Gita: Pebulutangkis Indonesia tinggal masalah mental

Jum'at, 24 Mei 2013 - 10:47 WIB
Gita: Pebulutangkis...
Gita: Pebulutangkis Indonesia tinggal masalah mental
A A A
Sindonews.com – Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Gita Wirjawan mengklaim dunia bulutangkis Tanah Air sudah mengalami kemajuan. Dia pun yakin, masa kejayaan Indonesia di cabang olahraga ini akan segera kembali.

Saat ini, yang masih menjadi kendala adalah masalah mental bertanding para atlet. Umumnya, pebulutangkis nasional masih kesulitan mengatasi tekanan dalam kompetisi-kompetisi bergengsi tingkat internasional. Hal ini pula yang membuat Indonesia hampir selalu gagal meraih posisi juara di event-event bergengsi beberapa tahun terakhir. Padahal, tutur Gita, bakat dan teknik yang dimiliki pebulutangkis nasional tidak kalah, bahkan unggul ketimbang atlet dari negara lain.

“Secara teknik, para pebulutangkis Indonesia sudah semakin baik. Hanya saja memang masih terdapat beberapa kekurangan. Antara lain adalah masalah mental dan kurangnya sokongan teknologi. Padahal di masa moderen ini, pembinaan para atlet harus memaksimalkan bidang Iptek. Itu yang terus kami upayakan. Dengan berbagai kemajuan yang telah diraih, saya yakin dalam dua atau tiga tahun mendatang, kejayaan bulutangkis Indonesia kembali dirasakan,” ujarnya saat menghadiri Sirkuit Nasional (Sirnas) Badminton Jabar Open 2013 di GOR Bandung, Jalan Jakarta, Kota Bandung, Kamis (23/5).

Mempercepat kembalinya masa jaya bulutangkis Tanah Air, tokoh bulutangkis yang juga Menteri Perdagangan ini mengaku tengah memaksimalkan roda organisasi yang dipimpinnya. Apalagi saat ini, PB PBSI mendapat tambahan tenaga di bidang pembinaan prestasi. “Rexy Mainaky sudah kembali ke PB PBSI sebagai ketua Binpres, itu membuat program-program pembinaan lebih efektif lagi,” tutur Gita.

Beberapa program yang tengah dijalankan PB PBSI antara lain pembangunan sekolah untuk calon atlet, dan memperbanyak keikutsertaan maupun penyelenggaraan kompetisi bulutangkis.

“Saat ini sudah ada sekolah untuk peserta Pelatnas di Cipayung. Tujuannya adalah untuk menyiapkan kehidupan para atlet setelah off dari bulutangkis. Jadi dengan pengetahuan dari sekolah itu, memungkinkan para pebulutangkis untuk bisa mencari sumber penghidupan dari profesi lain, sehingga kesejahteraan tidak lagi menjadi masalah,” ucapnya.

Gita menyebut, beberapa event yang diikuti kontingen bulutangkis Indonesia tahun ini antara lain World Championship di China, Asian Games, All England, dan Piala Sudirman di Malaysia. “Di China kami mengincar satu gelar juara. Sedangkan target di Malaysia adalah semifinal, namun gagal setelah dikalahkan kontingen China,” tuturnya.

Terkait kejuaraan Sirnas Jabar Open 2013, Gita menyebut penyelenggaraan kali ini banyak memperlihatkan peningkatan. Salah satu yang paling menonjol adalah minat dan antusiasme peserta yang bertambah dibandingkan sebelumnya. Sirnas Jabar Open 2013 diikuti lebih dari seribu peserta dari seluruh Indonesia. Bahkan, terdapat pula atlet dari India, Ceko, dan Jepang.

“Kompetisi tahun ini banyak diikuti oleh pebulutangkis berusia muda. Ini merupakan bagian dari regenerasi dan kaderisasi atlet Tanah Air. Melalui bibit-bibit baru yang potensial, Indonesia pasti mampu mengembalikan kejayaan dunia Bulutangkis. Sudah terlalu lama prestasi olahrage bulutangkis Indonesia meredup,” pungkasnya.
(wbs)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0886 seconds (0.1#10.24)