Dua pilar Pelita naik ke meja operasi
A
A
A
Sindonews.com - Dua pilar Pelita Bandung Raya (PBR) Edi Hafid Murtado dan Jajang naik ke meja operasi pekan ini. Keduanya mengalami cedera pada ligament lutut hingga tidak bisa tampil hingga kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini berakhir.
Jajang menjalani operasi lutut di Rumah Sakit Santosa Bandung, kemarin. Sedangkan Edi Hafid rencananya menerima tindakan medis serupa. ''Berdasarkan hasil pemeriksaan melalui scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) beberapa waktu lalu, ligamen lutut kanan kedua pemain ini robek. Sehingga mau tidak mau harus dioperasi demi kesembuhan mereka,” ujar Dokter Tim PBR Ia Kurnia.
Jelang operasi, Jajang mengaku sedikit gugup karena ini merupakan pengalaman pertama baginya. Bek yang pernah memperkuat Persib U-21 ini berharap tindakan medis yang diterimanya bisa berjalan tanpa hambatan. Dia pun mengaku ingin mempercepat proses penyembuhan agar dapat kembali bertanding di lapangan hijau.
''Persiapan menjelang operasi sudah saya lakukan sejak beberapa hari lalu, karena saya pun mulai di rawat di RS sekitar dua hari sebelum operasi dilakukan. Lumayan gugup dan ada rasa takut menghadapi operasi, karena ini yang pertama kali buat saya. Semoga saja berjalan lancar. Setelah operasi, saya ingin segera pulih agar bisa kembali bergabung dengan pemain lain di PBR, walaupun memang mungkin itu baru bisa terwujud di ISL musim depan,” kata Jajang.
Jajang mengalami cedera dalam latihan sebelum PBR berlaga menghadapi Persisam Putra Samarinda. Sedangkan Edi Hafid menderita cedera yang sama saat pertandingan PBR kontra PSPS Pekanbaru.
Pelatih PBR Simon McMenemy mengatakan, meski dipastikan absen hingga akhir musim, Edi dan Jajang masih menjadi bagian dari skuadnya. Karena itu, sebagai mentor di lapangan hijau, dia akan memantau setiap perkembangan dari kedua anak asuhnya tersebut.
''Saya akan pergi ke RS untuk memberi dukungan moral kepada Jajang dan Edi. Perkembangan dalam proses penyembuhan mereka pun akan kami pantau. Bahkan sudah menjadi rencana sejak beberapa waktu lalu bahwa kami akan menyediakan fasilitas fitnes untuk recovery keduanya. Dengan semua yang kami lakukan, saya menunjukkan pada Edi dan Jajang bahwa mereka berdua masih bagian dari PBR,” ujar Simon.
Jajang menjalani operasi lutut di Rumah Sakit Santosa Bandung, kemarin. Sedangkan Edi Hafid rencananya menerima tindakan medis serupa. ''Berdasarkan hasil pemeriksaan melalui scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) beberapa waktu lalu, ligamen lutut kanan kedua pemain ini robek. Sehingga mau tidak mau harus dioperasi demi kesembuhan mereka,” ujar Dokter Tim PBR Ia Kurnia.
Jelang operasi, Jajang mengaku sedikit gugup karena ini merupakan pengalaman pertama baginya. Bek yang pernah memperkuat Persib U-21 ini berharap tindakan medis yang diterimanya bisa berjalan tanpa hambatan. Dia pun mengaku ingin mempercepat proses penyembuhan agar dapat kembali bertanding di lapangan hijau.
''Persiapan menjelang operasi sudah saya lakukan sejak beberapa hari lalu, karena saya pun mulai di rawat di RS sekitar dua hari sebelum operasi dilakukan. Lumayan gugup dan ada rasa takut menghadapi operasi, karena ini yang pertama kali buat saya. Semoga saja berjalan lancar. Setelah operasi, saya ingin segera pulih agar bisa kembali bergabung dengan pemain lain di PBR, walaupun memang mungkin itu baru bisa terwujud di ISL musim depan,” kata Jajang.
Jajang mengalami cedera dalam latihan sebelum PBR berlaga menghadapi Persisam Putra Samarinda. Sedangkan Edi Hafid menderita cedera yang sama saat pertandingan PBR kontra PSPS Pekanbaru.
Pelatih PBR Simon McMenemy mengatakan, meski dipastikan absen hingga akhir musim, Edi dan Jajang masih menjadi bagian dari skuadnya. Karena itu, sebagai mentor di lapangan hijau, dia akan memantau setiap perkembangan dari kedua anak asuhnya tersebut.
''Saya akan pergi ke RS untuk memberi dukungan moral kepada Jajang dan Edi. Perkembangan dalam proses penyembuhan mereka pun akan kami pantau. Bahkan sudah menjadi rencana sejak beberapa waktu lalu bahwa kami akan menyediakan fasilitas fitnes untuk recovery keduanya. Dengan semua yang kami lakukan, saya menunjukkan pada Edi dan Jajang bahwa mereka berdua masih bagian dari PBR,” ujar Simon.
(aww)