Ungkapan duka cita meninggalnya putri RD
A
A
A
Sindonews.com - Meninggalnya anak ketiga Rahmad Darmawan tidak hanya menjadi duka bagi keluarga besar Arema Malang. Sebagai insan satu profesi, Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR) Simon McMenemy juga mengungkapkan bela sungkawa terhadap RD.
Anak ketiga mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut meninggal pada Senin (25/2), di Tangerang. Bayi berjenis kelamin perempuan itu hanya mampu bertahan sekitar empat jam setelah dilahirkan prematur dalam kondisi kritis.
"Saya hanya ingin mengungkapkan turut berduka untuk couch RD, kejadian ini tentu berat untuk RD dan keluarga. Bagaimana pun keluarga merupakan prioritas nomor satu, kalau terjadi sesuatu dengan keluarga saya, tentunya akan menjadi masalah pula buat saya," kata Simon.
Di sesi wawancara setelah ujicoba lapangan Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (27/2), Simon bahkan meminta jurnalis lokal Malang untuk secara khusus menyampaikan ungkapan duka citanya kepada couch RD.
Dengan keadaan yang masih berduka, RD pun beberapa kali absen melatih Cristian Gonzales dkk. Namun, Simon mengaku enggan menyebut hal itu sebagai sebuah keuntungan bagi PBR di laga kemarin. Menurutnya, sepakbola adalah masalah kemampuan, taktik, dan strategi. Tidak ada faktor diluar itu yang bisa dipertimbangkan dalam menghadapi sebuah pertandingan.
"Saya sangat tidak mau menyebut kejadian ini sebagai sebuah keuntungan bagi tim kami, karena memang bukan merupakan keuntungan. Sepakbola dan urusan pribadi adalah dua hal yang berbeda, tidak bisa dicampuradukan," kata mantan manajer tim nasional Filipina ini.
Simon juga yakin, Arema merupakan klub besar yang dihuni orang-orang profesional di dalamnya. Sehingga hal apa pun yang mereka alami tidak akan mengganggu kinerja tim, baik itu pemain, official, maupun manajemen.
Anak ketiga mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut meninggal pada Senin (25/2), di Tangerang. Bayi berjenis kelamin perempuan itu hanya mampu bertahan sekitar empat jam setelah dilahirkan prematur dalam kondisi kritis.
"Saya hanya ingin mengungkapkan turut berduka untuk couch RD, kejadian ini tentu berat untuk RD dan keluarga. Bagaimana pun keluarga merupakan prioritas nomor satu, kalau terjadi sesuatu dengan keluarga saya, tentunya akan menjadi masalah pula buat saya," kata Simon.
Di sesi wawancara setelah ujicoba lapangan Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (27/2), Simon bahkan meminta jurnalis lokal Malang untuk secara khusus menyampaikan ungkapan duka citanya kepada couch RD.
Dengan keadaan yang masih berduka, RD pun beberapa kali absen melatih Cristian Gonzales dkk. Namun, Simon mengaku enggan menyebut hal itu sebagai sebuah keuntungan bagi PBR di laga kemarin. Menurutnya, sepakbola adalah masalah kemampuan, taktik, dan strategi. Tidak ada faktor diluar itu yang bisa dipertimbangkan dalam menghadapi sebuah pertandingan.
"Saya sangat tidak mau menyebut kejadian ini sebagai sebuah keuntungan bagi tim kami, karena memang bukan merupakan keuntungan. Sepakbola dan urusan pribadi adalah dua hal yang berbeda, tidak bisa dicampuradukan," kata mantan manajer tim nasional Filipina ini.
Simon juga yakin, Arema merupakan klub besar yang dihuni orang-orang profesional di dalamnya. Sehingga hal apa pun yang mereka alami tidak akan mengganggu kinerja tim, baik itu pemain, official, maupun manajemen.
(wbs)