Kesempatan rebut hati publik
A
A
A
Sindonews.com - Pertandingan ke sembilan Indonesia Super League (ISL) musim ini menjadi salah satu yang terberat bagi Pelita Bandung Raya. Mereka harus berhadapan dengan tim papan atas tanah air yang kini performanya tengah menanjak, Arema Malang. Selain itu, tekanan dari supporter lawan juga pasti diterima Eka Ramdani dkk karena laga akan berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, sore ini.
Meski demikian, pelatih Pelita Bandung Raya (PBR) Simon Mc Menemy justru melihat kesempatan lain dibalik rintangan besar tersebut. Menurutnya, bertanding dengan klub yang memiliki supporter melimpah merupakan kesempatan untuk meraih perhatian publik sepakbola nasional. Jika The Boys Are Back bisa menunjukkan performa positif, maka nama mereka akan disejajarkan dengan klub-klub elit di Indonesia.
"Pertandingan melawan Arema merupakan kesempatan besar bagi kami, untuk menunjukkan bahwa PBR adalah tim yang mampu tampil kompetitif di ISL. Laga ini akan ditonton ribuan pendukung Arema, dan tentunya masyarakat sepakbola nasional. Jika kami bermain bagus, tanggapan pecinta sepakbola Indonesia kepada kami pun akan bagus," ujar Simon.
Dia hanya berharap, para pemain PBR bisa mempertahankan mental bertanding saat laga berlangsung. Rintangan terberat The Boys Are Back memang datang dari pemain ke dua belas Arema. Laga nanti dipastikan akan membuat Stadion Kanjuruhan membiru oleh ribuan Aremania.
"Tidak mudah memang. Pendukung Arema yang sangat banyak akan menjadi tekanan tersendiri bagi pemain kami. Teriakan-teriakan mereka akan membuat pertandingan berjalan panas. Tapi para pemain (PBR) saya lihat sangat bersemangat dengan hal itu. Akan banyak tantangan di pertandingan nanti," ucap mantan pelatih tim nasional Filipina itu.
Mengomentari komposisi pemain Singo Edan, Simon mengakui bahwa mereka adalah tim yang sulit dikalahkan. Beberapa pemain bintang menghuni skuad Arema. Sebut saja Cristian Gonzales, Beto, Safee Sali, dan Kayamba Gumbs. Meski nantinya terdapat beberapa pilar Arema yang absen, pemain pelapis mereka juga tidak bisa diremehkan.
Karena itu, Eka Ramdani dkk dituntut untuk tidak lengah selama pertandingan berjalan. Menjaga konsentrasi ditengah tingginya tekanan, ujar Simon, memang hal yang sangat sulit. Namun itu merupakan salah satu cara untuk memberi perlawanan pada Singo Edan.
"Jika tetap konsentrasi dan bisa mempertahankan permainan seperti pada pertandingan melawan Gresik United, saya yakin hasil yang diraih akan positif. Arema juga tentu akan bermain sama bagusnya seperti saat mereka mengalahkan Sriwijaya FC beberapa hari lalu," kata Simon.
Melihat kekuatan tim lawan, Simon bersikap realistis. Hasil seri sudah merupakan ending yang baik untuk PBR. Namun, seluruh awak The Boys Are Back tentu tetap berharap bisa membawa pulang tiga poin. Itu agar posisi mereka di papan tengah klasemen sementara ISL bisa terjaga.
"Harapan kami tentu bisa mencuri poin penuh di sini (Malang). Tapi saya mencoba realistis. Bagaimana pun lawan yang kami hadapi adalah tim yang sangat bagus. Mendapatkan satu poin sudah bagus untuk kami," katanya.
Meski demikian, pelatih Pelita Bandung Raya (PBR) Simon Mc Menemy justru melihat kesempatan lain dibalik rintangan besar tersebut. Menurutnya, bertanding dengan klub yang memiliki supporter melimpah merupakan kesempatan untuk meraih perhatian publik sepakbola nasional. Jika The Boys Are Back bisa menunjukkan performa positif, maka nama mereka akan disejajarkan dengan klub-klub elit di Indonesia.
"Pertandingan melawan Arema merupakan kesempatan besar bagi kami, untuk menunjukkan bahwa PBR adalah tim yang mampu tampil kompetitif di ISL. Laga ini akan ditonton ribuan pendukung Arema, dan tentunya masyarakat sepakbola nasional. Jika kami bermain bagus, tanggapan pecinta sepakbola Indonesia kepada kami pun akan bagus," ujar Simon.
Dia hanya berharap, para pemain PBR bisa mempertahankan mental bertanding saat laga berlangsung. Rintangan terberat The Boys Are Back memang datang dari pemain ke dua belas Arema. Laga nanti dipastikan akan membuat Stadion Kanjuruhan membiru oleh ribuan Aremania.
"Tidak mudah memang. Pendukung Arema yang sangat banyak akan menjadi tekanan tersendiri bagi pemain kami. Teriakan-teriakan mereka akan membuat pertandingan berjalan panas. Tapi para pemain (PBR) saya lihat sangat bersemangat dengan hal itu. Akan banyak tantangan di pertandingan nanti," ucap mantan pelatih tim nasional Filipina itu.
Mengomentari komposisi pemain Singo Edan, Simon mengakui bahwa mereka adalah tim yang sulit dikalahkan. Beberapa pemain bintang menghuni skuad Arema. Sebut saja Cristian Gonzales, Beto, Safee Sali, dan Kayamba Gumbs. Meski nantinya terdapat beberapa pilar Arema yang absen, pemain pelapis mereka juga tidak bisa diremehkan.
Karena itu, Eka Ramdani dkk dituntut untuk tidak lengah selama pertandingan berjalan. Menjaga konsentrasi ditengah tingginya tekanan, ujar Simon, memang hal yang sangat sulit. Namun itu merupakan salah satu cara untuk memberi perlawanan pada Singo Edan.
"Jika tetap konsentrasi dan bisa mempertahankan permainan seperti pada pertandingan melawan Gresik United, saya yakin hasil yang diraih akan positif. Arema juga tentu akan bermain sama bagusnya seperti saat mereka mengalahkan Sriwijaya FC beberapa hari lalu," kata Simon.
Melihat kekuatan tim lawan, Simon bersikap realistis. Hasil seri sudah merupakan ending yang baik untuk PBR. Namun, seluruh awak The Boys Are Back tentu tetap berharap bisa membawa pulang tiga poin. Itu agar posisi mereka di papan tengah klasemen sementara ISL bisa terjaga.
"Harapan kami tentu bisa mencuri poin penuh di sini (Malang). Tapi saya mencoba realistis. Bagaimana pun lawan yang kami hadapi adalah tim yang sangat bagus. Mendapatkan satu poin sudah bagus untuk kami," katanya.
(wbs)