Persegres belum revisi target
A
A
A
Sindonews.com —Tidak lagi menemukan kemenangan di empat pertandingan terakhir ternyata tak membuat Persegres Gresik United menyerah. Buktinya, tidak ada revisi target kendati tim tengah sempoyongan akhir-akhir ini. Gresik United tetap mengincar papan atas Indonesia Super League (ISL).
Mengawali musim dengan meyakinkan, Gresik United goyah di kandang setelah kalah dari Mitra Kukar 1-3. Setelah kekalahan itu, tidak ada lagi kemenangan di kandang walau sudah memecat pelatih Suharno. Manajemen tetap optimistis Laskar Joko Samudro bakal kembali ke jalur kemenangan.
“Tidak ada revisi target. Papan atas tetap menjadi incaran kami walau belakangan prestasi tim agak menurun. Kami yakin jika tim bisa menemukan performa terbaiknya lagi, maka ke depannya akan lebih baik. Ini bisa dianggap ujian mental bagi tim,” jelas Manajer Gresik United Thoriq Majiddanor.
Persegres yang sempat bersaing dengan Arema Cronous dan Mitra Kukar di papan atas, kini terjun bebas dan berada di peringkat 11 dengan 13 angka. Kendati situasinya darurat, belum ada tanda-tanda klub kebanggaan Ultras bakal secepatnya merekrut pelatih anyar.
Duet caretaker Khusaeri dan Suwandi HS masih tetap dipercaya menmgawal Gustavo Chena dkk. Keputusan ini sedikit mengcewakan Ultras karena terbukti duet asisten pelatih itu belum mampu mendongkrak performa tim yang menelan dua kekalahan setelah Suharno disingkirkan.
“Kami sadar supporter tidak sabar dengan kondisi tim sekarang. Namun manajemen juga perlu pertimbangan karena supporter juga menuntut ada poembnahan di tatanan manajemen. Untuk sementara ini kami fokus dulu pada penataan manajemen, baru meentukan pelatih,” tambah Jidan, sapaan sang manajer.
Dirinya belum bisa menjanjikan kapan sosok pelatih anyar bakal hadir di Stadion Petrokimia. Kendati ada beberapa kandidat, salah satunya Peter Butler, belum ada pergerakan serius dari manajemen mendatangkan entrenador baru. Inilah yang membuat kekhawatiran Ultras timnya bakal semakin dalam terperosok.
Gresik United pekan ini direncanakan kembali menjalani partai away ke kandang Persita Tangerang. Tapi hingga kini belum diperoleh informasi apakah laga tersebut ditunda karena bertepatan dengan agenda Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Sejauh ini pihak Gresik United juga belum mendapatkan pemberitahuan.
Laga away ini tentu bakal memperberat beban yang harus ditanggung Khusaeri dan Suwandi HS. Dua kali babak belur di kandang lawan Sriwijaya FC dan Arema Cronous, membuat keduanya harus melakukan perubahan besar untuk menjaga asa memperoleh angka di kandang Persita.
“Saat ini kami fokus pada pertahanan, karena di beberapa pertandingan terakhir selalu kecolongan gol di menit akhir. Tampaknya konsentrasi pemain belum sepenuhnya mapan sepanjang pertandingan. Menghadapi Persita kami harus jauh lebih baik di pertahanan,” cetus Khusaeri.
Ucapan Khusaeri ada benarnya. Dalam empat pertandingan kandang saja, tim kuning sudah kebobolan sepuluh gol, yakni lawan Mitra Kukar (3 gol), Pelita Bandung Raya (1), Sriwijaya FC (4), dan Arema Cronous (2). Jumlah yang 'fanfastis' untuk rekor kebobolan pertandingan kandang.
Selain itu, rekor pertandingan tandang juga setali tiga uang. Gresik United selalu kebobolan di pertandingan tandang musim ini. Lawan Persiba Balikpapan, Barito Putra, Persija Jakarta, serta PSPS Pekanbaru, mereka tidak pernah mencetak clean sheet. Situasi kurang bagus bagi tim yang berambisi juara.
Mengawali musim dengan meyakinkan, Gresik United goyah di kandang setelah kalah dari Mitra Kukar 1-3. Setelah kekalahan itu, tidak ada lagi kemenangan di kandang walau sudah memecat pelatih Suharno. Manajemen tetap optimistis Laskar Joko Samudro bakal kembali ke jalur kemenangan.
“Tidak ada revisi target. Papan atas tetap menjadi incaran kami walau belakangan prestasi tim agak menurun. Kami yakin jika tim bisa menemukan performa terbaiknya lagi, maka ke depannya akan lebih baik. Ini bisa dianggap ujian mental bagi tim,” jelas Manajer Gresik United Thoriq Majiddanor.
Persegres yang sempat bersaing dengan Arema Cronous dan Mitra Kukar di papan atas, kini terjun bebas dan berada di peringkat 11 dengan 13 angka. Kendati situasinya darurat, belum ada tanda-tanda klub kebanggaan Ultras bakal secepatnya merekrut pelatih anyar.
Duet caretaker Khusaeri dan Suwandi HS masih tetap dipercaya menmgawal Gustavo Chena dkk. Keputusan ini sedikit mengcewakan Ultras karena terbukti duet asisten pelatih itu belum mampu mendongkrak performa tim yang menelan dua kekalahan setelah Suharno disingkirkan.
“Kami sadar supporter tidak sabar dengan kondisi tim sekarang. Namun manajemen juga perlu pertimbangan karena supporter juga menuntut ada poembnahan di tatanan manajemen. Untuk sementara ini kami fokus dulu pada penataan manajemen, baru meentukan pelatih,” tambah Jidan, sapaan sang manajer.
Dirinya belum bisa menjanjikan kapan sosok pelatih anyar bakal hadir di Stadion Petrokimia. Kendati ada beberapa kandidat, salah satunya Peter Butler, belum ada pergerakan serius dari manajemen mendatangkan entrenador baru. Inilah yang membuat kekhawatiran Ultras timnya bakal semakin dalam terperosok.
Gresik United pekan ini direncanakan kembali menjalani partai away ke kandang Persita Tangerang. Tapi hingga kini belum diperoleh informasi apakah laga tersebut ditunda karena bertepatan dengan agenda Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Sejauh ini pihak Gresik United juga belum mendapatkan pemberitahuan.
Laga away ini tentu bakal memperberat beban yang harus ditanggung Khusaeri dan Suwandi HS. Dua kali babak belur di kandang lawan Sriwijaya FC dan Arema Cronous, membuat keduanya harus melakukan perubahan besar untuk menjaga asa memperoleh angka di kandang Persita.
“Saat ini kami fokus pada pertahanan, karena di beberapa pertandingan terakhir selalu kecolongan gol di menit akhir. Tampaknya konsentrasi pemain belum sepenuhnya mapan sepanjang pertandingan. Menghadapi Persita kami harus jauh lebih baik di pertahanan,” cetus Khusaeri.
Ucapan Khusaeri ada benarnya. Dalam empat pertandingan kandang saja, tim kuning sudah kebobolan sepuluh gol, yakni lawan Mitra Kukar (3 gol), Pelita Bandung Raya (1), Sriwijaya FC (4), dan Arema Cronous (2). Jumlah yang 'fanfastis' untuk rekor kebobolan pertandingan kandang.
Selain itu, rekor pertandingan tandang juga setali tiga uang. Gresik United selalu kebobolan di pertandingan tandang musim ini. Lawan Persiba Balikpapan, Barito Putra, Persija Jakarta, serta PSPS Pekanbaru, mereka tidak pernah mencetak clean sheet. Situasi kurang bagus bagi tim yang berambisi juara.
(wbs)