Darko lebih baik dari Simon
A
A
A
Sindonews.com – Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR) Daniel Darko Janackovic mulai berhasil menjawab semua keraguan yang ditujukan pada dirinya. Sejak menggantikan Simon McMenemy awal Maret lalu, beberapa kalangan justru khawatir kondisi skuad The Boys Are Back semakin terpuruk.
Puncak pembuktian Darko terjadi saat PBR menahan imbang pimpinan klasemen sementara Persipura Jayapura di Stadion Mandala, Papua, dua hari lalu. Diluar dugaan, Rizky Pellu dkk memaksa Mutiara Hitam mengakhiri laga dengan skor 1-1.
Secara keseluruhan, kebersamaan Darko dengan PBR pun terbilang lebih sukses dari pencapaian pelatih sebelumnya. Meski tidak bisa dijadikan acuan objektif, namun perbandingan masing-masing sepuluh laga yang dipimpin Darko dan Simon layak menjadi bahan penilaian.
Sepuluh laga bersama Simon, PBR berhasil memenangkan dua pertandingan. Terdiri dari satu laga kandang dan satu laga tandang. Pelatih berdarah Inggris itu pun membawa timnya tiga kali meraih hasil seri. Sedangkan lima pertandingan lainnya harus berakhir kekalahan bagi Eka Ramdani dkk.
Melihat statistik tersebut, pencapaian yang diperoleh Darko tampaknya sedikit lebih baik. Dari sepuluh pertandingan yang telah dituntaskannya dengan PBR, pelatih asal Serbia ini sukses mengumpulkan tiga kemenangan, meski tiga-tiganya terjadi di Stadion Siliwangi, Kota Bandung. Mantan pelatih Persib Bandung ini juga mampu meraih empat hasil seri, yang salah satunya diperoleh di markas Persipura. Sedangkan angka kekalahan yang mendera The Boys Are Back bersama Darko berjumlah tiga.
Kondisi ini juga diakui pihak Manajemen. Jajaran direksi mengklaim kesebelasan yang dinaungi mereka menunjukan peningkatan kualitas yang signifikan.
“Yang saya lihat, semakin lama pemain menjadi lebih bersemangat. Mereka semakin percaya diri menghadapi pertandingan. Kami bersyukur dengan hal itu, karena kepercayaan diri dan motivasi tinggi merupakan hal yang paling penting dimiliki para pemain,” kata Ali Fachrie, Dirut PT Kreasi Performa Pasundan, beberapa waktu lalu.
Dia pun semakin optimistis target yang dibebankan pada skuad The Boys Are Back di Indonesia Super League (ISL) 2013. Di musim pertamanya ini, M Arsyad dan kolega dituntut bercokol di papan tengah klasemen saat kompetisi berakhir.
“Dengan kondisi yang semakin baik ini, kami yakin PBR bisa finis di papan tengah klasemen. Kalau untuk masuk ke papan atas saat ISL musim ini berakhir, tampaknya kami harus realistis dulu. Sebagai tim baru, papan tengah sudah menjadi pencapaian yang memuaskan,” pungkas Ali.
Puncak pembuktian Darko terjadi saat PBR menahan imbang pimpinan klasemen sementara Persipura Jayapura di Stadion Mandala, Papua, dua hari lalu. Diluar dugaan, Rizky Pellu dkk memaksa Mutiara Hitam mengakhiri laga dengan skor 1-1.
Secara keseluruhan, kebersamaan Darko dengan PBR pun terbilang lebih sukses dari pencapaian pelatih sebelumnya. Meski tidak bisa dijadikan acuan objektif, namun perbandingan masing-masing sepuluh laga yang dipimpin Darko dan Simon layak menjadi bahan penilaian.
Sepuluh laga bersama Simon, PBR berhasil memenangkan dua pertandingan. Terdiri dari satu laga kandang dan satu laga tandang. Pelatih berdarah Inggris itu pun membawa timnya tiga kali meraih hasil seri. Sedangkan lima pertandingan lainnya harus berakhir kekalahan bagi Eka Ramdani dkk.
Melihat statistik tersebut, pencapaian yang diperoleh Darko tampaknya sedikit lebih baik. Dari sepuluh pertandingan yang telah dituntaskannya dengan PBR, pelatih asal Serbia ini sukses mengumpulkan tiga kemenangan, meski tiga-tiganya terjadi di Stadion Siliwangi, Kota Bandung. Mantan pelatih Persib Bandung ini juga mampu meraih empat hasil seri, yang salah satunya diperoleh di markas Persipura. Sedangkan angka kekalahan yang mendera The Boys Are Back bersama Darko berjumlah tiga.
Kondisi ini juga diakui pihak Manajemen. Jajaran direksi mengklaim kesebelasan yang dinaungi mereka menunjukan peningkatan kualitas yang signifikan.
“Yang saya lihat, semakin lama pemain menjadi lebih bersemangat. Mereka semakin percaya diri menghadapi pertandingan. Kami bersyukur dengan hal itu, karena kepercayaan diri dan motivasi tinggi merupakan hal yang paling penting dimiliki para pemain,” kata Ali Fachrie, Dirut PT Kreasi Performa Pasundan, beberapa waktu lalu.
Dia pun semakin optimistis target yang dibebankan pada skuad The Boys Are Back di Indonesia Super League (ISL) 2013. Di musim pertamanya ini, M Arsyad dan kolega dituntut bercokol di papan tengah klasemen saat kompetisi berakhir.
“Dengan kondisi yang semakin baik ini, kami yakin PBR bisa finis di papan tengah klasemen. Kalau untuk masuk ke papan atas saat ISL musim ini berakhir, tampaknya kami harus realistis dulu. Sebagai tim baru, papan tengah sudah menjadi pencapaian yang memuaskan,” pungkas Ali.
(wbs)