Rees sesumbar jatah satu ronde untuk juara WBC
A
A
A
Sindonews.com - Penantang gelar kelas ringan WBC, Gavin Rees, menegaskan bahwa dirinya memiliki kemampuan dan strategi untuk mengejutkan sang jawara, Adrien Broner, ketika mereka berada dalam satu ring pada akhir pekan ini di New Jersey, Amerika Serikat. "Saya bersumpah akan merobohkan dia (Broner) Sabtu malam nanti dan saya sudah tidak bisa menunggu lagi," celotehnya ketika konferensi pers, Rabu (13/2).
Dalam lawatannya ke AS tersebut, Rees berupaya untuk membawa pulang gelar WBC ke Inggris, terlebih ia merasa mendapatkan dukungan dari para penggemar tinju AS untuk menutup mulut Broner. "Saya sudah berada di AS selama lima minggu dan penggemar tinju AS tidak menyukainya. Mereka bilang mereka berharap saya memukulnya dan menyuruhnya tutup mulut. Saya pikir dia bertindak seperti orang bodoh tanpa alasan dan tidak ada yang benar-benar menyukainya," tutur Rees.
"Saya sudah pernah ke Paris dan memenangkan pertempuran, sehingga jauh dari rumah tidak mengganggu saya sedikit pun. Dia cukup sombong dan saya pikir dia meremehkan saya. Saya telah melakukan latihan dengan cukup keras, saya akan menunjukkan kepadanya bahwa saya tidak berjalan di taman. Saya bisa menghentikannya di ronde pertama, tapi saya siap untuk beratung lebih panjang jika itu benar-benar dibutuhkan."
Lebih lanjut Rees menuturkan jika sikap menunjukkan rasa hormat kepada lawan yang diucapkan Broner hanyalah omong besar belaka. "Bahkan ia tidak mendapatkan hak untuk melakukan (penghormatan) itu."
Dalam lawatannya ke AS tersebut, Rees berupaya untuk membawa pulang gelar WBC ke Inggris, terlebih ia merasa mendapatkan dukungan dari para penggemar tinju AS untuk menutup mulut Broner. "Saya sudah berada di AS selama lima minggu dan penggemar tinju AS tidak menyukainya. Mereka bilang mereka berharap saya memukulnya dan menyuruhnya tutup mulut. Saya pikir dia bertindak seperti orang bodoh tanpa alasan dan tidak ada yang benar-benar menyukainya," tutur Rees.
"Saya sudah pernah ke Paris dan memenangkan pertempuran, sehingga jauh dari rumah tidak mengganggu saya sedikit pun. Dia cukup sombong dan saya pikir dia meremehkan saya. Saya telah melakukan latihan dengan cukup keras, saya akan menunjukkan kepadanya bahwa saya tidak berjalan di taman. Saya bisa menghentikannya di ronde pertama, tapi saya siap untuk beratung lebih panjang jika itu benar-benar dibutuhkan."
Lebih lanjut Rees menuturkan jika sikap menunjukkan rasa hormat kepada lawan yang diucapkan Broner hanyalah omong besar belaka. "Bahkan ia tidak mendapatkan hak untuk melakukan (penghormatan) itu."
(nug)