Akhirnya, Persema bayar gaji Irfan Bachdim
A
A
A
Sindonews.com - Kicauan Irfan Bachdim rupanya membuat pihak Persema Malang kebakaran jenggot, hari ini Persema memberikan jawaban atas tindakan yang dilakukan oleh timnya menyangkut kepindahan pemain Indonesia itu ke Chonburi, Thailand.
CEO Persema Didied Affandi mengatakan jika dirinya dan pihak Persema memang belum mengeluarkan ITC (International Transfer Certificate) yang menjadi syarat kepindahan pemain dengan tato di lengan itu.
"Jika merujuk kepada artikel tentang 'Regulations on the Status and Transfer of Players', memang harusnya ITC tidak dikeluarkan oleh pihak federasi karena banyak masalah. Saya perlu memberikan klarifikasi tentang ini, karena dalam artikel sembilan lampiran tiga disebutkan banyak hal tentang transfer pemain antarfederasi," kata Didied, seperti dilansir goal, Senin, (4/2/2013).
Dalam buku pedoman itu, memang dijelaskan jika pemain yang masih terikat kontrak jika memang diinginkan klub lain harus menghubungi klub lamanya. Irfan dianggap masih terikat kontrak panjang dengan Persema.
Tentang status Irfan yang dikatakan free karena Persema tidak membayar gaji Irfan dibantah keras. Menurut dia, Persema sudah melunasi apa yang menjadi haknya Irfan selama berkostum merah Laskar Ken Arok. Terakhir kalinya, pihak Persema membayarkan gaji Irfan bulan Desember 2012 lalu.
"Ketika musim kompetisi berakhir, Persema sudah membayar gaji pemain, ada beberapa yang mendapatkan terminasi kontrak. Selebihnya apa yang dikatakan Irfan perihal gajinya sama sekali tidak benar," ungkap dosen di salah satu universitas negeri di Malang ini.
Sementara itu, asisten manajer Dito Arief yang juga menyatakan jika sebenarnya dirinya secara pribadi sangat senang Irfan bisa diminati tim lain. Namun ada etika yang harus dipenuhi oleh pihak Chonburi jika menginginkan jasa Irfan.
"Sebenarnya, realistisnya berat bagi kami untuk menahan Irfan di sini dengan gaji dia sekarang. Saya hanya ingin kepindahan Irfan diselesaikan dengan iktikad baik. Minimal ada komunikasi antara dia dan pihak klub," kata Dito Arief.
CEO Persema Didied Affandi mengatakan jika dirinya dan pihak Persema memang belum mengeluarkan ITC (International Transfer Certificate) yang menjadi syarat kepindahan pemain dengan tato di lengan itu.
"Jika merujuk kepada artikel tentang 'Regulations on the Status and Transfer of Players', memang harusnya ITC tidak dikeluarkan oleh pihak federasi karena banyak masalah. Saya perlu memberikan klarifikasi tentang ini, karena dalam artikel sembilan lampiran tiga disebutkan banyak hal tentang transfer pemain antarfederasi," kata Didied, seperti dilansir goal, Senin, (4/2/2013).
Dalam buku pedoman itu, memang dijelaskan jika pemain yang masih terikat kontrak jika memang diinginkan klub lain harus menghubungi klub lamanya. Irfan dianggap masih terikat kontrak panjang dengan Persema.
Tentang status Irfan yang dikatakan free karena Persema tidak membayar gaji Irfan dibantah keras. Menurut dia, Persema sudah melunasi apa yang menjadi haknya Irfan selama berkostum merah Laskar Ken Arok. Terakhir kalinya, pihak Persema membayarkan gaji Irfan bulan Desember 2012 lalu.
"Ketika musim kompetisi berakhir, Persema sudah membayar gaji pemain, ada beberapa yang mendapatkan terminasi kontrak. Selebihnya apa yang dikatakan Irfan perihal gajinya sama sekali tidak benar," ungkap dosen di salah satu universitas negeri di Malang ini.
Sementara itu, asisten manajer Dito Arief yang juga menyatakan jika sebenarnya dirinya secara pribadi sangat senang Irfan bisa diminati tim lain. Namun ada etika yang harus dipenuhi oleh pihak Chonburi jika menginginkan jasa Irfan.
"Sebenarnya, realistisnya berat bagi kami untuk menahan Irfan di sini dengan gaji dia sekarang. Saya hanya ingin kepindahan Irfan diselesaikan dengan iktikad baik. Minimal ada komunikasi antara dia dan pihak klub," kata Dito Arief.
(wbs)