Rigondeaux klaim mampu tandingi kecepatan Donaire
A
A
A
Sindonews.com - Guillermo Rigondeaux, petinju pemilik gelar WBA kelas super bantam dari Kuba, bersumpah bahwa ia akan memberikan kejutan terhadap juara WBO, Nonito Donaire, ketika mereka berada dalam satu ring pada 13 April 2013, di Radio City Music Hall, New York, Amerika Serikat.
Petinju dengan julukan The Jackal itu mengklaim jika dirinya bisa menandingi kelincahan dan kecepatan pukulan petinju asal Filipina berjuluk Filipino Flash tersebut. "Dia berbicara tentang kecepatan, tapi masih tidak tahu bagaimana caranya memperlambat kecepatan saya," tegas Rigondeaux kepada ESPN Deportes.
Menjelang duel unifikasi tersebut, Rigondeaux menuturkan, pelaksanaan pelatihannya di Tampa, berjalan sangat bagus, dia menghabiskan waktu berlatih bersama dengan pelatihnya, Pedro Luis Diaz, yang menangani Rigondeaux sejak dia masih amatir.
Pria yang sudah menginjak usia 32 tahun atau dua tahun lebih tua dari Donaire, yakin bahwa dirinya akan berada di dalam ring dengan strategi yang tepat untuk mengalahkan juara empat divisi dari Filipina. "Saya merasa sangat bagus dengan Pedro Luis (Diaz). Ia bekerja dengan saya di tim nasional Kuba dan tahu apa yang harus dilakukan untuk meredam Donaire."
Petinju dengan julukan The Jackal itu mengklaim jika dirinya bisa menandingi kelincahan dan kecepatan pukulan petinju asal Filipina berjuluk Filipino Flash tersebut. "Dia berbicara tentang kecepatan, tapi masih tidak tahu bagaimana caranya memperlambat kecepatan saya," tegas Rigondeaux kepada ESPN Deportes.
Menjelang duel unifikasi tersebut, Rigondeaux menuturkan, pelaksanaan pelatihannya di Tampa, berjalan sangat bagus, dia menghabiskan waktu berlatih bersama dengan pelatihnya, Pedro Luis Diaz, yang menangani Rigondeaux sejak dia masih amatir.
Pria yang sudah menginjak usia 32 tahun atau dua tahun lebih tua dari Donaire, yakin bahwa dirinya akan berada di dalam ring dengan strategi yang tepat untuk mengalahkan juara empat divisi dari Filipina. "Saya merasa sangat bagus dengan Pedro Luis (Diaz). Ia bekerja dengan saya di tim nasional Kuba dan tahu apa yang harus dilakukan untuk meredam Donaire."
(nug)