Klub IPL belum mau kompak

Sabtu, 30 Maret 2013 - 15:58 WIB
Klub IPL belum mau kompak
Klub IPL belum mau kompak
A A A
Sindonews.com - Klub-Klub Indonesian Premier League (IPL) menjadi pesakitan setelah ada hasil Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret silam. Empat klub dari Jawa Timur semuanya menatap masa depan tidak jelas karena divonis tak bisa berlaga di kompetisi unifikasi pada 2014.

Semua klub mengeluhan situasi ini dan menyatakan tidak puas alias dirugikan hasil KLB. Namun tidak ada pergerakan secara kolektif untuk menentang keputusan tersebut. Mereka tidak menggalang sebuah kekuatan untuk melakukan 'serangan balik' agar musim depan bisa bernasip mujur.

Klub-klub terlalu sibuk dengan persoalan sendiri-sendiri, sehingga belum berpikir bergerak secara bersama-sama. Persema Malang salah satunya, masih membicarakan kelanjutan mereka di IPL dalam tatanan internal. Persema sudah pernah mendatangi PT Liga Prima Indonesia Sportingo (LPIS) dan tidak menemukan solusi.

Persema juga telah melewatkan satu pertandingan IPL kontra PSM Makassar sehingga diputuskan kalah walk over (WO). Kendati demikian, Persema belum bergerak mengajak klub seperti Persibo Bojonegoro, Persebaya Surabaya dan Arema IPL untuk bersama-sama melawan keputusan KLB.

“Kami tetap akan menjadi klub revolusioner bagi sepakbola Indonesia. Keputusan KLB bukan sebuah keputusan yang mengarah pada kemajuan sepakbola. Namun untuk melangkah lebih jauh, kami masih harus membicarakan dengan semua pihak,” ungkap Asisten Manajer Persema Dito Arief.

Dito tak menampik Bledeg Biru menyusun sejumlah langkah atau skenario untuk menyikapi keputusan KLB tersebut. Namun dia belum mau menyebut dengan pasti skenario itu karena sejauh ini Persema masih terkonsentrasi pada kelanjutan kiprah di IPL musim terakhir.

Hampir senada juga diungkapkan Persibo Bojonegoro yang lebih sibuk mengurusi tim dibanding nasibnya musim depan. Walau pihak klub maupun supporter Boromania menentang keras hasil KLB, sampai saat ini klub berjuluk Laskar Angling Dharma masih terfokus pada tim yang belum mendapatkan kontrak.

“Sekarang ini yang paling krusial adalah bagaimana tim tetap hidup dan mengikuti kompetisi. Kalau soal hasil KLB, saya kira itu ada saatnya tersendiri untuk membahas. Kalau misalnya klub-klub IPL kompak, itu jauh lebih bagus. Tapi semua kayaknya belum berpikir ke sana,” kata Manajer Persibo Nur Yahya.

Persibo juga telah melewatkan satu pertandingan kontra Bontang FC dan berpotensi dinyatakan kalah WO. Seharusnya pada Sabtu (30/3) tim Oranye harus mengunjungi markas Bontang FC. Namun karena tim masih belum siap sekaligus tak ada dana, Persibo memilih tak berangkat.

Juara Piala Indonesia 2012 ini sangat ingin tetap bermain di kompetisi tertinggi musim depan walau masih sangat sulit. Persibo dan Persema diputuskan sebagai klub yang dikeluarkan dari PSSI dan tidak berhak mengikuti kompetisi unifikasi ISL dan IPL pada musim 2014.

“Apa pun kondisinya, kami akan tetap memperjuangkan eksistensi klub. Keputusan itu sudah mengancam keberadaan klub Persibo. Karena itulah kami pasti mengambil langkah-langkah yang diperlukan pada saatnya nanti. Mungkin akhir musim kami akan membahas itu,” tandas Nur Yahya.

Arema IPL? Klub yang dinyatakan tak resmi karena sualisme ini tampak jauh lebih tenang. Merasa memiliki legalitas resmi di PSSI, untuk sementara Arema IPL 'tiarap' dan tidak ramai soal keputusan KLB. Rencana berseteru dengan Arema Cronous terkait posisi di kompetisi unifikasi juga diredam.

“Sementara kami tidak membicarakan itu dulu karena fokus menyelesaikan musim terakhir IPL. Lagipula pelaksanaan kompetisi unifikasi masih setahun lagi dan masih ada waktu mempersiapkan semuanya. Terpenting kami optimistis dengan legalitas yang kami miliki,” terang Kuasa Hukum Arema IPL Erpin Yuliono.

Sejatinya klub-klub IPL sudah memprotes format unifikasi liga ke Menpora Roy Suryo. Namun protes tersebut baru sebatas keberatan dan belum ada aksi konkret dari klub-klub
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7203 seconds (0.1#10.140)