Obric tersalip Rizky Pellu
A
A
A
Sindonews.com - Perebutan posisi pemain inti kian ketat di dalam skuad Pelita Bandung Raya saat kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2013 memasuki pertengahan musim. Di bawah kepemimpinan Pelatih Simon McMenemy, semua anggota tim memang diberi kesempatan yang sama untuk tampil dalam sebuah pertandingan. Manajer berkewarganegaraan Inggris itu pun menegaskan, dia hanya akan memilih pemain yang siap untuk diturunkan.
Persaingan untuk ada di dalam line up Pelita Bandung Raya (PBR) kini bahkan tidak melihat status bintang sang pemain. Pada awal musim, nama pilar-pilar berpengalaman hampir tak tergantikan untuk tertulis dalam starting eleven. Eka Ramdani, Nova Arianto, Gaston Castano, hingga Nemanja Obric selalu menjadi andalan untuk menjamin performa PBR tetap stabil. Imbasnya, perebutan posisi utama lebih kental terjadi antarpemain muda.
Seiring bergulirnya kompetisi, para junior ini terus mengalami peningkatan performa. Penampilan mereka jauh lebih baik ketimbang saat tim ini baru terbentuk. Akhirnya, kekokohan nama pemain bintang di dalam formasi pun goyah. Bahkan terdapat kemungkinan Simon lebih memilih pemain muda dan membangkucadangkan pesepakbola-pesepakbola senior.
Salah satu lini yang sekarang mengalami hal itu adalah sektor gelandang. Jika sebelumnya Nemanja Obric selalu diplot sebagai pemain inti, kini Simon mulai melirik pemain lain, Rizky Pellu. Pesepakbola yang baru berusia 20 tahun ini dianggap memiliki potensi untuk menyaingi Obric.
Kecemerlangan Rizky Pellu terlihat dalam dua laga terakhir PBR, yaitu saat melawan Gresik United dan Arema Malang. Di beberapa pertandingan sebelumnya pun sebenarnya dia kerap diturunkan, namun perannya hanya sebagai penopang Obric di lini tengah. Barulah saat Obric cedera dan absen di dua laga terakhir itu, Rizky memperlihatkan bahwa dia mampu mengemban tugas yang selama ini diemban Obric.
"Kita semua tahu bahwa Obric adalah pemain yang memiliki kualitas baik, dia bisa membuat lini tengah kami kuat dan stabil. Tapi dalam beberapa pertandingan terakhir ada sedikit masalah pada lututnya yang membuat Obric tidak bisa diturunkan. Di saat yang sama permainan Rizky Pellu terus mengalami perkembangan," ujar Simon.
Pelatih berkebangsaan Inggris itu bahkan berani mengatakan, Rizky merupakan sosok yang kini menjadi ancaman Obric untuk bertahan dalam skuad inti. Simon pun mempersilakan semua pemain, termasuk kedua orang itu untuk bersaing membuktikan siapa yang lebih pantas. Dia menjamin tidak ada satu pemain pun yang dispesialkan untuk masuk starting line up.
"Rizky masih berusia dua puluh tahun, tapi dia sudah menunjukan performa luar biasa, dan itu masih terus mengalami peningkatan. Sampai saat ini posisi gelandang tengah masih dipercayakan pada Rizky, sehingga butuh kerja keras bagi Obric untuk mengembalikan posisinya dalam skuad inti," kata Pelatih Mitra Kutai Kartanegara musim lalu itu.
Persaingan untuk ada di dalam line up Pelita Bandung Raya (PBR) kini bahkan tidak melihat status bintang sang pemain. Pada awal musim, nama pilar-pilar berpengalaman hampir tak tergantikan untuk tertulis dalam starting eleven. Eka Ramdani, Nova Arianto, Gaston Castano, hingga Nemanja Obric selalu menjadi andalan untuk menjamin performa PBR tetap stabil. Imbasnya, perebutan posisi utama lebih kental terjadi antarpemain muda.
Seiring bergulirnya kompetisi, para junior ini terus mengalami peningkatan performa. Penampilan mereka jauh lebih baik ketimbang saat tim ini baru terbentuk. Akhirnya, kekokohan nama pemain bintang di dalam formasi pun goyah. Bahkan terdapat kemungkinan Simon lebih memilih pemain muda dan membangkucadangkan pesepakbola-pesepakbola senior.
Salah satu lini yang sekarang mengalami hal itu adalah sektor gelandang. Jika sebelumnya Nemanja Obric selalu diplot sebagai pemain inti, kini Simon mulai melirik pemain lain, Rizky Pellu. Pesepakbola yang baru berusia 20 tahun ini dianggap memiliki potensi untuk menyaingi Obric.
Kecemerlangan Rizky Pellu terlihat dalam dua laga terakhir PBR, yaitu saat melawan Gresik United dan Arema Malang. Di beberapa pertandingan sebelumnya pun sebenarnya dia kerap diturunkan, namun perannya hanya sebagai penopang Obric di lini tengah. Barulah saat Obric cedera dan absen di dua laga terakhir itu, Rizky memperlihatkan bahwa dia mampu mengemban tugas yang selama ini diemban Obric.
"Kita semua tahu bahwa Obric adalah pemain yang memiliki kualitas baik, dia bisa membuat lini tengah kami kuat dan stabil. Tapi dalam beberapa pertandingan terakhir ada sedikit masalah pada lututnya yang membuat Obric tidak bisa diturunkan. Di saat yang sama permainan Rizky Pellu terus mengalami perkembangan," ujar Simon.
Pelatih berkebangsaan Inggris itu bahkan berani mengatakan, Rizky merupakan sosok yang kini menjadi ancaman Obric untuk bertahan dalam skuad inti. Simon pun mempersilakan semua pemain, termasuk kedua orang itu untuk bersaing membuktikan siapa yang lebih pantas. Dia menjamin tidak ada satu pemain pun yang dispesialkan untuk masuk starting line up.
"Rizky masih berusia dua puluh tahun, tapi dia sudah menunjukan performa luar biasa, dan itu masih terus mengalami peningkatan. Sampai saat ini posisi gelandang tengah masih dipercayakan pada Rizky, sehingga butuh kerja keras bagi Obric untuk mengembalikan posisinya dalam skuad inti," kata Pelatih Mitra Kutai Kartanegara musim lalu itu.
(wbs)