Anggaran menipis PSIR terangcam bubar
A
A
A
Sindonews.com - Nasib PSIR Rembang untuk mengikuti kompetisi Indonesia Premier League di ujung tanduk. Klub kebanggaan warga Rembang ini terancam bubar, karena anggaran kompetisi semakin menipis, sedangkan, sharing anggaran dari Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator liga tidak kunjung cair.
Manajer PSIR Charis Kurniawan mengaku, saat ini kondisi PSIR benar-benar kekurangan anggaran untuk mengarungi kompetisi lebih jauh lagi. Tabungan tim, juga sudah menipis karena kebutuhan tim cukup banyak.
Meski enggan menyebutkan berapa anggaran yang tersisa klub berjuluk Laskar Dampo Awang tersebut, namun Charis mengaku anggaran hanya tersisa satu kali laga Away.
Sesuai dengan jadwal, setelah ditantang oleh Perseman Manukwari, di stadion
Maguwoharjo beberapa waktu lalu, selanjutnya PSIR akan ditantang PSM Makasar, (30/3) dalam laga lanjutan Indonesia Premier League (IPL).
Padahal untuk laga Away ke Makasar paling tidak manajemen harus menyediakan anggaran minimal Rp100 juta.“Anggaran kita hanya sisa untuk satu kali laga away lagi, yakni melawan PSM Makasar,” ujarnya.
Dia mengaku, setelah laga Away kontra PSM, manajemen tidak tahu lagi harus mencari anggaran dari mana, pasalnya sponsor juga belum ada yang masuk dan sharing anggaran dari LPIS sebesar Rp2,5 miliar, yang sangat diharapkan tak pernah ada kejelasan. Manajemen juga belum bisa memastikan apakah tim akan tetap dilanjutkan atau tidak untuk mengikuti kompetisi IPL.
“Ya tidak tahu nanti bagaimana, kalau memang tidak ada anggaran kita tidak mungkin memaksakan diri,” ujarnya.
Namun, meski begitu manajemen tetap berharap ada langkah jelas dari LPIS untuk menolong PSIR, terutama persoalan anggaran, dengan segera mencairkan sharing anggaran untuk tim anggota kompetisi, supaya tim tetap bisa jalan sampai akhir kompetisi. Pasalnya, sharing anggaran itu adalah penyelamat tim.
Dia mengaku, dengan kondisi keuangan yang semakin menipis sangat mempengaruhi mental Cristian Lenglolo cs, karena merekajuga merasa khawatir dengan kondisi tim apakah akan berlanjut atau tidak.”Pemain juga bertanya-tanya apakah tim dilanjutkan atau tidak,” ujarnya.
Terlebih, sambungnya, dengan reunifikasi IPL dan ISL musim depan yang hanya meloloskan empat tim IPL, juga sangat berpengaruh kepada pemain. “Tim-tim IPL sudah melakukan pertemuan di Jakarta beberapa waktu lalu, dan diperoleh kesepakatan kita tetap menjalani kompetisi, tetapi dengan kondisi saat ini kita tidak bisa memastikan apakah akan tetap dilanjutkan atau tidak,” tandasnya.
Manajer PSIR Charis Kurniawan mengaku, saat ini kondisi PSIR benar-benar kekurangan anggaran untuk mengarungi kompetisi lebih jauh lagi. Tabungan tim, juga sudah menipis karena kebutuhan tim cukup banyak.
Meski enggan menyebutkan berapa anggaran yang tersisa klub berjuluk Laskar Dampo Awang tersebut, namun Charis mengaku anggaran hanya tersisa satu kali laga Away.
Sesuai dengan jadwal, setelah ditantang oleh Perseman Manukwari, di stadion
Maguwoharjo beberapa waktu lalu, selanjutnya PSIR akan ditantang PSM Makasar, (30/3) dalam laga lanjutan Indonesia Premier League (IPL).
Padahal untuk laga Away ke Makasar paling tidak manajemen harus menyediakan anggaran minimal Rp100 juta.“Anggaran kita hanya sisa untuk satu kali laga away lagi, yakni melawan PSM Makasar,” ujarnya.
Dia mengaku, setelah laga Away kontra PSM, manajemen tidak tahu lagi harus mencari anggaran dari mana, pasalnya sponsor juga belum ada yang masuk dan sharing anggaran dari LPIS sebesar Rp2,5 miliar, yang sangat diharapkan tak pernah ada kejelasan. Manajemen juga belum bisa memastikan apakah tim akan tetap dilanjutkan atau tidak untuk mengikuti kompetisi IPL.
“Ya tidak tahu nanti bagaimana, kalau memang tidak ada anggaran kita tidak mungkin memaksakan diri,” ujarnya.
Namun, meski begitu manajemen tetap berharap ada langkah jelas dari LPIS untuk menolong PSIR, terutama persoalan anggaran, dengan segera mencairkan sharing anggaran untuk tim anggota kompetisi, supaya tim tetap bisa jalan sampai akhir kompetisi. Pasalnya, sharing anggaran itu adalah penyelamat tim.
Dia mengaku, dengan kondisi keuangan yang semakin menipis sangat mempengaruhi mental Cristian Lenglolo cs, karena merekajuga merasa khawatir dengan kondisi tim apakah akan berlanjut atau tidak.”Pemain juga bertanya-tanya apakah tim dilanjutkan atau tidak,” ujarnya.
Terlebih, sambungnya, dengan reunifikasi IPL dan ISL musim depan yang hanya meloloskan empat tim IPL, juga sangat berpengaruh kepada pemain. “Tim-tim IPL sudah melakukan pertemuan di Jakarta beberapa waktu lalu, dan diperoleh kesepakatan kita tetap menjalani kompetisi, tetapi dengan kondisi saat ini kita tidak bisa memastikan apakah akan tetap dilanjutkan atau tidak,” tandasnya.
(wbs)