Melesat ke posisi kedua, Persegres malu-malu bicara juara
A
A
A
Sindonews.com - Persegres Gresik memetik buah dari investasi miliaran rupiah untuk membentuk skuad impian. Tim berjuluk Laskar Jaka Samudro itu melesat menempati posisi runner-up dalam klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) musim ini. Akankan kerinduan gelar juara publik sepakbola Kota Pudak terobati?
Terlalu dini memang bicara gelar juara. Namun publik sepak bola Gresik kini bisa sedikit berharap GU bisa mengulang kejayaan Petrokimia Putra yang meraih gelar juara Liga Indonesia pada musim 2002. Sejak itu, prestasi sepak bola Gresik terus tenggalam. Meski Petrokimia dan dan
Persegres sudah melebur menjadi satu menjadi Gresik United.
Kini Persegres mulai menebar asa baru. Dari lima laga, GU meraup poin 12 hasil dari empat kali menang dan sekali kalah. Bahkan, poin Persegres sama dengan pemuncak klasemen sementara Liga Indonesia Mitra Kukar. Hanya kalah dari sisi produktivitas gol. GU memasukkan 7 gol dan kemasukan 4 gol. Sedangkan Mitra Kukar mencetak 11 gol dengan 8 kali kebobolan.
Kesempatan mengudeta Mitra Kukar dari puncak klasemen terbuka lebar bagi GU. Sebab, pada Sabtu (8/2) depan, Laskar Joko Samudro akan menjamu Mitra Kukar di Stadion Petrokimia, Gresik, "Kompetisi masih panjang, yang pasti kami harus bisa menjaga konsistensi untuk bisa bersaing di di papan atas," ujar Pelatih GU, Suharno.
Sementara Arema Cronous yang memiliki bertabur pemain bintang masih berada di peringkat ketiga. Singo Edan mendulang 9 poin dari tiga kali menang dan dua kali tumbang. Namun dari sisi produktifias gol, Arema memang lebih baik dari GU maupun Mitra Kukar. Keith Kayamba Gums
dkk melesakan 11 gol dan baru kemasukan 5 gol.
Bukan hanya Arema yang tenggalam di bawah GU, Persipura Jayapura berada di peringkat empat. Namun tim Mutiara Hitam itu baru menjalani empat laga dengan hasil dua kali menang dua kali imbang.
Meski berada di atas tim-tim besar, Suharno tidak terlalu jumawa. Sebab, selain baru menjalani awal kompetisi, Aldo Baretto dkk masih harus membuktikan bisa garang di kandang lawan. Dari lima laga, empat kemenangan dibukukan di kandang sendiri. Di laga perdana menang atas Persiram 1 - 0. Disusul tiga poin dari Persidafon dan Persisam. Keduanya ditekuk dengan skor tpis 2-1.
Sedangkan di dua laga tandang, GU berhasil mempermalukan tuan rumah Persiba Balikpapan 2-1 dan tumbang dari Barito Putra 0-1. "Kami sudah mengawali musim ini dengan cukup baik dan akan mencoba terus stabil termasuk jika harus berlaga di kandang lawan. Motivasi pemain harus kita jaga, " ujar Manajer GU, Thoriq Majiddano.
Meski duduk di peringkat kedua, GU memang tetap harus waspada. Sebab, empat kali kemenangan yang diraih melalui skor tipis. GU tidak pernah menang telak, termasuk jika
beralga di kandang sendiri. "Sebenarnya tidak masalah, karena tujuan akhir tiga poin. Tapi memang lini depan harus dipertajam lagi, " ucapnya.
Salah satu faktornya, bisa jadi karena GU hanya terlalu bertumpu pada sosok Aldo Barreto. Dari tujuh gol yang dibukukan GU, tiga gol dilesakkan mantan pemain Persiba ini. "Kami tidak hanya bertumpu pada satu pemain, terbukti pemain lain bisa mencetak gol ketika Aldo mendapat pengawalan ketat, " ucap Suharno.
Terlalu dini memang bicara gelar juara. Namun publik sepak bola Gresik kini bisa sedikit berharap GU bisa mengulang kejayaan Petrokimia Putra yang meraih gelar juara Liga Indonesia pada musim 2002. Sejak itu, prestasi sepak bola Gresik terus tenggalam. Meski Petrokimia dan dan
Persegres sudah melebur menjadi satu menjadi Gresik United.
Kini Persegres mulai menebar asa baru. Dari lima laga, GU meraup poin 12 hasil dari empat kali menang dan sekali kalah. Bahkan, poin Persegres sama dengan pemuncak klasemen sementara Liga Indonesia Mitra Kukar. Hanya kalah dari sisi produktivitas gol. GU memasukkan 7 gol dan kemasukan 4 gol. Sedangkan Mitra Kukar mencetak 11 gol dengan 8 kali kebobolan.
Kesempatan mengudeta Mitra Kukar dari puncak klasemen terbuka lebar bagi GU. Sebab, pada Sabtu (8/2) depan, Laskar Joko Samudro akan menjamu Mitra Kukar di Stadion Petrokimia, Gresik, "Kompetisi masih panjang, yang pasti kami harus bisa menjaga konsistensi untuk bisa bersaing di di papan atas," ujar Pelatih GU, Suharno.
Sementara Arema Cronous yang memiliki bertabur pemain bintang masih berada di peringkat ketiga. Singo Edan mendulang 9 poin dari tiga kali menang dan dua kali tumbang. Namun dari sisi produktifias gol, Arema memang lebih baik dari GU maupun Mitra Kukar. Keith Kayamba Gums
dkk melesakan 11 gol dan baru kemasukan 5 gol.
Bukan hanya Arema yang tenggalam di bawah GU, Persipura Jayapura berada di peringkat empat. Namun tim Mutiara Hitam itu baru menjalani empat laga dengan hasil dua kali menang dua kali imbang.
Meski berada di atas tim-tim besar, Suharno tidak terlalu jumawa. Sebab, selain baru menjalani awal kompetisi, Aldo Baretto dkk masih harus membuktikan bisa garang di kandang lawan. Dari lima laga, empat kemenangan dibukukan di kandang sendiri. Di laga perdana menang atas Persiram 1 - 0. Disusul tiga poin dari Persidafon dan Persisam. Keduanya ditekuk dengan skor tpis 2-1.
Sedangkan di dua laga tandang, GU berhasil mempermalukan tuan rumah Persiba Balikpapan 2-1 dan tumbang dari Barito Putra 0-1. "Kami sudah mengawali musim ini dengan cukup baik dan akan mencoba terus stabil termasuk jika harus berlaga di kandang lawan. Motivasi pemain harus kita jaga, " ujar Manajer GU, Thoriq Majiddano.
Meski duduk di peringkat kedua, GU memang tetap harus waspada. Sebab, empat kali kemenangan yang diraih melalui skor tipis. GU tidak pernah menang telak, termasuk jika
beralga di kandang sendiri. "Sebenarnya tidak masalah, karena tujuan akhir tiga poin. Tapi memang lini depan harus dipertajam lagi, " ucapnya.
Salah satu faktornya, bisa jadi karena GU hanya terlalu bertumpu pada sosok Aldo Barreto. Dari tujuh gol yang dibukukan GU, tiga gol dilesakkan mantan pemain Persiba ini. "Kami tidak hanya bertumpu pada satu pemain, terbukti pemain lain bisa mencetak gol ketika Aldo mendapat pengawalan ketat, " ucap Suharno.
(aww)