Aturan PSSI nggak jelas, Beto minta FIFA turun tangan
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Pro Duta FC, Roberto Bianchi, mengungkapkan tetap fokus melakoni Indonesian Premier League (IPL) 2013.
Dia berharap pasukannya meraih hasil terbaik di kompetisi tersebut hingga akhir musim. ''Saya rasa, kami hanya perlu latihan untuk meraih hasil maksimal di kompetisi," katanya.
Namun, ketika ditanyakan lebih lanjut mengenai permasalahan yang terjadi di kubu sepakbola Indonesia, dia menyatakan, keputusan tersebut tidak masuk akal. "Dari penentuan pemain Timnas saja sudah kelihatan, hampir 95% pemain itu dari ISL," ujarnya.
''Tidak ada peraturan yang jelas di PSSI. Aku rasa, FIFA harus melakukan sesuatu tentang ini. Saya rasa dengan sistem yang seperti ini, lebih baik sanksi. Aku berharap, FIFA melihat hal yang terjadi di Indonesia,"katanya.
Dia berharap, semua pihak yang ada di FIFA bisa menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini. Di sisi lain, Bianchi juga melihat situasi yag terjadi di sepakbola Indonesia, untuk memikirkan ulang karirnya di Indonesia.
"Bukan cuma pemain, semua terpengaruh. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Kenapa terjadi di suatu Negara yang tidak punya program yang jelas, dari pagi hingga malam keputusannya bisa berubah-ubah, dari segala sisi sangat tidak nyaman," katanya.
Dia berpikir untuk meninjau ulang statusnya di Indonesia dalam minggu ini. ''Kalau saya lihat, saya sudah tidak bisa kerja lagi. Saya akan ambil tindakan untuk diri sendiri. Saya datang ke sini dengan kekurangan yang ada dan terus menghadapi masalah. Bisa jadi dalam minggu ini saya ambil keputusan," paparnya.
Dia mengaku bisa saja dia kembali ke Spanyol atau ke Qatar atau Malaysia meneruskan karirinya. Soal tawaran, kendati belum ada, dia mengaku, keluarga menjadi alasannya untuk pindah karena sudah merasa tidak nyaman.
Dia bertahan di medan menurutnya karena anak dan istrinya ikut serta ke Medan. "Kalau keluarga kamu di sini dan punya pemain yang punya semangat tinggi, kamu akan tetap bertahan di klub yang kamu latih," bebernya.
Dia berharap pasukannya meraih hasil terbaik di kompetisi tersebut hingga akhir musim. ''Saya rasa, kami hanya perlu latihan untuk meraih hasil maksimal di kompetisi," katanya.
Namun, ketika ditanyakan lebih lanjut mengenai permasalahan yang terjadi di kubu sepakbola Indonesia, dia menyatakan, keputusan tersebut tidak masuk akal. "Dari penentuan pemain Timnas saja sudah kelihatan, hampir 95% pemain itu dari ISL," ujarnya.
''Tidak ada peraturan yang jelas di PSSI. Aku rasa, FIFA harus melakukan sesuatu tentang ini. Saya rasa dengan sistem yang seperti ini, lebih baik sanksi. Aku berharap, FIFA melihat hal yang terjadi di Indonesia,"katanya.
Dia berharap, semua pihak yang ada di FIFA bisa menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini. Di sisi lain, Bianchi juga melihat situasi yag terjadi di sepakbola Indonesia, untuk memikirkan ulang karirnya di Indonesia.
"Bukan cuma pemain, semua terpengaruh. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Kenapa terjadi di suatu Negara yang tidak punya program yang jelas, dari pagi hingga malam keputusannya bisa berubah-ubah, dari segala sisi sangat tidak nyaman," katanya.
Dia berpikir untuk meninjau ulang statusnya di Indonesia dalam minggu ini. ''Kalau saya lihat, saya sudah tidak bisa kerja lagi. Saya akan ambil tindakan untuk diri sendiri. Saya datang ke sini dengan kekurangan yang ada dan terus menghadapi masalah. Bisa jadi dalam minggu ini saya ambil keputusan," paparnya.
Dia mengaku bisa saja dia kembali ke Spanyol atau ke Qatar atau Malaysia meneruskan karirinya. Soal tawaran, kendati belum ada, dia mengaku, keluarga menjadi alasannya untuk pindah karena sudah merasa tidak nyaman.
Dia bertahan di medan menurutnya karena anak dan istrinya ikut serta ke Medan. "Kalau keluarga kamu di sini dan punya pemain yang punya semangat tinggi, kamu akan tetap bertahan di klub yang kamu latih," bebernya.
(aww)