Lawan Arab Saudi, Timnas tetap dilatih Nil Maizar
A
A
A
Sindonews.com - Nasib Nil Maizar masih belum bisa dipastikan. Apakah mantan pelatih Semen Padang ini tetap menjadi arsitek Timnas atau digusur oleh Luis Manuel Blanco
Selain itu, mengenai terpilihnya Blanco yang ditetapkan menjadi pelatih kepala Timnas, Nico menegaskan, pelatih Timnas Nil Maizar tetap masih akan membesut pasukan Garuda di laga melawan Arab Saudi nanti.
"Saya tidak mengenal Blanco. PSSI akan tetap memakai pelatih Nil Maizar" tutupnya.
Sebelumnya, Ketum PSSI Djohar Arifin memperkenal Luis Manuel Blanco sebagai pelatih yang akan menangani Timnas Indonesia baik senior maupun U-23.
Namun, penunjukan pelatih asal Argentina ini memancing reaksi keras dari Penangungjawab Timnas, Bernhard Limbong ataupun Koordinator Timnas Bob Hippy.
Bahkan, Limbong meminta kepada Djohar Arifin untuk mundur dari jabatannya daripada melihat PSSI hancur.
"Keputusan yang diambil Pak Djohar justru bisa membuat masalah baru di dalam tubuh PSSI. Kalau sampai PSSI retak dari dalam, bisa-bisa PSSI dibubarkan. Kalau sampai seperti itu, lebih baik Djohar saja yang diturunkan," kata Limbong.
Keputusan sepihak yang diambil Djohar tersebut menurut Limbong, bisa menimbulkan polemik baru dalam tubuh PSSI. Terlebih lagi menurutnya, kini PSSI sedang diawasi oleh banyak pihak karena kisruh yang terjadi pada federasi sepak bola Indonesia.
“Proses penunjukan pelatih tidak bisa sepihak seperti itu, harus melalui pembicaraan dengan komite eksekutif terlebih dahulu. Kita harus lakukan semacam fit and proper test guna melihat kemampuannya. Kalau tidak begitu sama saja beli kucing dalam karung,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Timnas Bob Hippy mengaku tidak tahu menahu soal penunjukkan Blanco sebagai pelatih baru timnas Indonesia. Padahal, sejatinya, penentuan pelatih timnas harus diambil lewat rapat Exco PSSI.
"Penunjukan pelatih Timnas itu ada prosedurnya. Kalau seperti ini, ya namanya keputusan sepihak. Saya tidak tahu menahu soal penunjukkan itu," cetus Bob.
Kita harus tahu persis trek rekor Blanco, prosedur di internal federasi juga tak boleh diabaikan. Belum lagi soal hak Nil dan Oliveira yang masih tertunggak. Boleh jadi Blanco punya kapasitas lebih yahud ketimbang Nil dan Oliveira, tapi tujuan baik itu hendaknya ditempuh lewat jalan yang benar.
Selain itu, mengenai terpilihnya Blanco yang ditetapkan menjadi pelatih kepala Timnas, Nico menegaskan, pelatih Timnas Nil Maizar tetap masih akan membesut pasukan Garuda di laga melawan Arab Saudi nanti.
"Saya tidak mengenal Blanco. PSSI akan tetap memakai pelatih Nil Maizar" tutupnya.
Sebelumnya, Ketum PSSI Djohar Arifin memperkenal Luis Manuel Blanco sebagai pelatih yang akan menangani Timnas Indonesia baik senior maupun U-23.
Namun, penunjukan pelatih asal Argentina ini memancing reaksi keras dari Penangungjawab Timnas, Bernhard Limbong ataupun Koordinator Timnas Bob Hippy.
Bahkan, Limbong meminta kepada Djohar Arifin untuk mundur dari jabatannya daripada melihat PSSI hancur.
"Keputusan yang diambil Pak Djohar justru bisa membuat masalah baru di dalam tubuh PSSI. Kalau sampai PSSI retak dari dalam, bisa-bisa PSSI dibubarkan. Kalau sampai seperti itu, lebih baik Djohar saja yang diturunkan," kata Limbong.
Keputusan sepihak yang diambil Djohar tersebut menurut Limbong, bisa menimbulkan polemik baru dalam tubuh PSSI. Terlebih lagi menurutnya, kini PSSI sedang diawasi oleh banyak pihak karena kisruh yang terjadi pada federasi sepak bola Indonesia.
“Proses penunjukan pelatih tidak bisa sepihak seperti itu, harus melalui pembicaraan dengan komite eksekutif terlebih dahulu. Kita harus lakukan semacam fit and proper test guna melihat kemampuannya. Kalau tidak begitu sama saja beli kucing dalam karung,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Timnas Bob Hippy mengaku tidak tahu menahu soal penunjukkan Blanco sebagai pelatih baru timnas Indonesia. Padahal, sejatinya, penentuan pelatih timnas harus diambil lewat rapat Exco PSSI.
"Penunjukan pelatih Timnas itu ada prosedurnya. Kalau seperti ini, ya namanya keputusan sepihak. Saya tidak tahu menahu soal penunjukkan itu," cetus Bob.
Kita harus tahu persis trek rekor Blanco, prosedur di internal federasi juga tak boleh diabaikan. Belum lagi soal hak Nil dan Oliveira yang masih tertunggak. Boleh jadi Blanco punya kapasitas lebih yahud ketimbang Nil dan Oliveira, tapi tujuan baik itu hendaknya ditempuh lewat jalan yang benar.
(dka)