Provodnikov menjadi batu sandungan juara WBO
A
A
A
Sindonews.com - Promotor Ruslan Provodnikov, Art Pelullo, mencoba menepis keraguan dari publik tinju terkait kemampuan petinju asal Rusia itu saat menantang juara welter WBO tak terkalahkan, Timothy Bradley, pada 17 Maret nanti di California, Amerika Serikat. Pelullo berjanji jika petinjunya itu merupakan petarung yang sangat lapar dan akan menjadi batu sandungan bagi Bradley.
Provodnikov, yang berusia sama dengan Bradley yakni 29 tahun, akan menjadi underdog besar dalam kontes utama yang dijadwalkan akan berlangsung selama 12 ronde di kandang Bradley.
"Dia telah berlatih keras di Ekaterinburg. Itu membutuhkan waktu 24 jam perjalanan dengan kereta api dari rumahnya. Ini di bagian paling utara Siberia. Jadi dia tahu apa artinya ini. Dia mengerti bahwa dia berada di panggung besar. Dia mengerti bahwa itu adalah kesempatan besar dan itu tidak sering didapatkannya," tutur Pelullo, dikutip Boxing Scene, Senin (11/2).
"Dan saya mengatakan kepadanya, 'Pada setiap tahap karir dari para petinju, Anda harus memenangkan pertarungan yang Anda tidak seharusnya memenangkan duel itu."
Kalangan penggemar tinju merasa kecewa ketika mengetahui Bradley hanya menghadapi Provodnikov, yang memiliki rekor 22 menang (15KO) dan satu kali kalah, padahal mereka berharap Bradley bisa bertemu dengan petinju tangguh dan paling menonjol lainnya, Lamont Peterson atau Yuriorkis Gamboa.
Meskipun begitu, Pelullo masih ngotot bahwa Provodnikov bakal memberikan hiburan tersendiri di atas ring. Setelah kekalahan pertamanya dua tahun lalu, Pelullo mengklaim jika Provodnikov sekarang jauh lebih agresif. "Dia sangat, sangat populer di televisi. Kau akan mencintainya. Saya tahu sebagian besar jurnalis telah mengenalnya," pungkasnya.
Provodnikov, yang berusia sama dengan Bradley yakni 29 tahun, akan menjadi underdog besar dalam kontes utama yang dijadwalkan akan berlangsung selama 12 ronde di kandang Bradley.
"Dia telah berlatih keras di Ekaterinburg. Itu membutuhkan waktu 24 jam perjalanan dengan kereta api dari rumahnya. Ini di bagian paling utara Siberia. Jadi dia tahu apa artinya ini. Dia mengerti bahwa dia berada di panggung besar. Dia mengerti bahwa itu adalah kesempatan besar dan itu tidak sering didapatkannya," tutur Pelullo, dikutip Boxing Scene, Senin (11/2).
"Dan saya mengatakan kepadanya, 'Pada setiap tahap karir dari para petinju, Anda harus memenangkan pertarungan yang Anda tidak seharusnya memenangkan duel itu."
Kalangan penggemar tinju merasa kecewa ketika mengetahui Bradley hanya menghadapi Provodnikov, yang memiliki rekor 22 menang (15KO) dan satu kali kalah, padahal mereka berharap Bradley bisa bertemu dengan petinju tangguh dan paling menonjol lainnya, Lamont Peterson atau Yuriorkis Gamboa.
Meskipun begitu, Pelullo masih ngotot bahwa Provodnikov bakal memberikan hiburan tersendiri di atas ring. Setelah kekalahan pertamanya dua tahun lalu, Pelullo mengklaim jika Provodnikov sekarang jauh lebih agresif. "Dia sangat, sangat populer di televisi. Kau akan mencintainya. Saya tahu sebagian besar jurnalis telah mengenalnya," pungkasnya.
(nug)