Serginho dan Bepe banjir pujian
A
A
A
Sindonews.com – Pertandingan menarik tersaji di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, tadi malam. AC Milan Glorie yang kembali ditantang All Star indonesia, berhasil meraih kemenangan, 4-2. Nama Bambang ‘Bepe’ Pamungkas dan Serginho dinilai menjadi pemain paling mencolok, setelah sama-sama mengemas dua gol.
Milan Glorie langsung menurunkan skuad terbaik sejak peluit jalannya babak pertama bergulir. Paolo Maldini, Franco Baresi, dan Alessandro Costacurta kembali mengisi lini belakang Milan. Ketiganya seperti diketahui bersama, adalah tiga bek utama Milan saat meraih tiga gelar Liga Champions atau Piala Champions.
Jika Maldini, Baresi, dan Costacurta kembali mengisi lini pertahanan Milan, di lini tengah tim berjuluk I Rossoneri tersebut menempatkan Roque Juinior, Serginho, dan Massimo Oddo yang diplot lebih kedepan. Ketiganya diistruksikan, untuk menyokong ujung tombak Milan Glorie Andriy Shevchenko.
Tim All Star Indonesia juga tidak mau kalah. Danur, sapaan Danurwindo, juga menurunkan pemain-pemain yang terbilang masih fresh. Nama-nama seperti Firman Utina, Bambang ‘Bepe’ Pamungkas, Isnan Ali, Ismed Sopyan, dan Kurniawan Dwi Yulianto membuat tim All Star Indonesia lebih bertenaga.
Akan tetapi, dari sederet nama tenar yang ada dalam pertandingan tersebut, permainan Bepe dan Serginho dinilai paling bersinar. Bagimana tidak, karena dari kedua nama tersebut baik Bepe dan Serginho mampu menceploskan masing-masing dua gol untuk tim yang dibelanya.
Serginho melesakan dua golnya masing-masing pada menit ke- 15 dan 78. Sementara Bepe, mampu ukir masing-masing angka All Star Indonesia pada menit ke- 35 dan 58. Sementara dua gol lainnya yang dicetak Milan Glorie, berhasil dilesakan Andriy Shevchenko pada menit- 45 dan Maurizio Ganz pada menit ke- 70.
“Bepe dan Serginho menurut saya menjadi dua pemain yang paling bersinar pada pertandingan tersebut. Ya tentu saja dengan masing-masing dua gol yang mereka cetak. Serginho saya nilai paling menyulitkan kami. Dengan kondisi yang tidak muda, dia tetap bisa bermain bagus,” ungkap Kurniawan, selepas pertandingan
Tidak hanya Kurus, sapaan akrab Kurniawan, yang memberikan kredit khusus bagi Serginho. Bek kiri tim All Star Indonesia itu juga menilai pemain berkewarganegaraan Brasil tersebut, mampu menyulitkan. Serginho memang mampu menunjukan kelasnya, setelah pada lawatan perdana Milan Glorie ke Indonesia mampu mencetak empat gol.
“Serginho menujukan kelas Milan Glorie bukanlah tim yang dibentuk untuk sekedar hiburan saja. Tapi dengan hadirnya pemain seperti Serginho yang masih memiliki fisik bagus, dia mampu menjadi motor tim Milan Glorie dalam pertandingan tadi,” papar Isnan, yang juga mantan punggawa timnas Indonesia tersebut.
Tidak bisa dipungkiri memang, selain Serginho hadirnya Maldin, Costacurta, dan Shevchenko menjadi daya tarik kedatangan Milan Glorie kali ini. Sejarah panjang dan penuh prestasi saat masih membela I Rossoneri, membuat Milanisti Indonesia menjadi terbawa atmosfer kedatangan para legenda Milan tersebut.
Dari datang sampai pemain-pemain Milan Glorie meninggalkan SUGBK, rombongan yang kembali memilih Pulau Dewata Bali sebagai tempat berlibur tidak lelah-lelahnya memberikan dukungan. Nyanyian serta nyel-nyel Milanisti Indonesia, terus membahana sepanjang jalannya pertandingan.
Tidak hanya sampai disitu aksi Milanisti Indonesia dalam menunjukan euforia kesenangan. Setelaj wasit Agus Fauzan Arifin meniup tanpa jalannya pertandingan telah usai, sontak ratusan Milanisti Indonesia mencoba memasuki lapangan untuk berdekatan langsung dengan idoanya tersebut. Kondisi ini sempat membuat pihak keamanan kewalahan.
“Kami sangat berharap Milan Glorie bisa datang ke Indonesia setiap tahun. Kami pun berharap, bintang-bintang Milan lainnya bisa datang ke Indonesia. Walau sekarang para legenda yang datang , semoga skuad utama Milan yang gantian datang. Supaya mereka bisa melihat, jika di Indonesia mereka mendapatkan dukungan penuh,” tutur Andrianyah, salah satu Milanisti Indonesia yang menyaksikan laga Milan Glorie kontra All Star Indonesia.
Milan Glorie langsung menurunkan skuad terbaik sejak peluit jalannya babak pertama bergulir. Paolo Maldini, Franco Baresi, dan Alessandro Costacurta kembali mengisi lini belakang Milan. Ketiganya seperti diketahui bersama, adalah tiga bek utama Milan saat meraih tiga gelar Liga Champions atau Piala Champions.
Jika Maldini, Baresi, dan Costacurta kembali mengisi lini pertahanan Milan, di lini tengah tim berjuluk I Rossoneri tersebut menempatkan Roque Juinior, Serginho, dan Massimo Oddo yang diplot lebih kedepan. Ketiganya diistruksikan, untuk menyokong ujung tombak Milan Glorie Andriy Shevchenko.
Tim All Star Indonesia juga tidak mau kalah. Danur, sapaan Danurwindo, juga menurunkan pemain-pemain yang terbilang masih fresh. Nama-nama seperti Firman Utina, Bambang ‘Bepe’ Pamungkas, Isnan Ali, Ismed Sopyan, dan Kurniawan Dwi Yulianto membuat tim All Star Indonesia lebih bertenaga.
Akan tetapi, dari sederet nama tenar yang ada dalam pertandingan tersebut, permainan Bepe dan Serginho dinilai paling bersinar. Bagimana tidak, karena dari kedua nama tersebut baik Bepe dan Serginho mampu menceploskan masing-masing dua gol untuk tim yang dibelanya.
Serginho melesakan dua golnya masing-masing pada menit ke- 15 dan 78. Sementara Bepe, mampu ukir masing-masing angka All Star Indonesia pada menit ke- 35 dan 58. Sementara dua gol lainnya yang dicetak Milan Glorie, berhasil dilesakan Andriy Shevchenko pada menit- 45 dan Maurizio Ganz pada menit ke- 70.
“Bepe dan Serginho menurut saya menjadi dua pemain yang paling bersinar pada pertandingan tersebut. Ya tentu saja dengan masing-masing dua gol yang mereka cetak. Serginho saya nilai paling menyulitkan kami. Dengan kondisi yang tidak muda, dia tetap bisa bermain bagus,” ungkap Kurniawan, selepas pertandingan
Tidak hanya Kurus, sapaan akrab Kurniawan, yang memberikan kredit khusus bagi Serginho. Bek kiri tim All Star Indonesia itu juga menilai pemain berkewarganegaraan Brasil tersebut, mampu menyulitkan. Serginho memang mampu menunjukan kelasnya, setelah pada lawatan perdana Milan Glorie ke Indonesia mampu mencetak empat gol.
“Serginho menujukan kelas Milan Glorie bukanlah tim yang dibentuk untuk sekedar hiburan saja. Tapi dengan hadirnya pemain seperti Serginho yang masih memiliki fisik bagus, dia mampu menjadi motor tim Milan Glorie dalam pertandingan tadi,” papar Isnan, yang juga mantan punggawa timnas Indonesia tersebut.
Tidak bisa dipungkiri memang, selain Serginho hadirnya Maldin, Costacurta, dan Shevchenko menjadi daya tarik kedatangan Milan Glorie kali ini. Sejarah panjang dan penuh prestasi saat masih membela I Rossoneri, membuat Milanisti Indonesia menjadi terbawa atmosfer kedatangan para legenda Milan tersebut.
Dari datang sampai pemain-pemain Milan Glorie meninggalkan SUGBK, rombongan yang kembali memilih Pulau Dewata Bali sebagai tempat berlibur tidak lelah-lelahnya memberikan dukungan. Nyanyian serta nyel-nyel Milanisti Indonesia, terus membahana sepanjang jalannya pertandingan.
Tidak hanya sampai disitu aksi Milanisti Indonesia dalam menunjukan euforia kesenangan. Setelaj wasit Agus Fauzan Arifin meniup tanpa jalannya pertandingan telah usai, sontak ratusan Milanisti Indonesia mencoba memasuki lapangan untuk berdekatan langsung dengan idoanya tersebut. Kondisi ini sempat membuat pihak keamanan kewalahan.
“Kami sangat berharap Milan Glorie bisa datang ke Indonesia setiap tahun. Kami pun berharap, bintang-bintang Milan lainnya bisa datang ke Indonesia. Walau sekarang para legenda yang datang , semoga skuad utama Milan yang gantian datang. Supaya mereka bisa melihat, jika di Indonesia mereka mendapatkan dukungan penuh,” tutur Andrianyah, salah satu Milanisti Indonesia yang menyaksikan laga Milan Glorie kontra All Star Indonesia.
(wbs)