkan adalah sepenuhnya," ujarnya.
Dia mengaku, semua klub perserta IPL, juga mengeluhkan belum adanya kejalasan dari LPIS terkait dengan kerjasama LPIS dengan News Corp. Pasalnya dari LPIS sampai saat ini juga belum memberikan.
“Kami juga ingin tahu apakah kerja sama dengan News corp sudah ada kejelasan atau belum, karena sampai saat ini belum ada penjelasan dari LPIS, mengenai kerjasama tersebut. Kami justru dibuat khawatir kerjasama tersebut batal, seperti yang diberitakan di beberapa media,” ujarnya.
Dia mengaku khawatir, dengan belum adanya kejelasan dari LPIS, kompetisi kembali mundur. Dan yang lebih parah komptisi batal."Apapun yang terjadi, kita sudah memulai lebih dini, kami sudah matang persiapan. Kami juga khawatir klub-klub tidak bisa membayar pemain, karena sharing anggaran akan sangat berguna untuk membantu pembayaran gaji pemain. LPIS harus melakukan langkah antisipasi, kalau kerjasama dengan News corp batal," imbuhnya.
Sementara itu, terkait persiapn tim, Persijap saat ini masih membutuhkan Gelandang serang, pasca kepergian Pemain asal Brazil Oliviera. Tim pelatih sampai saat ini belum menemukan penggantinya. "Kami belum menemukan penggantinya, karena memang tidak mudah," katanya.
Dikatakannya, saat ini skuad Persijap diisi 27 pemain, termasuk pemain U-21, sebagaimana diwajibkan oleh LPIS. Seluruh pemain juga sudah didaftarkan, supaya bisa mengikuti kompetisi.
Salah satu klub yang masih dibuat bertanya –tanya adalah Persijap Jepara. Klub berjuluk Laskar Kalinyamat ini menagih janji dari LPIS, untuk segera mencairkan sharing anggaran untuk membiayai klub. Selain itu, manajamen juga managih sisa tunggakan kompetisi musim lalu sebesar Rp700 juta yang juga belum dibayarkan.
Terlebih klub kebanggaan warga Kota Ukir sampai saat ini masih dilanda krisis finansial. Bahkan untuk melakukan persiapan, manajemen menggunakan dana talangan dan pinjaman. Sponsor yang diharapkan mampu menopang anggaran klub sampai saat inipun belum ada yang deal. Jika dana tersebut cair maka akan sangat membantu klub untuk mengawali kompetisi.
“Secara tim kami sudah siap, oleh sebab itu kami menagih janji LPIS mengenai pencarian sharing anggaran. Padahal kompetisi hampir mulai. Kami juga menagih sisa tunggakan tahun kemarin, Rp 700 juta dari konsorsiuim, Mitra Bola Indonesai,” ujar Sekretaris Persijap Sugiyanto.
Sharing anggaran tersebut akan sangat berguna bagi klub-klub peserta IPL, untuk memulai kompetisi dan menambal kekurangan-kekurangan. Dengan belum adanya sharing anggaran dari LPIS, klub pun akhirnya mempersiapkan tim ala kadarnya.
Diakuinya, manajemen baru menerima kabar LPIS akan memberikan sebagian dari Revenue Sharing sebesar Rp 15 juta. Dimana uang tersebut dapat digunakan untuk membiayai ticket personil yang mengikuti Workshop LPIS pada 5-9 Februari mendatang. Uang tersebut akan diberikan secara cash kepada Manager Tim pada saat workshop. "Kami mendapat kabar dari Departemen Kompetisi LPIS, akan memberikan sharing sebesar Rp15juta. Padahal yang kami inginkan adalah sepenuhnya," ujarnya.
Dia mengaku, semua klub perserta IPL, juga mengeluhkan belum adanya kejalasan dari LPIS terkait dengan kerjasama LPIS dengan News Corp. Pasalnya dari LPIS sampai saat ini juga belum memberikan.
“Kami juga ingin tahu apakah kerja sama dengan News corp sudah ada kejelasan atau belum, karena sampai saat ini belum ada penjelasan dari LPIS, mengenai kerjasama tersebut. Kami justru dibuat khawatir kerjasama tersebut batal, seperti yang diberitakan di beberapa media,” ujarnya.
Dia mengaku khawatir, dengan belum adanya kejelasan dari LPIS, kompetisi kembali mundur. Dan yang lebih parah komptisi batal."Apapun yang terjadi, kita sudah memulai lebih dini, kami sudah matang persiapan. Kami juga khawatir klub-klub tidak bisa membayar pemain, karena sharing anggaran akan sangat berguna untuk membantu pembayaran gaji pemain. LPIS harus melakukan langkah antisipasi, kalau kerjasama dengan News corp batal," imbuhnya.
Sementara itu, terkait persiapn tim, Persijap saat ini masih membutuhkan Gelandang serang, pasca kepergian Pemain asal Brazil Oliviera. Tim pelatih sampai saat ini belum menemukan penggantinya. "Kami belum menemukan penggantinya, karena memang tidak mudah," katanya.
Dikatakannya, saat ini skuad Persijap diisi 27 pemain, termasuk pemain U-21, sebagaimana diwajibkan oleh LPIS. Seluruh pemain juga sudah didaftarkan, supaya bisa mengikuti kompetisi.
(wbs)