Gap senior dan junior rusak irama PBR
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR) Darko Daniel Janackovic menganggap anak asuhnya belum sepenuhnya padu. Menurutnya, meski para pemain telah berada dalam satu tim sejak akhir tahun lalu, masih terdapat kesenjangan antara antara pesepakbola senior dan junior di lapangan hijau.
Hal itulah, ujar Darko, yang membuat performa The Boys Are Back kerap tidak stabil di sebelas pertandingan Indonesia Super League (ISL) musim ini. Meski begitu, Darko mengaku lega mendapat waktu tambahan untuk mempersiapkan skuadnya jelang pertandingan mendatang.
PBR memang mendapatkan jeda dua pekan sebelum berangkat ke Jawa Timur untuk menghadapi Persela Lamongan dan Persepam Madura United akhir bulan ini. 'Libur' panjang tersebut merupakan imbas dari diselenggarakannya Kongles Luar Biasa (KLB) PSSI dan pemusatan latihan Tim Nasional jelang melawan Arab Saudi.
"Masih ada yang harus saya benahi dalam tim ini, salah satunya memantapkan kerja sama antarpemain saat bertanding. Ikatan emosional mereka harus ditingkatkan lagi, terutama antara pesepakbola berpengalaman dengan pesepakbola yang baru beberapa kali tampil di kompetisi profesional. Meski tidak menjadi masalah besar, status antara senior dengan junior bisa menciptakan sejenis sekat di lapangan," tutur Darko.
Pelatih berpaspor Prancis itu menganggap, waktu dua pekan sebelum tur Jawa Timur tidak terlalu memberi keuntungan. Menurutnya, meski terbilang lama untuk persiapan satu pertandingan, masa libur tersebut tidak cukup untuk membenahi tim secara keseluruhan. Apalagi, Darko baru menjabat sebagai pelatih PBR pada 2 Maret lalu, atau hanya dua hari sebelum pertandingan derby Bandung melawan Persib.
"Dengan kondisi saya yang belum lama melatih tim ini, tentu tidak bisa menjelaskan apa saja kemajuan yang telah diperoleh, termasuk apakah pemain muda dan seniornya sudah semakin padu. Jeda waktu yang kami dapatkan pun tidak terlalu lama sebenarnya kalau untuk melakukan pembenahan secara keseluruhan, tapi saya akan coba memaksimalkan," kata Darko.
Meski mengungkapkan beberapa kekurangan anak asuhnya, mantan pelatih Persib Bandung inilai, para penghuni skuad The Boys Are Back memiliki potensi untuk berkembang. Menurutnya, M Arsyad dkk hanya membutuhkan jam terbang lebih banyak untuk bisa membintangi ISL. Bahkan, Darko menganggap, program manajemen tim yang membidik prestasi jangka panjang sangat tepat untuk diterapkan pada para pemain PBR.
"Saat melawan Persib, menurut saya permainan para pemain kami sangat bagus. Mereka hanya sering melakukan kesalahan-kesalahan kecil, itu yang membuat hasil akhir di suatu pertandingan kerap mengecewakan, kami akan terus benahi itu. Memang mayoritas pemain kami masih muda yang belum banyak pengalaman di kompetisi selevel ISL, bahkan PBR pun jika dibandingkan tim lain ya paling muda juga, itu yang menuntut kami untuk semakin banyak mencari pengalaman," pungkas Darko.
Hal itulah, ujar Darko, yang membuat performa The Boys Are Back kerap tidak stabil di sebelas pertandingan Indonesia Super League (ISL) musim ini. Meski begitu, Darko mengaku lega mendapat waktu tambahan untuk mempersiapkan skuadnya jelang pertandingan mendatang.
PBR memang mendapatkan jeda dua pekan sebelum berangkat ke Jawa Timur untuk menghadapi Persela Lamongan dan Persepam Madura United akhir bulan ini. 'Libur' panjang tersebut merupakan imbas dari diselenggarakannya Kongles Luar Biasa (KLB) PSSI dan pemusatan latihan Tim Nasional jelang melawan Arab Saudi.
"Masih ada yang harus saya benahi dalam tim ini, salah satunya memantapkan kerja sama antarpemain saat bertanding. Ikatan emosional mereka harus ditingkatkan lagi, terutama antara pesepakbola berpengalaman dengan pesepakbola yang baru beberapa kali tampil di kompetisi profesional. Meski tidak menjadi masalah besar, status antara senior dengan junior bisa menciptakan sejenis sekat di lapangan," tutur Darko.
Pelatih berpaspor Prancis itu menganggap, waktu dua pekan sebelum tur Jawa Timur tidak terlalu memberi keuntungan. Menurutnya, meski terbilang lama untuk persiapan satu pertandingan, masa libur tersebut tidak cukup untuk membenahi tim secara keseluruhan. Apalagi, Darko baru menjabat sebagai pelatih PBR pada 2 Maret lalu, atau hanya dua hari sebelum pertandingan derby Bandung melawan Persib.
"Dengan kondisi saya yang belum lama melatih tim ini, tentu tidak bisa menjelaskan apa saja kemajuan yang telah diperoleh, termasuk apakah pemain muda dan seniornya sudah semakin padu. Jeda waktu yang kami dapatkan pun tidak terlalu lama sebenarnya kalau untuk melakukan pembenahan secara keseluruhan, tapi saya akan coba memaksimalkan," kata Darko.
Meski mengungkapkan beberapa kekurangan anak asuhnya, mantan pelatih Persib Bandung inilai, para penghuni skuad The Boys Are Back memiliki potensi untuk berkembang. Menurutnya, M Arsyad dkk hanya membutuhkan jam terbang lebih banyak untuk bisa membintangi ISL. Bahkan, Darko menganggap, program manajemen tim yang membidik prestasi jangka panjang sangat tepat untuk diterapkan pada para pemain PBR.
"Saat melawan Persib, menurut saya permainan para pemain kami sangat bagus. Mereka hanya sering melakukan kesalahan-kesalahan kecil, itu yang membuat hasil akhir di suatu pertandingan kerap mengecewakan, kami akan terus benahi itu. Memang mayoritas pemain kami masih muda yang belum banyak pengalaman di kompetisi selevel ISL, bahkan PBR pun jika dibandingkan tim lain ya paling muda juga, itu yang menuntut kami untuk semakin banyak mencari pengalaman," pungkas Darko.
(aww)