Mou bantah bakal hengkang dari Madrid
A
A
A
Sindonews.com- Pelatih Real Madrid, Jose Mourinho, membantah kalau dirinya telah sepakat dengan Madrid untuk bisa pergi pada akhir musim ini. Nama Mou, sapaan akrab Mourinho, santer diberitakan akan pindah ke klub Eropa lain, setelah dirinya merasa tidak kerasan lagi berada di Santiago Bernabeu.
"Saya tidak memiliki persetujuan apapun dengan Real Madrid. Saya belum menandatangani apapun. Itu (kabar kepindahan) non-sense," kata Mou seperti dilansir skysports, Rabu (20/3/2013).
Mou menambahkan, kritik yang selama ini menerpa dirinya terkait perilaku dan sikap di lapangan, tidak mempengaruhi dan membuat dirinya depresi. Dia justru mengaku hanya fokus untuk melatih. "Kritik? Sama sekali tidak mempengaruhi saya. Saya tidak menjadi gila atau depresi. Tidak ada yang bisa memotivasi saya selain motivasi saya sendiri," lanjutnya.
Lebih lanjut, pelatih asal Portugal itu juga membicarakan ketidakhadirannya saat makan malam jelang pengumuman pelatih terbaik FIFA Ballon d'or. Dia mengaku tidak menyesal telah melakukan hal tersebut. Menurutnya, FIFA tidak transparan dalam proses voting untuk memilih pelatih terbaik karena mengabaikan kekacauan yang ada pada proses voting tersebut. "Satu dua orang menelpon saya dan mengatakan mereka memilih saya. Tapi ketika hasil voting keluar, ada nama lain yang muncul. Mereka (FIFA) mengetahui kekacauan ini tapi mengabaikannya," tutupnya.
"Saya tidak memiliki persetujuan apapun dengan Real Madrid. Saya belum menandatangani apapun. Itu (kabar kepindahan) non-sense," kata Mou seperti dilansir skysports, Rabu (20/3/2013).
Mou menambahkan, kritik yang selama ini menerpa dirinya terkait perilaku dan sikap di lapangan, tidak mempengaruhi dan membuat dirinya depresi. Dia justru mengaku hanya fokus untuk melatih. "Kritik? Sama sekali tidak mempengaruhi saya. Saya tidak menjadi gila atau depresi. Tidak ada yang bisa memotivasi saya selain motivasi saya sendiri," lanjutnya.
Lebih lanjut, pelatih asal Portugal itu juga membicarakan ketidakhadirannya saat makan malam jelang pengumuman pelatih terbaik FIFA Ballon d'or. Dia mengaku tidak menyesal telah melakukan hal tersebut. Menurutnya, FIFA tidak transparan dalam proses voting untuk memilih pelatih terbaik karena mengabaikan kekacauan yang ada pada proses voting tersebut. "Satu dua orang menelpon saya dan mengatakan mereka memilih saya. Tapi ketika hasil voting keluar, ada nama lain yang muncul. Mereka (FIFA) mengetahui kekacauan ini tapi mengabaikannya," tutupnya.
(nug)