Pelatih bilang Provodnikov tetap di welter
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Ruslan Provodnikov, Freddie Roach, mengungkapkan bahwa petinjunya itu tetap berkarir di kelas welter, meskipun mengalami kekalahan saat menjalani pertandingan pertama di kelas tersebut. Penampilan petinju asal Rusia itu sendiri sangat tangguh ketika dikalahkan juara WBO, Timothy Bradley, di Home Depot Center, California, Amerika Serikat, Minggu (17/3).
Roach, yang juga pelatih Manny Pacquiao, menegaskan jika Provodnikov menjadi petinju yang jauh labih baik untuk bertarung di kelas welter. "Dia benar-benar bertahan di kelas welter. Menjalani kelas welter junior membunuh Ruslan dan (bertahan di kelas welter) itu pasti dilakukan di penampilannya. Dia 100 persen lebih baik di kelas welter. Di situlah ia akan berjuang mulai sekarang," ucap Roach, dikutip Boxing Scene.
Saat menghadapi Bradley, Roach yakin jika pertarungan itu sudah hampir dimenangkan oleh petinjunya, dan yang menjadi catatannya adalah seharusnya hakim memberikan angka 10-8 di tiga ronde. Bradley telah mencium kanvas di ronde pertama dan terlihat terluka, namun wasit menilai Bradley terpeleset. Di ronde kedua, Bradley juga mendapat pukulan telak, dan kembali mencium kanvas di ronde terakhir. Di akhir laga, Bradley dinyatakan menang dengan skor 115-112, 114-113 dan 114-113.
"Saya pasti merasa seharusnya ada 10-8 poin di tiga ronde (untuk Provodnikov). Menurut saya di ronde pertama, kedua, dan 12 seharusnya (Provodnikov) mendapat poin 10-8," kata Roach, yang menambahkan jika Provodnikov mendapatkan skor itu, maka petinju berusia 29 tahun itu yang menjadi pemenang.
Roach, yang juga pelatih Manny Pacquiao, menegaskan jika Provodnikov menjadi petinju yang jauh labih baik untuk bertarung di kelas welter. "Dia benar-benar bertahan di kelas welter. Menjalani kelas welter junior membunuh Ruslan dan (bertahan di kelas welter) itu pasti dilakukan di penampilannya. Dia 100 persen lebih baik di kelas welter. Di situlah ia akan berjuang mulai sekarang," ucap Roach, dikutip Boxing Scene.
Saat menghadapi Bradley, Roach yakin jika pertarungan itu sudah hampir dimenangkan oleh petinjunya, dan yang menjadi catatannya adalah seharusnya hakim memberikan angka 10-8 di tiga ronde. Bradley telah mencium kanvas di ronde pertama dan terlihat terluka, namun wasit menilai Bradley terpeleset. Di ronde kedua, Bradley juga mendapat pukulan telak, dan kembali mencium kanvas di ronde terakhir. Di akhir laga, Bradley dinyatakan menang dengan skor 115-112, 114-113 dan 114-113.
"Saya pasti merasa seharusnya ada 10-8 poin di tiga ronde (untuk Provodnikov). Menurut saya di ronde pertama, kedua, dan 12 seharusnya (Provodnikov) mendapat poin 10-8," kata Roach, yang menambahkan jika Provodnikov mendapatkan skor itu, maka petinju berusia 29 tahun itu yang menjadi pemenang.
(nug)