Darurat di pertahanan

Jum'at, 24 Mei 2013 - 16:12 WIB
Darurat di pertahanan
Darurat di pertahanan
A A A
Sindonews.com - Arema Cronous dalam situasi kurang menguntungkan jelang pertandingan menghadapu Persepam Madura United di Gelora Bangkalan, Minggu (26/5). Stok pemain bertahan sangat mepet setelah Victor Igbonefo terkena kartu merah di laga kontra Persela Lamongan.

Kebetulan centre back Purwaka Yudhi juga belum pulih dari cederanya. Praktis kini hanya ada dua centre back yang dimiliki Arema Cronous, yakni Munhar dan Thierry Gathuessi. Bukan itu saja, konsentrasi Arema juga bakal terpecah karena harus berhitung dengan ancaman akumulasi kartu kuning.

Enam pemain hanya berjarak satu kartu kuning untuk mendapatkan sanksi skorsing satu pertandingan. Pemain itu antara lain Christian Gonzales, Dendi Santoso, Greg Nwokolo, Dedi Kusnandar, Kayamba Gumbs dan Egi Melgiansyah. Andai mereka terkena kartu kuning lagi, maka harus absen lawan Persib Bandung pada match day selanjutnya.

Ini situasi yang kurang mengenakkan bagi Singo Edan. Untuk faktor stok pertahanan yang menipis, Arema jelas berharap antara Munhar dan Thierry tidak cedera lagi karena tinggal mereka berdua yang mewakili centre back berpengalaman. Sedangkan soal ancaman kartu kuning, skuat Arema terpaksa harus mengontrol emosi.

Pelatih Arema Cronous Rahmad 'RD' Darmawan mengakui timnya harus sedikit menahan diri di Gelora Bangkalan, walau tidak mengubah karakter permainan. “Tim harus antisipastif terhadap kemungkinan provokasi lawan. Yang jelas saya tidak akan mengubah karakter permainan,” tutur RD dihubungi Jumat (24/5).

Arema selama ini dikenal sebagai tim dengan karakter keras. Setidaknya itulah permintaan supporter Aremania yang menganggap main keras adalah ciri khas sepakbola Malang. Konsekuensinya, kartu kuning juga banyak diterima pemain dan hampir semua pemain di setiap posisi pernah menerima kartu kuning.

Untuk rekayasa lini belakang, Thierry Gathuessi yang biasa diplot sebagai bek kiri, hampir dipastikan kembali ke tengah menemani Munhar. Bek kiri bisa ditempati Benny Wahyudi dan Hasyim Kipuw di kanan. Komposisi ini adalah solusi paling masuk akal bagi Singo Edan.

“Saya berharap lini belakang tidak berkurang lagi karena cedera atau sebab lain. Stok pemain belakang memang agak pas-pasan. Saya rasa Munhar dan Thierry bisa menjalankan tugas sebagai bek tengah dengan baik,” tambah RD. Praktis jelang laga lawan Persepam, pemain tidak dibebani latihan berat.

Skuat Singo Edan diberi kesempatan untuk recovery sebaik mungkin setelah tanding di Lamongan tengah pekan kemarin. Latihan dengan porsi penuh hanya diberikan kepada sejumlah pemain yang tidak turun di laga kontra Persela Lamongan. Hingga berita diturunkan, RD menilai kondisi pemainnya sangat fit.

Arema sendiri tampaknya tidak perlu berkecil hati, karena calon lawan juga tidak luput dari masalah sebelum pertandingan. Persepam yang bakal berstatus tuan rumah masih diragukan bisa didampingi pelatih Daniel Roekito yang sakit. Dia bahkan dudah tidak mendampingi tim saat ditahan imbang Persegres 1-1.

Hingga Jumat (24/5) belum dipastikan apakah Daniel Roekito masih absen kala timnya menjamu Arema. “Coach Daniel masih sakit. Tapi kami masih tetap berharap dia bisa mendampingi tim saat lawan Arema. Keberadaannya jelas dibutuhkan untuk menambah motivasi tim,” kata Manajer Persepam Achsanul Qosasih.

Pada pertandingan lawan Persegres, Persepam juga memperkenalkan gelandang serang anyar Alain N'Kong. Pemain ini menempati posisi Amadou Konte yang dipecat hanya di dua laga. Sayang debut pemain yang pernah berkostum Arema musim lalu ini kurang begitu meyakinkan.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4734 seconds (0.1#10.140)