Penyeimbang mental Sapeh Kerap
A
A
A
Sindonews.com —Publik bola tanah air tentu sudah tidak asing dengan Zaenal Arif, mantan pemain timnas di era 2000-an. Pemain yang pamornya sempat redup ini tiba-tiba mencuat lagi ketika memutuskan bergabung dengan Persepam Madura United (P-MU) di Indonesia Super League (ISL) 2013.
Sebagai salah satu pemain berpengalaman di pentas kompetisi level tertinggi, pemain berusia 32 tahun ini sangat dibutuhkan klub berjuluk Sapeh Kerap. Wajar saja, sebagai klub yang baru promosi ke ISL musim ini, P-MU membutuhkan nama-nama lawas untuk menjaga mental tim.
Pilihan merekrut Zaenal Arief ternyata sangat tepat. Dianggap sebagai pemain 'masa lalu', striker kelahiran Garut, Jawa Barat, ini justru menjadi aset vital klub kebanggaan Kaconk-mania. Dia tak hanya dipercaya sebagai juru gedor, melainkan juga jenderal tim karena menyandang ban kapten.
Pemain yang pernah memperkuat Persita Tangerang dan Persib Bandung tersebut sejauh ini sangat stabil di Gelora Bangkalan. Kualitasnya masih terlihat, seperti misalnya kala dia membolongi gawang Persija Jakarta di Stadion Manahan, para pertandingan terakhir ISL lalu.
Pemain bertinggi badan 178 cm ini pun antusias dengan masa depan P-MU di ISL musim ini. Menurutnya mental timnya sudah terbentuk setelah mencatat sejumlah kemenangan di pertandingan penting. Memang, P-MU kini berangsur bangkit setelah lebam-lebam di awal musim lalu.
“Kami harus menjaga kebersamaan dan soliditas tim Persepam. Ini unsur penting yang membuat kami terus membaik. Di sini banyak pemain bagus dan mereka sangat percaya diri dengan kemampuannya. Sekarang tantangan kami adalah menjaga diri agar bisa terus konsisten,” papar Zaenal Arif.
Dia mengakui tim debutan biasanya tampil labil dan hanya gebyar di fase-fase awal kompetisi, kemudian turun di paruh kedua kompetisi. Inilah yang menjadi perhatian serius dan dia menginginkan pemain tidak keburu gembira dengan hasil yang dicatat sekarang ini.
Dia percaya tugas P-MU tidaklah berangsur ringan setelah bisa mencatat hasil fenomenal di sejumlah pertandingan terakhir. “Justru tugas kami lebih berat karena tidak boleh mencatat hasil buruk lagi. Masih banyak pertandingan berat ke depannya karena kompetisi masih sangat panjang,” tukas sang kapten.
Sebenarnya ada sosok yang lebih berpengalaman di kubu P-MU, yakni gelandang Indriyanto Nugroho. Namun pemain kawakan itu jarang sekali dimasukkan line up tim asuhan Daniel Roekito dan dengan demikian Zaenal menjadi pemain paling senior di tim berkostum loreng.
Kolaborasinya dengan striker Osas Marvelous Saha juga sangat memuaskan pelatih Daniel Roekito. Baik Zaenal dan Osas bisa saling menutup dan bergantian dalam mencetak gol. Kendati begitu, satu hal yang harus diwaspadai pemain yang karir sepakbolanya di Persigar Garut ini ancaman cedera.
Dia adalah tipikal pemain yang rentan cedera dan beberapa kali harus absen panjang dari sepakbola selama menjadi pemain profesional. Beberapa pekan lalu Zaenal Arif juga sempat cedera walaupun tidak terlalu parah. “Semoga saya bisa fit sepanjang kompetisi dan membawa Persepam meraih posisi setinggi mungkin,” tandasnya.
Pelatih Daniel Roekito sendiri mengakui keberadaan Zaenal Arif sangat penting bagi timnya. Dia berharap penampilannya bisa menjadi inspirasi bagi pemain P-MU lainnya. “Zaenal menjadi contoh bagi pemain lain, di dalam maupun luar lapangan. Pengalaman dan kualitasnya sangat kami butuhkan untuk menyeimbangkan tim,” kata Daniel
Sebagai salah satu pemain berpengalaman di pentas kompetisi level tertinggi, pemain berusia 32 tahun ini sangat dibutuhkan klub berjuluk Sapeh Kerap. Wajar saja, sebagai klub yang baru promosi ke ISL musim ini, P-MU membutuhkan nama-nama lawas untuk menjaga mental tim.
Pilihan merekrut Zaenal Arief ternyata sangat tepat. Dianggap sebagai pemain 'masa lalu', striker kelahiran Garut, Jawa Barat, ini justru menjadi aset vital klub kebanggaan Kaconk-mania. Dia tak hanya dipercaya sebagai juru gedor, melainkan juga jenderal tim karena menyandang ban kapten.
Pemain yang pernah memperkuat Persita Tangerang dan Persib Bandung tersebut sejauh ini sangat stabil di Gelora Bangkalan. Kualitasnya masih terlihat, seperti misalnya kala dia membolongi gawang Persija Jakarta di Stadion Manahan, para pertandingan terakhir ISL lalu.
Pemain bertinggi badan 178 cm ini pun antusias dengan masa depan P-MU di ISL musim ini. Menurutnya mental timnya sudah terbentuk setelah mencatat sejumlah kemenangan di pertandingan penting. Memang, P-MU kini berangsur bangkit setelah lebam-lebam di awal musim lalu.
“Kami harus menjaga kebersamaan dan soliditas tim Persepam. Ini unsur penting yang membuat kami terus membaik. Di sini banyak pemain bagus dan mereka sangat percaya diri dengan kemampuannya. Sekarang tantangan kami adalah menjaga diri agar bisa terus konsisten,” papar Zaenal Arif.
Dia mengakui tim debutan biasanya tampil labil dan hanya gebyar di fase-fase awal kompetisi, kemudian turun di paruh kedua kompetisi. Inilah yang menjadi perhatian serius dan dia menginginkan pemain tidak keburu gembira dengan hasil yang dicatat sekarang ini.
Dia percaya tugas P-MU tidaklah berangsur ringan setelah bisa mencatat hasil fenomenal di sejumlah pertandingan terakhir. “Justru tugas kami lebih berat karena tidak boleh mencatat hasil buruk lagi. Masih banyak pertandingan berat ke depannya karena kompetisi masih sangat panjang,” tukas sang kapten.
Sebenarnya ada sosok yang lebih berpengalaman di kubu P-MU, yakni gelandang Indriyanto Nugroho. Namun pemain kawakan itu jarang sekali dimasukkan line up tim asuhan Daniel Roekito dan dengan demikian Zaenal menjadi pemain paling senior di tim berkostum loreng.
Kolaborasinya dengan striker Osas Marvelous Saha juga sangat memuaskan pelatih Daniel Roekito. Baik Zaenal dan Osas bisa saling menutup dan bergantian dalam mencetak gol. Kendati begitu, satu hal yang harus diwaspadai pemain yang karir sepakbolanya di Persigar Garut ini ancaman cedera.
Dia adalah tipikal pemain yang rentan cedera dan beberapa kali harus absen panjang dari sepakbola selama menjadi pemain profesional. Beberapa pekan lalu Zaenal Arif juga sempat cedera walaupun tidak terlalu parah. “Semoga saya bisa fit sepanjang kompetisi dan membawa Persepam meraih posisi setinggi mungkin,” tandasnya.
Pelatih Daniel Roekito sendiri mengakui keberadaan Zaenal Arif sangat penting bagi timnya. Dia berharap penampilannya bisa menjadi inspirasi bagi pemain P-MU lainnya. “Zaenal menjadi contoh bagi pemain lain, di dalam maupun luar lapangan. Pengalaman dan kualitasnya sangat kami butuhkan untuk menyeimbangkan tim,” kata Daniel
(wbs)