Notulen rapat siluman PSSI, satu dari banyak pemalsuan
A
A
A
Sindonews.com - Jelang kongres luar biasa (KLB) pada 17 Maret di Hotel Borobudur Jakarta, beredar notulen rapat siluman PSSI yang menghebohkan. Bahkan pemalsuan dokumen ini disinyalir hanya satu dari banyak pemalsuan lainya.
Koordinator pengurus provinsi (Pengprov) PSSI Dwi Irianto kepada goal, menegaskan aksi sejumlah komite eksekutif (Exco) yang dianggap telah memalsukan dokumen PSSI sebagai perbuatan keji.
“Kasus ini patut diduga bagian dari gunung es pemalsuan-pemalsuan yang lain, dan sebelum-sebelumnya. Pemalsuan dokumen notulensi rapat exco demi untuk meloloskan sejumlah voter yang terdiri dari pengprov caretaker ini harus dipertanggungjawabkan. Itu kejahatan keji,” cetus Dwi, yang juga sekum pengprov PSSI DI Yogyakarta, Kamis (14/5/2013).
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo menegaskan akan menindak tegas anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Sihar Sitorus cs. Ancaman itu dinyalakan Menpora karena Sihar cs dinilai telah menipu pejabat Negara.
"Mereka bisa dilaporkan karena dinilai telah menipu pejabat negara. Biro hukum dari Kemenpora sedang memprosesnya dan siap untuk melaporkannya ke pihak berwajib. Mereka bisa saja ditangkap, tetapi baru akan melaporkan hal ini setelah KLB PSSI selesai," tutur Roy seusai konferensi pers Timnas di Gelora Bung Karno, Kamis (14/3/2013).
Seperti diketahui, PSSI dihebohkan adanya rapat siluman yang konon dihadiri Ketua PSSI Djohar Arifin Husin. Namun, hingga saat ini, berdasarkan pantauan Sindonews di lapangan, belum ada upaya dari pihak PSSI untuk melaporkan pelaku rapat siluman ke polisi. Pasalnya, PSSI menganggap dokumen tersebut palsu.
Berdasarkan data yang dimiliki Sindonews, rapat 7 Maret itu dihadiri Prof. Dr Djohar Arifin Husin, Farid Rahman, Sihar Sitorus, Widodo Santoso, Mawardi Nurdin, danTuty Dau.
"Dalam agenda rapat tersebut tertulis penentuan dan penetapan KLB 17 Maret 2013, dengan membahas penetapan suara KLB terhadap 18 pengprov yang belum diselesaikan. Rapat tersebut juga memutuskan Komite Eksekutif sepakat, memutus Pengprov menjadi Voters," hal ini tertulis dalam notulen rapat PSSI 7 Maret yang sudah diparaf oleh mereka yang hadir.
Koordinator pengurus provinsi (Pengprov) PSSI Dwi Irianto kepada goal, menegaskan aksi sejumlah komite eksekutif (Exco) yang dianggap telah memalsukan dokumen PSSI sebagai perbuatan keji.
“Kasus ini patut diduga bagian dari gunung es pemalsuan-pemalsuan yang lain, dan sebelum-sebelumnya. Pemalsuan dokumen notulensi rapat exco demi untuk meloloskan sejumlah voter yang terdiri dari pengprov caretaker ini harus dipertanggungjawabkan. Itu kejahatan keji,” cetus Dwi, yang juga sekum pengprov PSSI DI Yogyakarta, Kamis (14/5/2013).
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo menegaskan akan menindak tegas anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Sihar Sitorus cs. Ancaman itu dinyalakan Menpora karena Sihar cs dinilai telah menipu pejabat Negara.
"Mereka bisa dilaporkan karena dinilai telah menipu pejabat negara. Biro hukum dari Kemenpora sedang memprosesnya dan siap untuk melaporkannya ke pihak berwajib. Mereka bisa saja ditangkap, tetapi baru akan melaporkan hal ini setelah KLB PSSI selesai," tutur Roy seusai konferensi pers Timnas di Gelora Bung Karno, Kamis (14/3/2013).
Seperti diketahui, PSSI dihebohkan adanya rapat siluman yang konon dihadiri Ketua PSSI Djohar Arifin Husin. Namun, hingga saat ini, berdasarkan pantauan Sindonews di lapangan, belum ada upaya dari pihak PSSI untuk melaporkan pelaku rapat siluman ke polisi. Pasalnya, PSSI menganggap dokumen tersebut palsu.
Berdasarkan data yang dimiliki Sindonews, rapat 7 Maret itu dihadiri Prof. Dr Djohar Arifin Husin, Farid Rahman, Sihar Sitorus, Widodo Santoso, Mawardi Nurdin, danTuty Dau.
"Dalam agenda rapat tersebut tertulis penentuan dan penetapan KLB 17 Maret 2013, dengan membahas penetapan suara KLB terhadap 18 pengprov yang belum diselesaikan. Rapat tersebut juga memutuskan Komite Eksekutif sepakat, memutus Pengprov menjadi Voters," hal ini tertulis dalam notulen rapat PSSI 7 Maret yang sudah diparaf oleh mereka yang hadir.
(wbs)