Suharno korban kelima Tri Dharma

Kamis, 28 Februari 2013 - 15:04 WIB
Suharno korban kelima Tri Dharma
Suharno korban kelima Tri Dharma
A A A
Sindonews.com —Merasa ambisi meraih trofi Indonesia Super League (ISL) terancam, Persegres Gresik menempuh langkah praktis, yakni memecat pelatih Suharno. Pemecatan dilakukan dalam rapat manajemen dan tim pada Rabu (27/2) malam, dengan latar belakang prestasi tim yang merosot.

Dalam sembilan pertandingan yang telah dilakoni, klub berjuluk Laskar Joko Samudro hanya meraup 13 angka dan tidak lagi di papan atas klasemen sementara. Posisi Suharno tak terselamatkan setelah kalah beruntun di dua pertandingan kandang, yakni kontra Mitra Kukar (1-3) dan Pelita Bandung Raya (0-1).

Berdasar hitungan kalender, Suharno menjadi pelatih kelima di Persegres Gresik yang dipecat dalam setahun terakhir. Musim lalu tercatat tim kuning mengganti pelatih sebanyak empat kali untuk menyelamatkan diri dari ancaman degradasi. Bedanya, kali ini Suharno didepak karena tidak sanggup mempertahankan posisi papan atas.

Selama mengawal Persegres di ISL, Suharno telah melewati sembilan pertandingan. Namun secara efektif hanya tujuh pertandingan yang benar-benar dalam kepemimpinannya, karena dua laga kontra Persija Jakarta dan PSPS Pekanbaru dia absen saat terserang demam berdarah.

“Ini sebenarnya langkah yang tidak nyaman. Tapi manajemen harus membuat sebuah perubahan untuk mengembalikan performa Persegres ke depannya. Kami berterima kasih kepada Suharno yang telah membangun tim sejak pra musim hingga sekarang,” demikian statemen Media Officer Persegres Adi Sarminto.

Dia menambahkan, manajemen belum menunjuk pelatih baru untuk menggantikan posisi Suharno. Sementara kepelatihan klub kesayangan Ultras bakal dilanjutkan asisten pelatih Suwandi HS dan Khusaeri. Juga belum ada informasi akurat terkait sosok pelatih yang bakal menjadi suksesor Suharno.

“Belum ada pembicaraan soal sosok pelatih yang menggantikan Suharno. Sementara asisten pelatih yang akan mendampingi tim. Kami juga belum memutuskan apakah nanti memakai pelatih baru atau cukup dengan pelatih yang ada. Semua masih akan dipertimbangkan dulu,” tambah Adi Sarminto.

Informasi yang diperoleh, pemecatan itu juga berdasar polling yang dilakukan pada pemain. Dari 26 pemain, kecuali Siswanto yang tidak hadir dalam pertemuan, 20 di antaranya mendukung pergantian pelatih. Sedangkan enam pemain masih cocok dengan sentuhan Suharno.

Terdepaknya Suharno sangat sesuai dengan prediksi media ini sebelum perhelatan ISL lalu. Dibebani target juara jelas terlampau berat bagi pelatih asal Klaten itu, karena secara mental dan prestasi belum memadai. Suharno tidak memiliki tradisi untuk membawa sebuah klub meraih trofi.

Catatan kepelatihannya menunjukkan, Suharno cenderung lihai mengangkat pamor tim kecil atau menyelamatkan sebuah tim yang sedang terpuruk. Musim lalu menjadi bukti kala dia berhasil menyelamatkan Arema ISL dari dekapan degradasi, sebelum akhirnya memilih tawaran Persegres Gresik.

Dihubungi Kamis (28/2), Suharno enggan berkomentar banyak soal pemecatan dirinya. Dia hanya mengatakan, “(Pemecatan) Sudah menjadi konsekuensi pelatih. Soal penilaian kinerja, tanyakan saja pada manajemen. Mereka yang lebih berwenang untuk komentar.”

Suharno sekaligus menjadi pelatih kedua yang harus melepaskan jabatannya di antara klub-klub ISL Jawa Timur. Sebelumnya Mustaqim juga menanggalkan tugas sebagai juru taktik Persepam Madura United (P-MU). Cuma, Mustaqim meninggalkan Persepam atas inisiatif sendiri.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5570 seconds (0.1#10.140)