Legiun asing Pro Duta harus cepat beradaptasi
A
A
A
Sindonews.com - Pro Duta FC akan diperkuat tiga pemain asing di Kompetisi Indonesian Premier League (IPL) musim ini. Setelah penjaga gawang asal Latvia, Dennis Romanovs bergabung, dua pemain lainnya, legiun asal Spanyol, Jose Pedrosa Galan, dan Yepes, disebutkan akan berlatih Sabtu (8/2).
Dennis Romanovs yang merupakan eks penjaga gawang Arema IPL, bergabung sejak Selasa (5/2). Sedangkan Galan, bekas pemain Liga Thailand, Chainat FC tiba di Medan, Kamis malam (7/2). Sedangkan Yepes, akan menyusul malam ini. "Galan sudah datang, tapi dia istirahat. Yepes sore ini (Jumat 8/2) akan tiba dan kedua pemain baru kami pastikan akan bergabung berlatih Sabtu (9/2) pagi," ujar pelatih Pro Duta FC, Roberto Bianchi.
Jumlah pemain asing Pro Duta FC, dipastikan tiga. Namun, jumlah tersebut dinilai minim lantaran regulasi yang diterbitkan operator liga, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang terdiri tiga pemain non Asia dan satu pemain Asia, biasanya dimaksimalkan oleh klub.
Namun, Bianchi tetap "pede" dengan pemain yang ada di timnya. Menurutnya, kualitas pemain yang ada, tidak membuatnya pusing. "Aku tidak tahu apakah manajemen ada keinginan mendatangkan pemain Asia, tetap menurutku, tidak masalah dengan tiga pemain, karena pemain lokal Pro Duta bagus, punya level baik, bekerja baik. Tidak ada yang perlu ditakuti," kata pria yang biasa disapa Beto itu.
Beto dan asisten hanya punya waktu sepekan jelang kickoff pertandingan perdana Pro Duta di IPL kontra Semen Padang FC di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, Sabtu (16/2) mendatang. Kehadiran dua punggawa baru jelas membuatnya harus putar otak, lantaran adaptasi pemain anyar dalam sebuah klub butuh waktu.
"Saya akui, pemain baru perlu adaptasi. Tapi karena mereka pemain profesional akan cepat beradaptasi. Sisi positifnya, pemain baru itu tetap punya fisik yang bagus karena aktif bermain. Galan di Thailand dan Yepes di Spanyol. Masalah mereka di fisik tidak ada masalah. Kami punya waktu. Yang dilakukan hanya berlatih seperti biasa," ungkapnya.
Pria berdarah Brasil berkewarganegaraan Spanyol itu optimis, dalam waktu dua pekan ke depan, timnya sudah akan solid. "Skema memerlukan adaptasi di lapangan karena berbeda cara bermain mereka di klub lamanya dan di sini. Tapi satu atau dua minggu, mereka bisa 100 persen," ungkap eks pelatih klub liga primer Indonesia (LPI) itu.
Target tinggi Pro Duta untuk berbicara di level tertinggi kompetisi di tanah air memang cukup berat tercapai lantaran kompetitifnya ajang dengan klub-klub terbaik di tanah air. Namun, sebagai klub profesional, Bianchi tetap menanamkan semangat pada hati pasukanya untuk menang di setiap pertandingan.
"Kami bekerja untuk memenangkan pertandingan, tapi kami tahu sulit sekali, karena tim ini pemain muda yang butuh pengalaman lebih. Tapi kami berusaha, kami berusaha semaksimal yang kami bisa. Begitu juga di Copa (Piala Indonesia)," ungkapnya lagi.
Jadwal sekali latihan yang diberikan Bianchi kepada tim besutannya Berlatih, membuat intensitas latihan menjadi panjang dan padat. Pola maksimalisasi umpan crossing menjadi pelajaran yang diberikan kepada skuad Kuda Pegasus, julukan Pro Duta. "Karena pemain Indonesia kebanyakan bermasalah pada crossing, seperti crossing yang kurang bagus. Ini (crossing) sangat penting di pertandingan.
Minggu ini, saya beri lebih banyak perhatian pada crossing dan finalisasi. Masih belum bagus hasilnya dan kami perlu terus memperbaiki ini," ungkapnya
Dennis Romanovs yang merupakan eks penjaga gawang Arema IPL, bergabung sejak Selasa (5/2). Sedangkan Galan, bekas pemain Liga Thailand, Chainat FC tiba di Medan, Kamis malam (7/2). Sedangkan Yepes, akan menyusul malam ini. "Galan sudah datang, tapi dia istirahat. Yepes sore ini (Jumat 8/2) akan tiba dan kedua pemain baru kami pastikan akan bergabung berlatih Sabtu (9/2) pagi," ujar pelatih Pro Duta FC, Roberto Bianchi.
Jumlah pemain asing Pro Duta FC, dipastikan tiga. Namun, jumlah tersebut dinilai minim lantaran regulasi yang diterbitkan operator liga, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang terdiri tiga pemain non Asia dan satu pemain Asia, biasanya dimaksimalkan oleh klub.
Namun, Bianchi tetap "pede" dengan pemain yang ada di timnya. Menurutnya, kualitas pemain yang ada, tidak membuatnya pusing. "Aku tidak tahu apakah manajemen ada keinginan mendatangkan pemain Asia, tetap menurutku, tidak masalah dengan tiga pemain, karena pemain lokal Pro Duta bagus, punya level baik, bekerja baik. Tidak ada yang perlu ditakuti," kata pria yang biasa disapa Beto itu.
Beto dan asisten hanya punya waktu sepekan jelang kickoff pertandingan perdana Pro Duta di IPL kontra Semen Padang FC di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, Sabtu (16/2) mendatang. Kehadiran dua punggawa baru jelas membuatnya harus putar otak, lantaran adaptasi pemain anyar dalam sebuah klub butuh waktu.
"Saya akui, pemain baru perlu adaptasi. Tapi karena mereka pemain profesional akan cepat beradaptasi. Sisi positifnya, pemain baru itu tetap punya fisik yang bagus karena aktif bermain. Galan di Thailand dan Yepes di Spanyol. Masalah mereka di fisik tidak ada masalah. Kami punya waktu. Yang dilakukan hanya berlatih seperti biasa," ungkapnya.
Pria berdarah Brasil berkewarganegaraan Spanyol itu optimis, dalam waktu dua pekan ke depan, timnya sudah akan solid. "Skema memerlukan adaptasi di lapangan karena berbeda cara bermain mereka di klub lamanya dan di sini. Tapi satu atau dua minggu, mereka bisa 100 persen," ungkap eks pelatih klub liga primer Indonesia (LPI) itu.
Target tinggi Pro Duta untuk berbicara di level tertinggi kompetisi di tanah air memang cukup berat tercapai lantaran kompetitifnya ajang dengan klub-klub terbaik di tanah air. Namun, sebagai klub profesional, Bianchi tetap menanamkan semangat pada hati pasukanya untuk menang di setiap pertandingan.
"Kami bekerja untuk memenangkan pertandingan, tapi kami tahu sulit sekali, karena tim ini pemain muda yang butuh pengalaman lebih. Tapi kami berusaha, kami berusaha semaksimal yang kami bisa. Begitu juga di Copa (Piala Indonesia)," ungkapnya lagi.
Jadwal sekali latihan yang diberikan Bianchi kepada tim besutannya Berlatih, membuat intensitas latihan menjadi panjang dan padat. Pola maksimalisasi umpan crossing menjadi pelajaran yang diberikan kepada skuad Kuda Pegasus, julukan Pro Duta. "Karena pemain Indonesia kebanyakan bermasalah pada crossing, seperti crossing yang kurang bagus. Ini (crossing) sangat penting di pertandingan.
Minggu ini, saya beri lebih banyak perhatian pada crossing dan finalisasi. Masih belum bagus hasilnya dan kami perlu terus memperbaiki ini," ungkapnya
(aww)