Pendanaan Persema misterius, kontrak pemain tak jelas
A
A
A
Sindonews.com - Persema Malang menjadi klub yang tidak disebut PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) terkait kesiapan ke Indonesian Premier League (IPL). Klub berjuluk Bledeg Biru bukan termasuk sebagai klub yang siap, tetapi juga tidak masuk dalam daftar klub tidak siap ke kompetisi.
Entah lupa atau alasan lain, statemen PT LPIS itu menjadi Persema seakan klub yang tidak pasti. Walaupun begitu, klub yang bermarkas di Stadion Gajayana tidak ambil pusing. Mereka bakal membuktikan bahwa klub siap bertarung di kompetisi dan tidak layak diremehkan.
''Kami memang lebih banyak menumpuk pemain muda, tapi bukan berarti tidak siap. Kami sudah memiliki pemain dalam jumlah mencukupi untuk ikut kompetisi. Memang sejauh ini belum ada kontrak permanen, tapi semua pemain telah setuju mengawal Persema,” jelas Asisten Manajer Persema Malang Dito Arief, Jumat (15/2).
Persema hingga kini masih mengalami kesulitan dana sebagai syarat menyodori kontrak ke pemain. Pemain hanya sebatas terikat kesepakatan verbal tanpa ada tanda tangan di atas klausul kontrak. Persema mengakui belum adanya dana membuat manajemen rencananya baru akan mengontrak ketika kompetisi sudah dimulai.
''Kami akan secepatnya mengupayakan ada kontrak. Semoga saat kompetisi dimulai semua pemain sudah mengikat kontrak di Persema,” harap Dito.Persema sebenarnya ingin mendapatkan dana segar dari transfer Irfan Bachdim ke Chonburi FC yang ditaksir senilai Rp2 miliar.
Namun impian itu harus dikubur dalam-dalam karena Chonburi tidak mau membayar transfer fee. Klub asal Thailand itu beranggapan Irfan sudah free transfer setelah tidak digaji selama delapan bulan di Stadion Gajayana. Kini Persema terus mengupayakan sumber dana lain.
Sponsorship dari produsen olahraga Stobi juga belum diketahui bentuk pastinya. Produsen apparel asal Australia itu memang sepakat memberikan suplai perlengkapan tim dalam semusim ke depan. Namun belum diketahui apakah ada sumbangan dana segar yang masuk ke kas Bledeg Biru.
Paling realistis saat ini hanyalah menunggu suplai dana dari konsorsium PT Mitra Bola Indonesia (MBI) yang menguasai saham Persema. Itu juga bukan pilihan terbaik karena belum ada tanda-tanda konsorsium bakal memberikan tanggung jawabnya. ''Saya sendiri belum paham bagaimana pendanaan untuk musim depan,” aku Dito.
Sementara, terkait komposisi tim Persema, pelatih Slave Radovski kelihatannya serius dengan kekuatan full lokal. Sebab, tidak ada rencana sama sekali untuk menyeleksi sekaligus merekrut pemain berkebangsaan lain. Tidak ada pemain dari luar negeri yang mampir ke tim Persema hingga kini.
Persema jutsru dikabarkan tertarik mendatangkan kembali pemain senior Leonard Tupamahu yang batal memperkuat Arema IPL setelah tim bubar. Bek berambut kriwul itu pernah memperkuat Persema separuh musim lalu, namun masih mempertimbangkan kembali ke mantan klubnya.
Alasannya sederhana, karena Persema belum memiliki dana pasti untuk mengontrak pemain. ''Kalau memang ada kepastian kontrak, saya bersedia memperkuat Persema. Saya hanya tidak ingin mengulang musim lalu,” ujar Leo. Musim lalu persema mengalami krisis finansial dan gaji pemain terlambat dibayar
Entah lupa atau alasan lain, statemen PT LPIS itu menjadi Persema seakan klub yang tidak pasti. Walaupun begitu, klub yang bermarkas di Stadion Gajayana tidak ambil pusing. Mereka bakal membuktikan bahwa klub siap bertarung di kompetisi dan tidak layak diremehkan.
''Kami memang lebih banyak menumpuk pemain muda, tapi bukan berarti tidak siap. Kami sudah memiliki pemain dalam jumlah mencukupi untuk ikut kompetisi. Memang sejauh ini belum ada kontrak permanen, tapi semua pemain telah setuju mengawal Persema,” jelas Asisten Manajer Persema Malang Dito Arief, Jumat (15/2).
Persema hingga kini masih mengalami kesulitan dana sebagai syarat menyodori kontrak ke pemain. Pemain hanya sebatas terikat kesepakatan verbal tanpa ada tanda tangan di atas klausul kontrak. Persema mengakui belum adanya dana membuat manajemen rencananya baru akan mengontrak ketika kompetisi sudah dimulai.
''Kami akan secepatnya mengupayakan ada kontrak. Semoga saat kompetisi dimulai semua pemain sudah mengikat kontrak di Persema,” harap Dito.Persema sebenarnya ingin mendapatkan dana segar dari transfer Irfan Bachdim ke Chonburi FC yang ditaksir senilai Rp2 miliar.
Namun impian itu harus dikubur dalam-dalam karena Chonburi tidak mau membayar transfer fee. Klub asal Thailand itu beranggapan Irfan sudah free transfer setelah tidak digaji selama delapan bulan di Stadion Gajayana. Kini Persema terus mengupayakan sumber dana lain.
Sponsorship dari produsen olahraga Stobi juga belum diketahui bentuk pastinya. Produsen apparel asal Australia itu memang sepakat memberikan suplai perlengkapan tim dalam semusim ke depan. Namun belum diketahui apakah ada sumbangan dana segar yang masuk ke kas Bledeg Biru.
Paling realistis saat ini hanyalah menunggu suplai dana dari konsorsium PT Mitra Bola Indonesia (MBI) yang menguasai saham Persema. Itu juga bukan pilihan terbaik karena belum ada tanda-tanda konsorsium bakal memberikan tanggung jawabnya. ''Saya sendiri belum paham bagaimana pendanaan untuk musim depan,” aku Dito.
Sementara, terkait komposisi tim Persema, pelatih Slave Radovski kelihatannya serius dengan kekuatan full lokal. Sebab, tidak ada rencana sama sekali untuk menyeleksi sekaligus merekrut pemain berkebangsaan lain. Tidak ada pemain dari luar negeri yang mampir ke tim Persema hingga kini.
Persema jutsru dikabarkan tertarik mendatangkan kembali pemain senior Leonard Tupamahu yang batal memperkuat Arema IPL setelah tim bubar. Bek berambut kriwul itu pernah memperkuat Persema separuh musim lalu, namun masih mempertimbangkan kembali ke mantan klubnya.
Alasannya sederhana, karena Persema belum memiliki dana pasti untuk mengontrak pemain. ''Kalau memang ada kepastian kontrak, saya bersedia memperkuat Persema. Saya hanya tidak ingin mengulang musim lalu,” ujar Leo. Musim lalu persema mengalami krisis finansial dan gaji pemain terlambat dibayar
(aww)