Dana minim, PSMS tetap jamu Persih
A
A
A
Sindonews.com - Agenda PSMS Medan melawan Persih Tembilahan, Sabtu (9/3) mendatang, tetap berjalan. Panitia pelaksana (Panpel) pertandingan PSMS versi PT LI, akhirnya mencetak tiket pertandingan sebanyak 6.500 lembar. Jumlah tersebut minus 3.000 lembar dari dua pertadingan sebelumnya.
Sekretaris Panitia Pelaksana (Panpel), Sumardi yang kini mengambil alih tanggung jawab panpel pasca mundurnya ketua panpel Saryono mengatakan, pihaknya siap menggelar pertandingan antara PSMS kontra Persih Tembilahan.
''Alhamdulillah, semua sudah disiapkan jelang pertanding di hari Sabtu nanti, tidak ada masalah. Kesiapan panitia sudah 80 persen, tinggal persiapn jelang technical meeting (pertemuan teknis) besok,” ujar Sumardi.
Dia memaparkan, pencetakan tiket memang tidak sebesar dua pertandingan kandang perdana PSMS Medan sebesar 9.500 lembar, banyaknya tiket yang tidak laku membuat pihaknya mengurangi jumlah tiket yang dicetak.
''Memang pencetakan tiket tidak sebesar sebelumnya, pengurangan dilakukan untuk tiket penonton di tribun barat dan timur Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam. Saat ini perincian tiket, yaitu 2000 tiket untuk tribun barat dan timur, tiket fans 4000 lembar, dan vip 400 tiket serta sekitar 100 tiket complementary,” bebernya.
Kelompok suporter masih menjadi penyumbang terbesar pembelian tiket sebanyak 1000 lembar, sedangkan untuk umum masih minim. ''Masih belum maksimal memang. Masih seperti sebelumnya. Tapi kami berharap, nama Persih yang cukup baik di mata pencinta sepak bola membuat penonton lebih antusias untuk datang,” bebernya.
Pihaknya baru mulai mencetak tiket Rabu (6/3) lalu. Alasannya karena ketiadaan dana dengan kas panpel yang minim.
''Memang kemarin tiket belum kami cetak. Itu semua karena belum adanya dana. Bagaimana bisa bertindak kalau dana belum ada. Begitu juga dengan izin keamanan. Harusnya memang tanggal 4 kemarin. Tapi saya sudah komunikasi dengan polres Deliserdang dan paling lambat Rabu 6 Maret sudah masuk pengajuannya. Ke Poldasu belum ada saya kontak, tapi sekarang, sudah tidak ada masalah,''paparnya.
Sumardi memaparkan, untuk izin sewa lapangan yang paling krusial sedikitnya dibutuhkan 15
juta rupiah. Begitu juga untuk penurunan personil keamanan yang ditaksir menghabiskan dana Rp.5 juta. "Izin lapangan juga belum ada, butuh uang Rp 15 juta. Saya sudah koordinasi sama pak ketum (Ketua Umum PSMS, Indra Sakti Harahap), Itu belum termasuk biaya lainnnya,”katanya.
Selain itu, penjamuan perangkat pertandingan, penjemputan tim tamu dan lainnya. Total, setidaknya butuh 58 juta rupiah per laga. Apalagi dia menyatakan, izin juga harus diteruskan ke laga kandang berikutnya kontra Persisko Tanjabar Kamis (14/3) mendatang.
DI sisi lain, dijadwalkan, klub lawan dengan nama lengkap Persatuan Sepak Bola Indragiri Hilir Tembilahan berjuluk Harimau Rawa itu tiba di Medan hari ini. ''Tim tamu akan menginap di Hotel Ibunda di Jalan SM Raja dan tiba di Medan, Kamis (7/3) sore,”ungkap Media Officer PSMS, Abdi Panjaitan.
Abdi mengatakan, kendati PSMS tetap tersengal-sengal mempersiapkan pertandingan termasuk mencari pendanaan, pengurus tetap mengupayakan pertandingan terus berjalan
Sekretaris Panitia Pelaksana (Panpel), Sumardi yang kini mengambil alih tanggung jawab panpel pasca mundurnya ketua panpel Saryono mengatakan, pihaknya siap menggelar pertandingan antara PSMS kontra Persih Tembilahan.
''Alhamdulillah, semua sudah disiapkan jelang pertanding di hari Sabtu nanti, tidak ada masalah. Kesiapan panitia sudah 80 persen, tinggal persiapn jelang technical meeting (pertemuan teknis) besok,” ujar Sumardi.
Dia memaparkan, pencetakan tiket memang tidak sebesar dua pertandingan kandang perdana PSMS Medan sebesar 9.500 lembar, banyaknya tiket yang tidak laku membuat pihaknya mengurangi jumlah tiket yang dicetak.
''Memang pencetakan tiket tidak sebesar sebelumnya, pengurangan dilakukan untuk tiket penonton di tribun barat dan timur Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam. Saat ini perincian tiket, yaitu 2000 tiket untuk tribun barat dan timur, tiket fans 4000 lembar, dan vip 400 tiket serta sekitar 100 tiket complementary,” bebernya.
Kelompok suporter masih menjadi penyumbang terbesar pembelian tiket sebanyak 1000 lembar, sedangkan untuk umum masih minim. ''Masih belum maksimal memang. Masih seperti sebelumnya. Tapi kami berharap, nama Persih yang cukup baik di mata pencinta sepak bola membuat penonton lebih antusias untuk datang,” bebernya.
Pihaknya baru mulai mencetak tiket Rabu (6/3) lalu. Alasannya karena ketiadaan dana dengan kas panpel yang minim.
''Memang kemarin tiket belum kami cetak. Itu semua karena belum adanya dana. Bagaimana bisa bertindak kalau dana belum ada. Begitu juga dengan izin keamanan. Harusnya memang tanggal 4 kemarin. Tapi saya sudah komunikasi dengan polres Deliserdang dan paling lambat Rabu 6 Maret sudah masuk pengajuannya. Ke Poldasu belum ada saya kontak, tapi sekarang, sudah tidak ada masalah,''paparnya.
Sumardi memaparkan, untuk izin sewa lapangan yang paling krusial sedikitnya dibutuhkan 15
juta rupiah. Begitu juga untuk penurunan personil keamanan yang ditaksir menghabiskan dana Rp.5 juta. "Izin lapangan juga belum ada, butuh uang Rp 15 juta. Saya sudah koordinasi sama pak ketum (Ketua Umum PSMS, Indra Sakti Harahap), Itu belum termasuk biaya lainnnya,”katanya.
Selain itu, penjamuan perangkat pertandingan, penjemputan tim tamu dan lainnya. Total, setidaknya butuh 58 juta rupiah per laga. Apalagi dia menyatakan, izin juga harus diteruskan ke laga kandang berikutnya kontra Persisko Tanjabar Kamis (14/3) mendatang.
DI sisi lain, dijadwalkan, klub lawan dengan nama lengkap Persatuan Sepak Bola Indragiri Hilir Tembilahan berjuluk Harimau Rawa itu tiba di Medan hari ini. ''Tim tamu akan menginap di Hotel Ibunda di Jalan SM Raja dan tiba di Medan, Kamis (7/3) sore,”ungkap Media Officer PSMS, Abdi Panjaitan.
Abdi mengatakan, kendati PSMS tetap tersengal-sengal mempersiapkan pertandingan termasuk mencari pendanaan, pengurus tetap mengupayakan pertandingan terus berjalan
(aww)