PSMS belum pasti helat laga kandang ketiga

PSMS belum pasti helat laga kandang ketiga
A
A
A
Sindonews.com - PSMS Medan versi PT LI melakoni laga kandang ketiga menghadapi Persih Tembilahan di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Kamis (9/3). Namun, pertandingan tersebut belum dipastikan bisa digelar.
Masalahnya, krisis finansial masih belum beranjak pergi dari klub berjuluk Ayam Kinantan itu. Apalagi, pasca ditinggalkan ketua panitia pelaksana (Panpel) pertandingan, Saryono. Panpel belum bisa memastikan seperti apa penanganan pertandingan, termasuk siapa yang ditunjuk menggantikan Saryono.
Media Officer (MO) PSMS versi PT LI, Abdi J Panjaitan mengatakan, mundurnya Saryono membuat kursi ketua panpel dipegang wakil ketua yaitu Sujono. "Otomatis dipegang wakilnya, Kompol Sujono atau Sekretaris, Sumardi," ujarnya singkat.
Menurut Abdi, baik wakil ketua panpel dan sekretaris sudah mengetahui mundurnya ketua panpel. Tapi pekerjaan panpel tetap akan berlanjut lantaran sudah tertata secara sistematis.
"Mundurnya ketua panpel memang sesuatu yang disayangkan. Tapi sistem kerja sudah terbentuk. Jadi sekretaris udah mengetahui. Sejauh ini sudah ada koordinasi sekretaris dengan ketua umum (Indra Sakti Harahap). Jadi memang sebaiknya harus dipersiapkan dari sekarang," katanya.
Kendati belum bisa dipastikan apakah PSMS tetap akan menjalankan pertandingan, menurut Abdi, Indra kendati memiliki kendala, tetap mempersiapkan pertandingan kandang dan tandang.
"Sejauh ini, pak ketum berusaha tetap menyelenggarakan pertandingan home. Soal jadi atau tidak, belum pasti karena semuanya masih serba melihat kondisinya. Siapa tahu saat semua izin beres, terus tiba-tiba ada force majeur," bebernya.
Sementara, Saryono yang mundur pasca pertandingan PSMS kontra PS Bangka 16 Februari lalu mengatakan, keputusannya mundur lantaran tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. "Surat pengunduran diri sudah saya berikan kepada Sekretaris Tim, Fityan Hamdi. Saya mundur karena merasa enggak jalankan tugas dengan baik," katanya.
Banyak hal yang menurutnya tidak membuatnya bisa menjalankan fungsinya dengan baik, namun dia enggan merincikannya. Namun dari informasi yang didapat, minimnya dana yang ada tidak sebanding dengan realisasi pendanaan di lapangan. "Banyak hal pokoknya. Anda saya rasa juga tahu apa itu," bebernya.
Masalahnya, krisis finansial masih belum beranjak pergi dari klub berjuluk Ayam Kinantan itu. Apalagi, pasca ditinggalkan ketua panitia pelaksana (Panpel) pertandingan, Saryono. Panpel belum bisa memastikan seperti apa penanganan pertandingan, termasuk siapa yang ditunjuk menggantikan Saryono.
Media Officer (MO) PSMS versi PT LI, Abdi J Panjaitan mengatakan, mundurnya Saryono membuat kursi ketua panpel dipegang wakil ketua yaitu Sujono. "Otomatis dipegang wakilnya, Kompol Sujono atau Sekretaris, Sumardi," ujarnya singkat.
Menurut Abdi, baik wakil ketua panpel dan sekretaris sudah mengetahui mundurnya ketua panpel. Tapi pekerjaan panpel tetap akan berlanjut lantaran sudah tertata secara sistematis.
"Mundurnya ketua panpel memang sesuatu yang disayangkan. Tapi sistem kerja sudah terbentuk. Jadi sekretaris udah mengetahui. Sejauh ini sudah ada koordinasi sekretaris dengan ketua umum (Indra Sakti Harahap). Jadi memang sebaiknya harus dipersiapkan dari sekarang," katanya.
Kendati belum bisa dipastikan apakah PSMS tetap akan menjalankan pertandingan, menurut Abdi, Indra kendati memiliki kendala, tetap mempersiapkan pertandingan kandang dan tandang.
"Sejauh ini, pak ketum berusaha tetap menyelenggarakan pertandingan home. Soal jadi atau tidak, belum pasti karena semuanya masih serba melihat kondisinya. Siapa tahu saat semua izin beres, terus tiba-tiba ada force majeur," bebernya.
Sementara, Saryono yang mundur pasca pertandingan PSMS kontra PS Bangka 16 Februari lalu mengatakan, keputusannya mundur lantaran tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. "Surat pengunduran diri sudah saya berikan kepada Sekretaris Tim, Fityan Hamdi. Saya mundur karena merasa enggak jalankan tugas dengan baik," katanya.
Banyak hal yang menurutnya tidak membuatnya bisa menjalankan fungsinya dengan baik, namun dia enggan merincikannya. Namun dari informasi yang didapat, minimnya dana yang ada tidak sebanding dengan realisasi pendanaan di lapangan. "Banyak hal pokoknya. Anda saya rasa juga tahu apa itu," bebernya.
(aww)