QPR bantah jor-joran dalam bursa transfer
![QPR bantah jor-joran...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2013/02/03/54/713866/XcTPezC5S2.jpg)
QPR bantah jor-joran dalam bursa transfer
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Queens Park Rangers (QPR), Tony Fernandes membantah bahwa klubnya telah melakukan pengeluaran besar-besaran pada jendela bursa transfer musim dingin yang di buka pada Januari lalu. Sejauh ini pengusaha asal Malaysia tersebut telah mendatangkan lima pemain pada bursa transfer kali ini diantaranya Jermaine Jenas, Andros Townsend, Yun Suk-Young, Christopher Samba hingga Loic Remy.
Meski telah banyak mendatangkan pemain baru, ia menegaskan jika klubnya tidak akan mengalami krisis keuangan. "Jika Anda menganalisis itu kami belum menghabiskan banyak uang pada transfer musim dingin ini (Januari). Jika dibandingkan dengan klub lain, kami tidak ada apa-apanya terkait pengeluaran dan saya tidak berpikir ada kecerobohan disana," katanya seperti dilansir Sportinglife, Minggu (3/2/2013).
"Tidak ada yang bisa menjamin apa pun di dalam sepakbola, tapi Anda mencoba untuk meminimalkan risiko sebanyak mungkin dan di situlah keahlian manajemen datang dan mereka mengatakan ini merupakan yang kami butuhkan untuk bertahan hidup. Saya melihat hal itu (masuk akal), maka dewan dan saya sendiri mendukungnya," sambungnya.
Ketika ditanya apakah ini merupakan langkah yang kurang tepat ketika memilih klub seperti QPR. Pasalnya, dia tidak benar-benar memahami tentang dunia sepakbola. "Tentu saja, banyak yang mengatakan saya telah melakukan perjudian dalam mengambil keputusan. Tapi, pemikiran itu tidak sesederhana yang dipikirkan sebelumnya bahwa saya berinvestasi disana untuk masa depan. Bahkan, saya mulai merencanakan akan membangun stadion, akademi pelatihan, dan membangun bisnis yang tepat," tambahnya.
"Tentu saja ketika Anda membeli sebuah klub kecil Anda akan dikenakan beberapa kerugian di awal. Namun, kami selalu berpikir bahwa pola pikir itu harus segera diubah dari sindrom klub kecil," pungkas mantan kepala tim principal Caterham F1 itu.
Meski telah banyak mendatangkan pemain baru, ia menegaskan jika klubnya tidak akan mengalami krisis keuangan. "Jika Anda menganalisis itu kami belum menghabiskan banyak uang pada transfer musim dingin ini (Januari). Jika dibandingkan dengan klub lain, kami tidak ada apa-apanya terkait pengeluaran dan saya tidak berpikir ada kecerobohan disana," katanya seperti dilansir Sportinglife, Minggu (3/2/2013).
"Tidak ada yang bisa menjamin apa pun di dalam sepakbola, tapi Anda mencoba untuk meminimalkan risiko sebanyak mungkin dan di situlah keahlian manajemen datang dan mereka mengatakan ini merupakan yang kami butuhkan untuk bertahan hidup. Saya melihat hal itu (masuk akal), maka dewan dan saya sendiri mendukungnya," sambungnya.
Ketika ditanya apakah ini merupakan langkah yang kurang tepat ketika memilih klub seperti QPR. Pasalnya, dia tidak benar-benar memahami tentang dunia sepakbola. "Tentu saja, banyak yang mengatakan saya telah melakukan perjudian dalam mengambil keputusan. Tapi, pemikiran itu tidak sesederhana yang dipikirkan sebelumnya bahwa saya berinvestasi disana untuk masa depan. Bahkan, saya mulai merencanakan akan membangun stadion, akademi pelatihan, dan membangun bisnis yang tepat," tambahnya.
"Tentu saja ketika Anda membeli sebuah klub kecil Anda akan dikenakan beberapa kerugian di awal. Namun, kami selalu berpikir bahwa pola pikir itu harus segera diubah dari sindrom klub kecil," pungkas mantan kepala tim principal Caterham F1 itu.
(akr)