PSM kembali keluhkan jadwal
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih PSM Makassar Petar Segrt, kembali mengeluhkan buruknya penyusunan jadwal Indonesian Premier League (IPL) musim 2013.
Berdasarkan jadwal yang dikeluarkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku penyelenggara liga, pada Rabu (27/3) mendatang, PSM akan menghadapi Persema Malang di Stadion Andi Mattalatta Makassar.
Kemudian tiga hari kemudia, anak -anak asuh Petar, harus kembali menjalani laga kelima dan bertemu PSIR Rembang. Jadwal ini dinilai memberatkan pemain.
Pasalnya, waktu recovery sangat sedikit yang hanya selama tiga hari. Idealnya , istirahat selama lima hingga enam hari. “Anda bisa bayangkan, belum hilang rasa capek dilaga pertama, harus menjalani lagi pertandingan berikutnya,” tuturnya.
Dia mengatakan, padatnya jadwal diperburuk dengan pola makan dan gizi pemain yang tidak teratur. “Program pemberian vitamin untuk pemain tidak bisa maksimal karena keterbatasan keuangan klub,” jelasnya.
Akibatnya, pemain dengan intensitas pertandingan yang cukup tinggi sangat rawan menderita cedera berat maupun ringan. Bukan hanya itu, fisik pemain juga tidak maksimal
Petar meminta PT LPIS untuk lebih teliti dalam menyusun jadwal. Itu terlihat dari tiga laga away yang harus dijalani PSM saat Februari hingga Maret lalu.
Menurutnya, pada Selasa (26/2), PSM harus menghadapi Perseman Manokwari di Sleman Jogjakarta. Kemudian pada Sabtu (2/3) PSM ditantang Persibo Bojonegoro.
Pada Kamis (7/3), Syamsul Chaeruddin berangkat ke Palangkaraya Kalimantan Tengah (Kelteng) untuk bertemu Persepar. “Kami harus menjalani pertandingan yang padat selama 10 hari perjalanan,” katanya
Berdasarkan jadwal yang dikeluarkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku penyelenggara liga, pada Rabu (27/3) mendatang, PSM akan menghadapi Persema Malang di Stadion Andi Mattalatta Makassar.
Kemudian tiga hari kemudia, anak -anak asuh Petar, harus kembali menjalani laga kelima dan bertemu PSIR Rembang. Jadwal ini dinilai memberatkan pemain.
Pasalnya, waktu recovery sangat sedikit yang hanya selama tiga hari. Idealnya , istirahat selama lima hingga enam hari. “Anda bisa bayangkan, belum hilang rasa capek dilaga pertama, harus menjalani lagi pertandingan berikutnya,” tuturnya.
Dia mengatakan, padatnya jadwal diperburuk dengan pola makan dan gizi pemain yang tidak teratur. “Program pemberian vitamin untuk pemain tidak bisa maksimal karena keterbatasan keuangan klub,” jelasnya.
Akibatnya, pemain dengan intensitas pertandingan yang cukup tinggi sangat rawan menderita cedera berat maupun ringan. Bukan hanya itu, fisik pemain juga tidak maksimal
Petar meminta PT LPIS untuk lebih teliti dalam menyusun jadwal. Itu terlihat dari tiga laga away yang harus dijalani PSM saat Februari hingga Maret lalu.
Menurutnya, pada Selasa (26/2), PSM harus menghadapi Perseman Manokwari di Sleman Jogjakarta. Kemudian pada Sabtu (2/3) PSM ditantang Persibo Bojonegoro.
Pada Kamis (7/3), Syamsul Chaeruddin berangkat ke Palangkaraya Kalimantan Tengah (Kelteng) untuk bertemu Persepar. “Kami harus menjalani pertandingan yang padat selama 10 hari perjalanan,” katanya
(wbs)