Sebelum terbunuh, pacar Pistorius alami trauma
A
A
A
Sindonews.com - Paman Reeva Steenkamp, Mike mengaku selama hampir dua tahun keponakannya itu, tidak pernah bisa lepas dari trauma yang membayanginya. Sebab, peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh kekasihnya, Oscar Pistorius, atlet Paralimpik Afrika Selatan itu, tepat di hari Valentine Day hampir sama seperti yang dialaminya dua tahun lalu.
Menurut Mike, dua tahun lalu, Reeva sempat berdiam diri dengan mengunci kamar tidur ketika sejumlah perampok mendatangi apartemennya di Johannesburg, Afrika Selatan. Baginya, kejadian yang menimpa keponakannya itu bisa dikatakan sebagai mimpi yang menjadi kenyataan. Yakni kala Pistorius menduga ada penyusup yang masuk ke kediamannya tepat di Hari Kasih Sayang tersebut. Pasalnya, ketika Reeva mengetahui kekasihnya tersebut membabi buta melepaskan tembakan ia langsung berlari untuk bersembunyi di toilet.
Sial, wanita yang berusia 29 tahun tersebut harus terkena empat kali tembakan yang mengarah ke tubuhnya ketika kekasihnya itu mengetahui keberadaannya tersebut. Padahal selama mereka menjalani hubungan sebagai kekasih, atlet Paralimpiade itu sudah mengetahui trauma yang sedang dirasakan Reeva. "Insiden pembunuhan ini, seperti kejadian yang nyata yang dialami Reeva dua tahun yang lalu," jelas Mike seperti dilansir Mirror, Senin (18/3/2013).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian Afrika Selatan, telah menemukan fakta baru terkait pembunuhan yang dilakukan Pistorius terhadap kekasihnya Reeva. Dalam sebuah laporan kepolisian menyatakan sebelum penembakan berlangsung terlihat sudah ada keributan. Hal ini terbukti dari sejumlah piala yang berserakan di tempat kejadian perkara (TKP) di kediaman atlet Paralimpiade tersebut di Pretoria.
"Kami tidak tahu mengapa piala itu berserakan di seluruh lantai rumah tersangka. Mungkin Anda berpikir tidak mungkin Pistorius membiarkan piala tersebut berserakan sedangkan ia sudah menyiapkan sebuah lemari untuk tempat piala tersebut," tutur sumber kepolisian seperti dilansir Daily Star Sunday, Minggu (17/3).
"Dari piala yang berserakan tersebut, ada satu yang mengalami kerusakan. Ini bisa membuktikan bahwa Pistorius memang melakukan penembakan pembunuhan dengan sengaja. Meski begitu, kami akan menyelidiki lebih lanjut dari barang bukti yang telah ditemukan sebelumnya (pistol)," tutup keterangan salah satu polisi tersebut.
Menurut Mike, dua tahun lalu, Reeva sempat berdiam diri dengan mengunci kamar tidur ketika sejumlah perampok mendatangi apartemennya di Johannesburg, Afrika Selatan. Baginya, kejadian yang menimpa keponakannya itu bisa dikatakan sebagai mimpi yang menjadi kenyataan. Yakni kala Pistorius menduga ada penyusup yang masuk ke kediamannya tepat di Hari Kasih Sayang tersebut. Pasalnya, ketika Reeva mengetahui kekasihnya tersebut membabi buta melepaskan tembakan ia langsung berlari untuk bersembunyi di toilet.
Sial, wanita yang berusia 29 tahun tersebut harus terkena empat kali tembakan yang mengarah ke tubuhnya ketika kekasihnya itu mengetahui keberadaannya tersebut. Padahal selama mereka menjalani hubungan sebagai kekasih, atlet Paralimpiade itu sudah mengetahui trauma yang sedang dirasakan Reeva. "Insiden pembunuhan ini, seperti kejadian yang nyata yang dialami Reeva dua tahun yang lalu," jelas Mike seperti dilansir Mirror, Senin (18/3/2013).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian Afrika Selatan, telah menemukan fakta baru terkait pembunuhan yang dilakukan Pistorius terhadap kekasihnya Reeva. Dalam sebuah laporan kepolisian menyatakan sebelum penembakan berlangsung terlihat sudah ada keributan. Hal ini terbukti dari sejumlah piala yang berserakan di tempat kejadian perkara (TKP) di kediaman atlet Paralimpiade tersebut di Pretoria.
"Kami tidak tahu mengapa piala itu berserakan di seluruh lantai rumah tersangka. Mungkin Anda berpikir tidak mungkin Pistorius membiarkan piala tersebut berserakan sedangkan ia sudah menyiapkan sebuah lemari untuk tempat piala tersebut," tutur sumber kepolisian seperti dilansir Daily Star Sunday, Minggu (17/3).
"Dari piala yang berserakan tersebut, ada satu yang mengalami kerusakan. Ini bisa membuktikan bahwa Pistorius memang melakukan penembakan pembunuhan dengan sengaja. Meski begitu, kami akan menyelidiki lebih lanjut dari barang bukti yang telah ditemukan sebelumnya (pistol)," tutup keterangan salah satu polisi tersebut.
(aww)