PSMS waspadai kekuatan trio tim Jawa
A
A
A
Sindonews.com - PSMS Medan versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) bersaing dengan 12 tim di grup I pada kompetisi Divisi Utama (DU) PT LPIS yang kickoff-nya bakal digelar 14 April mendatang. Tim Ayam Kinantan akan menghadapi PS Siak di Stadion Teladan, Medan.
Ke-12 tim itu adalah PS Siak, PSSB Bireuen, PSBL Langsa, Persipasi Bekasi, Persikab Kabupaten Bandung, Persikota Tangerang, Persipon Pontianak, Lampung FC, Persitara Jakarta Utara, PSIS Semarang, Persis Solo, dan Persires Rengat. Sebagai tim yang menargetkan meraih juara di grup I, tim besutan pelatih Edy Syahputra itu bakal menghadapi hadangan dari beberapa tim.
Untuk lawan yang harus diwaspadai, Edy menilai, Persipasi Bekasi, Persis Solo dan PSIS Semarang merupakan tim yang bakal menyulitkan, melihat dari lamanya waktu persiapan yang dilakukan. "Tanpa bermaksud memandang enteng tim-tim lain. Tiga tim seperti Persipasi, Persis, dan PSIS itu yang persiapannya hampir sama, sementara yang lain rata-rata baru sebulan. Jadi, tiga tim itu merupakan peta kekuatan yang perlu diwaspadai," ujarnya Rabu (3/4).
Lantas, seperti apa persiapan PSMS Medan? Seperti diketahui, Skuad PSMS Medan versi PT LPIS belum juga melakoni Training Camp (TC) hingga 11 hari jelang kickoff kontra PS Siak, Minggu (14/4) mendatang. Edy Syahputra mengaku TC teramat penting untuk memaksimalkan kesiapan tim. Hanya saja, hal itu baru bisa terealisasi setelah manager's meeting klub-klub Divisi Utama PT LPIS yang baru usai kemarin.
"Latihan baru bisa dilakukan dua kali yaitu pagi dan sore kalau TC sudah digelar. Kalau belum, ya hanya bisa sekali saja. Karena anak-anak kan rumahnya cukup jauh, ada yang di Perbaungan, Langkat dan Tanjungmorawa. Situasi ini tidak memungkinkan. Harapan saya bisa secepatnya, saya minta kepada Ketua Umum Benny Sihotang dan CEO Wimvi Senin (8/4) depan paling lambat," katanya.
Kendati demikian, Edy tak lantas pesimis dengan kesiapan skuatnya. Guna mencapai standar maksimal, ia mengusung program latihan komplet. Latihan fisik, teknik dan taktik digelar serentak untuk efisiensi waktu. Menurutnya, program ini tak begitu sulit dilakukan. Sebab, tim sudah melakoni latihan bersama sejak November lalu.
"Seperti hari ini, ada latihan fisik, small game, dan penyelesaian akhir. Secara teknik semua pemain sudah menunjukkan kematangan. Tinggal kerja sama tim yang butuh ditempa lebih baik lagi. Saya akui jadwal teramat mepet sementara TC belum ada, tapi itu bisa disiasati dengan program khusus," bebernya.
Di sisi lain, PSMS belum juga mendatangkan pemain asing untuk melengkapi kuota pemain. "Untuk pemain asing, info-nya besok datang. Dan pemain yang ada nantinya adalah pemain yang sudah siap main. Kemungkinan besar akan datang dua asing dan satu naturalisasi. Kami akan lihat dulu apakah sesuai kebutuhan tim," ucap eks pemain belakang PSMS era 90-an itu.
Bahkan, jika tidak melihat kemampuan signifikan dari pemain asing yang datang, pihaknya tidak akan menggunakan pemain ekspatriat pemberian sponsor tersebut. "Kalau memenuhi kriteria kami pakai. Kalau tidak, kami siap dengan tim yang sekarang. Apalagi, beberapa tim di grup I, paling hanya dua pemain asing. Ada juga tim yang enggak pakai pemain asing," bebernya.
Pihak PSMS masih menunggu keputusan apakah Persipon akan berpindah ke grup II sesuai permintaan klub-klub di grup I lantaran dinilai cukup jauh. Kendati belum ada jawaban, Edy mengatakan, sesuai ketetepan LPIS, salah satu tim di grup I akan dimasukkan ke grup II.
"Otomatis biayanya lebih membengkak. Tapi, tidak masalah kalau Persipon Pontianak yang berada satu grup dengan kita dipindahkan ke grup II saja. Usulan ini yang akan diputuskan. Karena biaya away (tandang) ke sana yang membengkak. Tapi memang, keputusannya, grup I akan diisi 12 klub saja. Persires yang akhirnya bermarkas kembali ke Rangat setelah sebelumnya merger dengan Bali Devata akhirnya pindah dari grup II ke grup I," pungkasnya.
Ke-12 tim itu adalah PS Siak, PSSB Bireuen, PSBL Langsa, Persipasi Bekasi, Persikab Kabupaten Bandung, Persikota Tangerang, Persipon Pontianak, Lampung FC, Persitara Jakarta Utara, PSIS Semarang, Persis Solo, dan Persires Rengat. Sebagai tim yang menargetkan meraih juara di grup I, tim besutan pelatih Edy Syahputra itu bakal menghadapi hadangan dari beberapa tim.
Untuk lawan yang harus diwaspadai, Edy menilai, Persipasi Bekasi, Persis Solo dan PSIS Semarang merupakan tim yang bakal menyulitkan, melihat dari lamanya waktu persiapan yang dilakukan. "Tanpa bermaksud memandang enteng tim-tim lain. Tiga tim seperti Persipasi, Persis, dan PSIS itu yang persiapannya hampir sama, sementara yang lain rata-rata baru sebulan. Jadi, tiga tim itu merupakan peta kekuatan yang perlu diwaspadai," ujarnya Rabu (3/4).
Lantas, seperti apa persiapan PSMS Medan? Seperti diketahui, Skuad PSMS Medan versi PT LPIS belum juga melakoni Training Camp (TC) hingga 11 hari jelang kickoff kontra PS Siak, Minggu (14/4) mendatang. Edy Syahputra mengaku TC teramat penting untuk memaksimalkan kesiapan tim. Hanya saja, hal itu baru bisa terealisasi setelah manager's meeting klub-klub Divisi Utama PT LPIS yang baru usai kemarin.
"Latihan baru bisa dilakukan dua kali yaitu pagi dan sore kalau TC sudah digelar. Kalau belum, ya hanya bisa sekali saja. Karena anak-anak kan rumahnya cukup jauh, ada yang di Perbaungan, Langkat dan Tanjungmorawa. Situasi ini tidak memungkinkan. Harapan saya bisa secepatnya, saya minta kepada Ketua Umum Benny Sihotang dan CEO Wimvi Senin (8/4) depan paling lambat," katanya.
Kendati demikian, Edy tak lantas pesimis dengan kesiapan skuatnya. Guna mencapai standar maksimal, ia mengusung program latihan komplet. Latihan fisik, teknik dan taktik digelar serentak untuk efisiensi waktu. Menurutnya, program ini tak begitu sulit dilakukan. Sebab, tim sudah melakoni latihan bersama sejak November lalu.
"Seperti hari ini, ada latihan fisik, small game, dan penyelesaian akhir. Secara teknik semua pemain sudah menunjukkan kematangan. Tinggal kerja sama tim yang butuh ditempa lebih baik lagi. Saya akui jadwal teramat mepet sementara TC belum ada, tapi itu bisa disiasati dengan program khusus," bebernya.
Di sisi lain, PSMS belum juga mendatangkan pemain asing untuk melengkapi kuota pemain. "Untuk pemain asing, info-nya besok datang. Dan pemain yang ada nantinya adalah pemain yang sudah siap main. Kemungkinan besar akan datang dua asing dan satu naturalisasi. Kami akan lihat dulu apakah sesuai kebutuhan tim," ucap eks pemain belakang PSMS era 90-an itu.
Bahkan, jika tidak melihat kemampuan signifikan dari pemain asing yang datang, pihaknya tidak akan menggunakan pemain ekspatriat pemberian sponsor tersebut. "Kalau memenuhi kriteria kami pakai. Kalau tidak, kami siap dengan tim yang sekarang. Apalagi, beberapa tim di grup I, paling hanya dua pemain asing. Ada juga tim yang enggak pakai pemain asing," bebernya.
Pihak PSMS masih menunggu keputusan apakah Persipon akan berpindah ke grup II sesuai permintaan klub-klub di grup I lantaran dinilai cukup jauh. Kendati belum ada jawaban, Edy mengatakan, sesuai ketetepan LPIS, salah satu tim di grup I akan dimasukkan ke grup II.
"Otomatis biayanya lebih membengkak. Tapi, tidak masalah kalau Persipon Pontianak yang berada satu grup dengan kita dipindahkan ke grup II saja. Usulan ini yang akan diputuskan. Karena biaya away (tandang) ke sana yang membengkak. Tapi memang, keputusannya, grup I akan diisi 12 klub saja. Persires yang akhirnya bermarkas kembali ke Rangat setelah sebelumnya merger dengan Bali Devata akhirnya pindah dari grup II ke grup I," pungkasnya.
(aww)