Jelang KLB PSSI, beredar undangan palsu

Sabtu, 16 Maret 2013 - 09:42 WIB
Jelang KLB PSSI, beredar...
Jelang KLB PSSI, beredar undangan palsu
A A A
Sindonews.com - Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI tinggal hitungan hari, yakni digelar 17 Maret ini. Namun, masih ada saja pihak tak bertanggung jawab mencoba mengacaukan upaya menyelesaikan konflik sepak bola Tanah Air, salah satunya berusaha menyebar undangan palsu.

Dalam beberapa hari terakhir, muncul berbagai upaya agar pelaksanaan KLB 17 Maret tidak berjalan dengan baik. Jika sebelumnya beredar notulensi rapat Komite Eksekutif (Exco) palsu, kali ini muncul surat undangan palsu terkait pelaksanaan KLB 17 Maret. Undangan bodong yang lengkap dengan tanda tangan Sekretaris Jenderal (Sekjen)PSSI Hadiyandra itu beredar di tangan sejumlah Pengurus Provinsi (Pengprov) caretaker.

Padahal, pengprov caretakersama sekali tidak ada dalam daftar peserta KLB, sesuai daftar voteryang terlampir dalam SK (Surat Keputusan) Ketua Umum PSSI nomor 32 tertanggal 8 Maret 2013. “Saya tidak pernah mengeluarkan undangan kepada pihak-pihak yang tidak ada di dalam list votersesuai SK ketua umum. Petugas sekretariat di PSSI juga tidak ada yang mengirim,” ungkap Sekjen PSSI Hadiyandra di Kantor PSSI, Jakarta, kemarin. Hadiyandra mengatakan, petugas sekretariat PSSI menerima feedbackmelalui faksimile yang berisi surat mandat peserta KLB dari sejumlah pengurus pengprov caretaker.

Beberapa pengprov yang dimaksud seperti Kalimantan Timur dan Jawa Tengah. Padahal, kedua pengurus pengprov caretaker itu tidak masuk daftar voterKLB. Anggota Exco PSSI Roberto Rouw mengatakan, undangan yang beredar itu selain diduga palsu, bisa juga ada oknum di sekretariat PSSI yang mengirimkan dengan tujuan mengacaukan KLB. Berto, sapaan akrab Roberto Rouw, mengaku akan melaporkan pemalsuan itu kepada pihak berwajib. “Mereka itu nanti akan berurusan dengan bagian keamanan.

Bukan dengan bagian registrasi. Saya akan laporkan ke Kapolda kalau ada modus-modus seperti ini untuk mengacaukan KLB 17 Maret. Siang ini, saya rapat koordinasi dengan pihak keamanan,” tandas Roberto. Sementara PSMS Medan versi PT LPIS mengutus Wakil Ketua Julius Raja menghadiri KLB PSSI. Raja sudah bertolak dari Medan ke Jakarta, kemarin, dan PSMS siap menjalankan keputusan apa pun dari KLB tersebut. PSMS bahkan siap membubarkan Ayam Kinantan, julukan PSMS, bila PSSI menganggap kubu Benny Sihotang bukan sebagai pengurus klub yang sah.

“Jika kami disebutkan sebagai PSMS yang sah atau sebaliknya menurut PSSI, katakan sejujurnya. Untuk apa kami mengurusi yang tidak pasti. Kami bukan gila kekuasaan. Artinya, kalau memang PSMS kepemimpinan Benny sah, cepat katakan. Kalau tidak, ya kami bubarkan,” ujar Ketua Umum PSMS versi PT LPIS Benny Sihotang kepada SINDO, kemarin. Benny bahkan siap mundur dari jabatannya sebagai ketum jika dianggap tidak sah dan akan menyuruh pengurus membubarkan klub.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0972 seconds (0.1#10.140)