Ketika Rossi ingin terlahir di tahun 60-an
A
A
A
Sindonews.com - Pembalap Yamaha Valentino Rossi mulai berpikir jika dirinya akan merasa lebih baik jika terlahir di tahun 60-an. Harapannya dia bisa bersaing dalam perburuan gelar dengan legenda balap motor Kevin Schwantz, Wayne Wesley Rainey, dan Michael Doohan.
"Saya akan merasa senang jika saya bisa terlahir di tahun 60-an, karena saya bisa bersaing untuk satu musim penuh bersama Schwantz, Rainey, dan Doohan. Sebab, ketiga pembalap ini merupakan legenda hidup yang dapat terus dikenang sepanjang masa. Hal itu sungguh sangat berbeda dengan kondisi sekarang," terangnya seperti dilansir MCN, Senin (18/3/2013).
Lebih lanjut, pembalap asal Italia tersebut menambahkan jika dirinya ingin seperti ayahnya Graziano yang bisa merasakan bagaimana melihat penampilan ketiga pembalap tersebut dalam memperebutkan gelar juara. "Jika waktu bisa berputar kembali, saya ingin merasakan muda lagi seperti ayah saya. Karena saya tahu jika ayah saya memiliki momen yang baik untuk menyaksikan ketiga pembalap tersebut," tambahnya.
Sementara itu, The Doctor - julukan - Valentino Rossi juga membeberkan kepergiannya dari tim Pramac Ducati. Menurutnya, tim Italia tersebut tidak pernah mendengarkan keluhan yang disampaikan pembalapnya terkait kondisi motor. "Ketika saya berada di Yamaha, saya selalu mengatakan bahwa ada sesuatu yang menghambat laju motor saya, dan tim merasa jika itu merupakan sesuatu yang positif. Tapi kondisi seperti itu justru tidak terjadi ketika saya berada di Ducati," tambahnya.
"Bahkan jika Anda mengeluarkan pendapat mengenai kondisi motor yang tidak baik, maka Anda akan mendapatkan masalah. Karena mereka tidak suka untuk dinilai oleh pembalapnya," pungkasnya.
"Saya akan merasa senang jika saya bisa terlahir di tahun 60-an, karena saya bisa bersaing untuk satu musim penuh bersama Schwantz, Rainey, dan Doohan. Sebab, ketiga pembalap ini merupakan legenda hidup yang dapat terus dikenang sepanjang masa. Hal itu sungguh sangat berbeda dengan kondisi sekarang," terangnya seperti dilansir MCN, Senin (18/3/2013).
Lebih lanjut, pembalap asal Italia tersebut menambahkan jika dirinya ingin seperti ayahnya Graziano yang bisa merasakan bagaimana melihat penampilan ketiga pembalap tersebut dalam memperebutkan gelar juara. "Jika waktu bisa berputar kembali, saya ingin merasakan muda lagi seperti ayah saya. Karena saya tahu jika ayah saya memiliki momen yang baik untuk menyaksikan ketiga pembalap tersebut," tambahnya.
Sementara itu, The Doctor - julukan - Valentino Rossi juga membeberkan kepergiannya dari tim Pramac Ducati. Menurutnya, tim Italia tersebut tidak pernah mendengarkan keluhan yang disampaikan pembalapnya terkait kondisi motor. "Ketika saya berada di Yamaha, saya selalu mengatakan bahwa ada sesuatu yang menghambat laju motor saya, dan tim merasa jika itu merupakan sesuatu yang positif. Tapi kondisi seperti itu justru tidak terjadi ketika saya berada di Ducati," tambahnya.
"Bahkan jika Anda mengeluarkan pendapat mengenai kondisi motor yang tidak baik, maka Anda akan mendapatkan masalah. Karena mereka tidak suka untuk dinilai oleh pembalapnya," pungkasnya.
(aww)