Nani diusir, fans ABG United telepon polisi
A
A
A
Sindonews.com – Keputusan wasit asal Turki Cuneyt Cakir yang memberikan kartu merah kepada Nani memicu amarah dari fans Manchester United. Bahkan seorang fans sempat menelpon kepolisian meluapkan amarahnya atas keputusan wasit tersebut.
Kantor polisi Nottinghamshire di Inggris mengungkapkan bahwa mereka menerima telepon dari seorang fans United berusia 18 tahun yang meluapkan amarahnya menyusul pengusiran Nani.
Namun, belakangan fans ABG yang masih labil emosinya itu meminta maaf karena telah menghubungi polisi. Inspektur Ted Antill pun mengimbau masyarakat untuk berpikir masak-masak sebelum menghubungi layanan darurat publik.
“Meskipun contoh kejadian terakhir ini mungkin cukup menggelikan, hal ini menggambarkan telepon-telepon kurang layak yang harus kami tangani sehari-hari di Ruang Kendali,” ujarnya dilansir Goal, Kamis (7/3/2013).
Menurut Antill apa yang dilakukan fans United itu menyia-nyiakan waktu kepolisian dan menjauhkan dari laporan korban kejahatan sungguhan. “Terutama jika kami mengutus seorang petugas untuk memeriksa sesuatu yang ternyata terbukti hanyalah laporan palsu."
Saya berharap masyarakat berpikir lebih dulu sebelum mengangkat telepon dan menghubungi layanan darurat. Saya juga menyarankan orangtua untuk memastikan anak-anak anda menyadari bahwa membuat laporan palsu juga termasuk kejahatan,” harap Antill.
Kantor polisi Nottinghamshire di Inggris mengungkapkan bahwa mereka menerima telepon dari seorang fans United berusia 18 tahun yang meluapkan amarahnya menyusul pengusiran Nani.
Namun, belakangan fans ABG yang masih labil emosinya itu meminta maaf karena telah menghubungi polisi. Inspektur Ted Antill pun mengimbau masyarakat untuk berpikir masak-masak sebelum menghubungi layanan darurat publik.
“Meskipun contoh kejadian terakhir ini mungkin cukup menggelikan, hal ini menggambarkan telepon-telepon kurang layak yang harus kami tangani sehari-hari di Ruang Kendali,” ujarnya dilansir Goal, Kamis (7/3/2013).
Menurut Antill apa yang dilakukan fans United itu menyia-nyiakan waktu kepolisian dan menjauhkan dari laporan korban kejahatan sungguhan. “Terutama jika kami mengutus seorang petugas untuk memeriksa sesuatu yang ternyata terbukti hanyalah laporan palsu."
Saya berharap masyarakat berpikir lebih dulu sebelum mengangkat telepon dan menghubungi layanan darurat. Saya juga menyarankan orangtua untuk memastikan anak-anak anda menyadari bahwa membuat laporan palsu juga termasuk kejahatan,” harap Antill.
(irc)