Pereira: Kartu merah ubah segalanya
Kamis, 14 Maret 2013 - 13:18 WIB
Pereira: Kartu merah ubah segalanya
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Porto Vitor Pereira mengatakan timnya merasa kurang beruntung setelah salah seorang pemainnya harus mendapatkan kartu merah pada laga kontra Malaga di babak 16 besar Liga Champions. Pereira yakin timnya sangat dirugikan ketika Defour dipaksa keluar lapangan setelah dinilai melakukan pelanggaran keras kepada pemain Malaga Joaquin.
"Kami tahu akan menghadapi Malaga yang akan tampil dengan agresif tetapi ketika kami mencoba bermain keras, harus terkena hukuman kartu kuning dan mereka tidak. Kartu merah Defour dan cederanya Moutinho mengubah segalanya dan mempengaruhi jalannya pertandingan," terang Pereira seperti dilansir Soccerway, Kamis (14/3/2013).
"Moutinho mulai merasa tidak nyaman di pertengahan babak pertama dan mereka tepat mencetak gol di akhir babak pertama. Kemudian pada babak kedua kami mendapatkan kartu merak dan pertandingan menjadi lebih sulit bagi kami untuk mengejar ketertinggalan," sambungnya.
"Kami mencoba untuk bereaksi, bahkan dengan 10 orang dan berusaha untuk mengendalikan permainan. Setiap kejadian atau situasi dalam pertandingan membuat kami semakin sulit. Kami minta maaf karena harus keluar dari persaingan kompetisi ini. Saya pikir para fans akan sedih, tetapi yang paling kecewa saya dan para pemain," tandasnya.
"Kami tahu akan menghadapi Malaga yang akan tampil dengan agresif tetapi ketika kami mencoba bermain keras, harus terkena hukuman kartu kuning dan mereka tidak. Kartu merah Defour dan cederanya Moutinho mengubah segalanya dan mempengaruhi jalannya pertandingan," terang Pereira seperti dilansir Soccerway, Kamis (14/3/2013).
"Moutinho mulai merasa tidak nyaman di pertengahan babak pertama dan mereka tepat mencetak gol di akhir babak pertama. Kemudian pada babak kedua kami mendapatkan kartu merak dan pertandingan menjadi lebih sulit bagi kami untuk mengejar ketertinggalan," sambungnya.
"Kami mencoba untuk bereaksi, bahkan dengan 10 orang dan berusaha untuk mengendalikan permainan. Setiap kejadian atau situasi dalam pertandingan membuat kami semakin sulit. Kami minta maaf karena harus keluar dari persaingan kompetisi ini. Saya pikir para fans akan sedih, tetapi yang paling kecewa saya dan para pemain," tandasnya.
(akr)
