Persiba genjot mental laga tandang
A
A
A
Sindonews.com - Persiba Bantul bakal menjalani dua laga tandang dalam lanjutan Indonesian Primier League (IPL), masing-masing meladeni Persibo Bojonegoro 14 April dan Persepar Palangkaraya 18 April mendatang. Penguatan mental bermain away menjadi porsi utama menghadapi dua tim tersebut.
Pelatih Persiba M Basri mengatakan, Ezequiel Gonzalez dkk menang dua kali berturut-turut di laga kandang masing-masing lawan PSLS Lhokseumawe dan Persiraja dengan skor menyakinkan. Namun, itu belum menjadi jaminan saat anak buahnya bertanding di luar kandang.
"Mental bermain di kandang berbeda saat bermain tandang. Nah, saat ini yang perlu ditingkatkan adalah meningkatkan mental saat bermain di depan suporter lawan. Itu (mental tanding tandang) menjadi evaluasi mendasar dari 4 laga yang sudah dijalani Persiba," ujarnya, Kamis (4/4/2013).
Mantan Pelatih Timnas ini menambahkan, mental yang rapuh akan membuat strategi yang diinstruksikan tidak bisa berjalan dengan baik. Kerja sama antarlini juga kurang berjalan jika tidak memiliki mental baja. "Jadi kuncinya ada pada mental pemain. Stretegi akan sia-sia jika pemain masih memiliki rasa grogi dan tidak percaya diri," imbuhnya.
Untuk itu, sebelum bertolak ke Bojonegoro pasukannya perlu diberi materi penguatan mental. Pasalnya di laga tandang pasti akan mengalami intrik-intrik, baik di dalam maupun di luar lapangan. Intrik di dalam lapangan misalnya soal keputusan wasit, di luar lapangan misalnya teriakan dan ejeken dari suporter lawan.
"Mental yang bagus juga membuat pemain tidak mudah terprovokasi atau tetap bisa menjaga emosi. Itu sangat penting di laga tandang mendatang. Harapan saya, apa pun yang terjadi di lapangan maupun di pinggir lapangan, pemain sama sekali tidak terganggu," jelas pelatih gaek berusia 73 tahun ini.
Pelatih Persiba M Basri mengatakan, Ezequiel Gonzalez dkk menang dua kali berturut-turut di laga kandang masing-masing lawan PSLS Lhokseumawe dan Persiraja dengan skor menyakinkan. Namun, itu belum menjadi jaminan saat anak buahnya bertanding di luar kandang.
"Mental bermain di kandang berbeda saat bermain tandang. Nah, saat ini yang perlu ditingkatkan adalah meningkatkan mental saat bermain di depan suporter lawan. Itu (mental tanding tandang) menjadi evaluasi mendasar dari 4 laga yang sudah dijalani Persiba," ujarnya, Kamis (4/4/2013).
Mantan Pelatih Timnas ini menambahkan, mental yang rapuh akan membuat strategi yang diinstruksikan tidak bisa berjalan dengan baik. Kerja sama antarlini juga kurang berjalan jika tidak memiliki mental baja. "Jadi kuncinya ada pada mental pemain. Stretegi akan sia-sia jika pemain masih memiliki rasa grogi dan tidak percaya diri," imbuhnya.
Untuk itu, sebelum bertolak ke Bojonegoro pasukannya perlu diberi materi penguatan mental. Pasalnya di laga tandang pasti akan mengalami intrik-intrik, baik di dalam maupun di luar lapangan. Intrik di dalam lapangan misalnya soal keputusan wasit, di luar lapangan misalnya teriakan dan ejeken dari suporter lawan.
"Mental yang bagus juga membuat pemain tidak mudah terprovokasi atau tetap bisa menjaga emosi. Itu sangat penting di laga tandang mendatang. Harapan saya, apa pun yang terjadi di lapangan maupun di pinggir lapangan, pemain sama sekali tidak terganggu," jelas pelatih gaek berusia 73 tahun ini.
(akr)