Lini tengah Pelita pincang ditinggal Eka Ramdani
A
A
A
Sindonewws.com - Sosok Eka Ramdani menjadi kunci alur serangan Pelita Bandung Raya di Indonesian Super League (ISL) musim ini. Gelandang yang akrab disapa Ebol tersebut merupakan ‘pelayan’ utama lini depan The Boys Are Back.
Umpan-umpan matang yang memanjakan Gaston Castano, Adi Sulistya, maupun Gugum Gumilar kerap lahir dari kaki pemain ini. Terbukti, saat Eka Ramdani kurang fit dan tidak bisa tampil penuh melawan Sriwijaya FC, di Stadion Jakabaring, Palembang, Minggu (17/2), para pemain depan Pelita Bandung Raya (PBR) tampak ‘kesepian’.
Kendati lini tengah skuad asuhan Simon McMenemy hampir selalu menang duel dengan para gelandang Sriwijaya FC (SFC), mereka tidak mampu menopang pergerakan Gaston Castano. Barulah saat Eka masuk di pertengahan babak kedua, bola-bola lambung ke jantung pertahanan lawan terlihat. Pada laga tersebut, PBR harus mengakui keunggulan tim tuan rumah dengan skor akhir 2-0.
Menanggapi hal itu, Simon mengaku ada perbedaan ketika dalam starting eleven yang diturunkannya tidak terdapat nama Eka Ramdani. ''Kehilangan pemain seperti Eka sudah pasti berpengaruh pada permainan tim kami. Dia memiliki skill baik dan sangat kaya dengan pengalaman,” ujarnya usai memimpin latihan PBR di Lapangan Pusdik Ajen, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, kemarin.
Beberapa gelandang muda yang dimiliki The Boys Are Back, tampak belum mampu menggantikan posisi vital yang ditinggalkan Eka. Meski memiliki motivasi tinggi dalam setiap pertandingan, para pemain ini masih membutuhkan banyak polesan untuk bisa tampil cemerlang.
''Saya berusaha memberi tanggung jawab pada pemain lain untuk mengisi pos Eka Ramdani. Tetapi bagaimanapun mereka adalah pemain muda. Butuh banyak jam terbang agar performa mereka sesuai dengan keinginan saya. Sebagai junior, sudah menjadi hal wajar jika penampilannya masih fluktuatif. Bahkan kerap menjadi masalah ketika para pemain muda ini lengah dalam pertandingan,” ujar Simon.
Meski begitu, pelatih berkewarganegaraan Inggris ini mengaku tetap akan memberi kepercayaan pada pemain muda. Menurutnya, kehadiran PBR di kompetisi sepakbola tanah air bukan hanya untuk meraih gelar juara. Pembinaan bibit-bibit pesepakbola di Indonesia, khususnya Jawa Barat, menjadi misi utama The Boys Are Back.
''Kalau kami hanya mengincar prestasi, tentu saya hanya akan menurunkan pemain senior. Tapi demi pengalaman para pemain muda dan masa depan sepak bola kita, saya akan tetap memberi kepercayaan pada pesepak bola junior,” pungkasnya.
Umpan-umpan matang yang memanjakan Gaston Castano, Adi Sulistya, maupun Gugum Gumilar kerap lahir dari kaki pemain ini. Terbukti, saat Eka Ramdani kurang fit dan tidak bisa tampil penuh melawan Sriwijaya FC, di Stadion Jakabaring, Palembang, Minggu (17/2), para pemain depan Pelita Bandung Raya (PBR) tampak ‘kesepian’.
Kendati lini tengah skuad asuhan Simon McMenemy hampir selalu menang duel dengan para gelandang Sriwijaya FC (SFC), mereka tidak mampu menopang pergerakan Gaston Castano. Barulah saat Eka masuk di pertengahan babak kedua, bola-bola lambung ke jantung pertahanan lawan terlihat. Pada laga tersebut, PBR harus mengakui keunggulan tim tuan rumah dengan skor akhir 2-0.
Menanggapi hal itu, Simon mengaku ada perbedaan ketika dalam starting eleven yang diturunkannya tidak terdapat nama Eka Ramdani. ''Kehilangan pemain seperti Eka sudah pasti berpengaruh pada permainan tim kami. Dia memiliki skill baik dan sangat kaya dengan pengalaman,” ujarnya usai memimpin latihan PBR di Lapangan Pusdik Ajen, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, kemarin.
Beberapa gelandang muda yang dimiliki The Boys Are Back, tampak belum mampu menggantikan posisi vital yang ditinggalkan Eka. Meski memiliki motivasi tinggi dalam setiap pertandingan, para pemain ini masih membutuhkan banyak polesan untuk bisa tampil cemerlang.
''Saya berusaha memberi tanggung jawab pada pemain lain untuk mengisi pos Eka Ramdani. Tetapi bagaimanapun mereka adalah pemain muda. Butuh banyak jam terbang agar performa mereka sesuai dengan keinginan saya. Sebagai junior, sudah menjadi hal wajar jika penampilannya masih fluktuatif. Bahkan kerap menjadi masalah ketika para pemain muda ini lengah dalam pertandingan,” ujar Simon.
Meski begitu, pelatih berkewarganegaraan Inggris ini mengaku tetap akan memberi kepercayaan pada pemain muda. Menurutnya, kehadiran PBR di kompetisi sepakbola tanah air bukan hanya untuk meraih gelar juara. Pembinaan bibit-bibit pesepakbola di Indonesia, khususnya Jawa Barat, menjadi misi utama The Boys Are Back.
''Kalau kami hanya mengincar prestasi, tentu saya hanya akan menurunkan pemain senior. Tapi demi pengalaman para pemain muda dan masa depan sepak bola kita, saya akan tetap memberi kepercayaan pada pesepak bola junior,” pungkasnya.
(aww)