Vettel belum pantas disejajarkan dengan Senna

Vettel belum pantas disejajarkan dengan Senna
A
A
A
Sindonews.com - Sebastian Vettel tiga kali beruntun menjadi juara dunia Formula 1 bersama Red Bull. Namun, sukses itu belum bisa membuat Vettel pantas disejajarkan dengan mendiang Ayrton Senna maupun Niki Lauda. Pasalnya, menurut mantan pembalap F1 David Coulthard, Vettel hanya mampu meraih juara hanya di satu tim dan itu berbeda dengan kedua pembalap legendaris tersebut.
Coulthard menambahkan, pembalap asal Jerman itu akan menjadi pembalap yang besar jika ia mampu meraih juara dengan tim yang berbeda. Bahkan Vettel akan selalu dikenang oleh pecinta balapan jet darat seperti yang mereka lakukan kepada Senna. "Kualitas balap Vettel mungkin sudah tidak diragukan lagi. Tapi kalau dia pergi ke tempat lain dan terus meraih sejumlah kemenangan bahkan gelar, pecinta F1 akan selalu memberikan rasa hormat kepadanya. Sehingga kami ingin melihat para pembalap menghadapi kesulitan ketika mereka berada di tim lain," jelasnya seperti dilansir Planetf1, Kamis (21/3/2013).
Saat bersama Lotus, Senna tidak mampu mengamankan gelar juara. Bahkan sebelum memutuskan untuk hijrah ke tim McLaren pada tahun 1988, dia hanya mampu memperbaiki posisinya di urutan ketiga di klasemen pembalap F1. Namun, ketika pembalap yang kini berusia 34 tahun tersebut memutuskan untuk pindah ke McLaren, justru penampilannya semakin membaik kala dirinya berhasil mengamankan gelar juara sebanyak tiga kali.
Nasib yang sama juga dialami Lauda ketika dirinya berhasil merayakan dua gelar juara bersama dua tim yang berbeda yakni Ferrari (1974 dan 1977) dan McLaren (1984). "Kami ingin melihat pembalap lain tidak hanya melakukan penampilan yang mengesankan hanya di satu tim. Tapi kami ingin melihat pembalap bisa melakukannya beberapa kali bahkan lebih dengan sejumlah tim. Hal itu yang sempat dirasakan Lauda saat ia mampu meraih juara bersama Ferrari dan McLaren," tutup Coulthard.
Coulthard menambahkan, pembalap asal Jerman itu akan menjadi pembalap yang besar jika ia mampu meraih juara dengan tim yang berbeda. Bahkan Vettel akan selalu dikenang oleh pecinta balapan jet darat seperti yang mereka lakukan kepada Senna. "Kualitas balap Vettel mungkin sudah tidak diragukan lagi. Tapi kalau dia pergi ke tempat lain dan terus meraih sejumlah kemenangan bahkan gelar, pecinta F1 akan selalu memberikan rasa hormat kepadanya. Sehingga kami ingin melihat para pembalap menghadapi kesulitan ketika mereka berada di tim lain," jelasnya seperti dilansir Planetf1, Kamis (21/3/2013).
Saat bersama Lotus, Senna tidak mampu mengamankan gelar juara. Bahkan sebelum memutuskan untuk hijrah ke tim McLaren pada tahun 1988, dia hanya mampu memperbaiki posisinya di urutan ketiga di klasemen pembalap F1. Namun, ketika pembalap yang kini berusia 34 tahun tersebut memutuskan untuk pindah ke McLaren, justru penampilannya semakin membaik kala dirinya berhasil mengamankan gelar juara sebanyak tiga kali.
Nasib yang sama juga dialami Lauda ketika dirinya berhasil merayakan dua gelar juara bersama dua tim yang berbeda yakni Ferrari (1974 dan 1977) dan McLaren (1984). "Kami ingin melihat pembalap lain tidak hanya melakukan penampilan yang mengesankan hanya di satu tim. Tapi kami ingin melihat pembalap bisa melakukannya beberapa kali bahkan lebih dengan sejumlah tim. Hal itu yang sempat dirasakan Lauda saat ia mampu meraih juara bersama Ferrari dan McLaren," tutup Coulthard.
(aww)