Disemprot Persebaya, Menpora panggil PSSI
A
A
A
Sindonews.com - Bak gayung bersambut, setelah disebut "berkuping tipis" oleh CEO Persebaya 1927, I Gede Widiadi, Menpora, Roy Suryo mengaku akan memanggil PSSI terkait nasib klub-klub Indonesia Premier League (IPL) termasuk Persebaya 1927 yang tidak bisa ikut kompetisi liga Indonesia musim depan.
"Saya akan panggil PSSI, saya akan kumpulkan semua untuk duduk bersama membahas satu hal penting yaitu unifikasi liga hasil KLB 17 Maret. Itu dikarenakan, banyak klub-klub yang merasa kecewa atas putusan tersebut,'' kata Roy saat dihubungi melalui telepon di Jakarta, Jumat (5/4/2013).
Maksud pemanggilan tersebut, diakui Roy adalah untuk meminta pertanggungjawaban PSSI terkait hasil Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret soal unifikasi liga. Pemanggilan itu dilakukan karena banyak klub IPL yang mengadu kepadanya.
''Jadi saya akan panggil PSSI minggu depan untuk meminta pertanggung jawaban mereka atas hasil KLB. Agar yg di kongres bertanggungjawab kepada hasilnya,'' lanjut dia
Menurut Roy, permasalahan yang menimpa Persebaya, lebih dikarenakan adanya dualisme dimana saat ini ada Persebaya yang main di divisi utama.
"Yang menjadi soal, ada klub-klub yang diikutkan dan tidak diikutkan dalam unifikasi liga. Dari IPL hanya ada empat klub, yang tidak masuk salah satunya Persebaya 1927. Itu karena di ISL ada persebaya lain. Persebaya kan terbagi dua, sama-sama punya bonek dan pendukung,'' tambah Roy.
Terkait apakah pemanggilan itu akan merubah keputusan KLB soal unifikasi liga, Roy membantah hal tersebut.
''Pemerintah tidak mau merusak secara konstitusional. Saya orang yang taat azas. Kalau nanti hasil KLB itu, yang diputuskan voters dan dihadiri FIFA kok sekarang ada pihak-pihak menjadi terpinggirkan,'' tutup Roy.
Sebagai informasi, nasib sebagian besar klub IPL termasuk Persebaya 1927 menjadi tidak jelas pasca KLB PSSI. Hal itu dikarenakan hanya ada empat klub IPL yang boleh mengikuti kompetisi hasil unifikasi liga antara IPL dan ISL.
"Saya akan panggil PSSI, saya akan kumpulkan semua untuk duduk bersama membahas satu hal penting yaitu unifikasi liga hasil KLB 17 Maret. Itu dikarenakan, banyak klub-klub yang merasa kecewa atas putusan tersebut,'' kata Roy saat dihubungi melalui telepon di Jakarta, Jumat (5/4/2013).
Maksud pemanggilan tersebut, diakui Roy adalah untuk meminta pertanggungjawaban PSSI terkait hasil Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret soal unifikasi liga. Pemanggilan itu dilakukan karena banyak klub IPL yang mengadu kepadanya.
''Jadi saya akan panggil PSSI minggu depan untuk meminta pertanggung jawaban mereka atas hasil KLB. Agar yg di kongres bertanggungjawab kepada hasilnya,'' lanjut dia
Menurut Roy, permasalahan yang menimpa Persebaya, lebih dikarenakan adanya dualisme dimana saat ini ada Persebaya yang main di divisi utama.
"Yang menjadi soal, ada klub-klub yang diikutkan dan tidak diikutkan dalam unifikasi liga. Dari IPL hanya ada empat klub, yang tidak masuk salah satunya Persebaya 1927. Itu karena di ISL ada persebaya lain. Persebaya kan terbagi dua, sama-sama punya bonek dan pendukung,'' tambah Roy.
Terkait apakah pemanggilan itu akan merubah keputusan KLB soal unifikasi liga, Roy membantah hal tersebut.
''Pemerintah tidak mau merusak secara konstitusional. Saya orang yang taat azas. Kalau nanti hasil KLB itu, yang diputuskan voters dan dihadiri FIFA kok sekarang ada pihak-pihak menjadi terpinggirkan,'' tutup Roy.
Sebagai informasi, nasib sebagian besar klub IPL termasuk Persebaya 1927 menjadi tidak jelas pasca KLB PSSI. Hal itu dikarenakan hanya ada empat klub IPL yang boleh mengikuti kompetisi hasil unifikasi liga antara IPL dan ISL.
(wbs)